Terkini Daerah
Cerita Guru Supriyani soal Kasus Dugaan Penganiayaan, Ngaku Pasrah saat Dimintai Uang oleh Oknum
Guru honorer Supriyani menceritakan secara lengkap kronologi kasus dugaan penganiayaan terhadap murid yang sedang menjeratnya.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sosok Guru honorer Supriyani kini tengah menjadi sorotan setelah terjerat kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ngaku pasrah saat dimintai uang oleh oknum.
Kasus dugaan penganiayaan terhadap murid bermula saat Supriyani mendapatkan telepon secara tiba-tiba pada Jumat, 26 April 2024 sekiranya pukul 12.30 WIB.
Supriyani diketahui ditelepon oleh anggota Polsek Baito, Polres Konawe Selatan, Polda Sulawesi Tenggara, bernama Jefri.
Baca juga: 3 Fakta Mobil yang Kerap Ditumpangi Guru Supriyani Diduga Diteror, Kronologi hingga Analisa Pakar
Ibu dua orang anak ini awalnya kaget dihubungi oleh polisi karena ada nomor baru melakukan panggilan.
Lewat telepon itu, Supriyani diminta datang ke Mapolsek Baito yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
"Di kantor sudah ada penyidik, Pak Kapolsek, kedua orang tua korban dan korban," urai Supriyani, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews Sultra Official, Kamis (31/10/2024).
Supriyani melanjutkan, ia langsung didudukan bersama lalu ditanya oleh penyidik.
"Ibu tau nggak saya panggil ke sini?" ucap Supriyani menirukan perkataan polisi.
"Tidak tau Pak," jawab Supriyani.
Polisi kemudian memberitahu tujuan pemanggilan karena dirinya telah dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan.
Tindakan kekerasan dengan sapu ijuk itu dialami oleh seorang murid yang bersekolah di tempat Supriyani mengajar.
"Saya kaget. Demi Allah saya tidak melakukan itu. Saya bantah begitu."
"Karena anak itu (korban) bukan muridku. Dan ada kelas 1 A, saya mengajar di kelas 1 B. Katanya kejadiannya itu hari Rabu tanggal 24 April 2024," beber Supriyani.
Supriyani dalam kesempatannya membantah telah melakukan penganiayaan kepada korban.
Mengingat, saat waktu kejadian yang dituduhkan, dirinya berada di dalam kelas dari awal pembelajaran hingga pulang sekolah.
Sumber: Tribunnews.com
| Komentar Ahli sampai Anggota DPR soal Fenomena Motor Brebet di Jawa Timur setelah Diisi Pertalite |
|
|---|
| Kemensos Kirim Rp3 Miliar untuk Banjir Semarang yang Telan 2 Korban MD dan 2 Lain Hilang |
|
|---|
| Ponpes Putri Roboh di Situbondo Sebabkan 1 Santriwati Meninggal Dunia, Polisi Masih Dalami |
|
|---|
| Simak Sanksi Pembakar Sampah dan Langkah Preventif Paparan Mikroplastik dari Hujan di Jakarta |
|
|---|
| 4 Fakta Kasus Kakak Suntikkan Sabu ke Adik, Pelaku: Pernah Diberi Narkoba oleh Ibu |
|
|---|