Pemda Dapat Pesan dari Zhengzhou China, Harus Manfaatkan Teknologi AI dalam 4 Hal Ini
Pemda di Indonesia disebut harus memanfaatkan AI untuk kota yang cerdas, hijau, tangguh dan layak huni.
Editor: Lailatun Niqmah
Kata Ichwan, ketika pemerintah bekerja sama dengan private sector, penerapan solusi ini akan semakin cepat, memungkinkan kota-kota untuk menghadapi tantangan lingkungan dengan lebih efektif dan tetap tangguh menghadapi perubahan di masa depan.
Kembali ia menegaskan bahwa kunci untuk membuka potensi penuh teknologi AI terletak pada kolaborasi antara pemerintah dalam hal ini pemda, bisnis, dan startup.
"Bersama-sama, kita dapat menciptakan kota yang tidak hanya lebih cerdas tetapi juga lebih hijau, lebih tangguh, dan lebih layak huni bagi generasi yang akan datang," pungkasnya.
Dua Wali Kota dan Seorang Peneliti
Selain Ichwan Peryana, hadir juga sebagai pembicara dalam panel diskusi tersebut Ma Yujun, Walikota Shijiazhuang (China), Jo Kyoo Il, Walikota Jinju City (Republic of Korea), Zhang Fulu, Peneliti Mitra dari Akademi Ilmu Sosial Henan (China), dengan moderator Stephany Uy Tan, anggota Dewan Legislatif Kota Catbalongan, Filipina.
Wali Kota Shijiazhuang, Ma Yujun, dalam presentasinya memaparkan bagaimana Shijiazhuang mengatasi masalah lingkungan sambil mempromosikan ekonomi pertumbuhan, Teknologi ramah lingkungan apa yang diterapkan untuk menjadikan kota ini lebih tangguh terhadap perubahan iklim, serta bagaimana kota dapat berkolaborasi untuk meningkatkan akses terhadap solusi teknologi tinggi pembangunan berkelanjutan.
Sedangkan Wali Kota Jinju Jo Kyoo Il membeberkan sejumlah strategi utama Kota Jinju dalam mengadopsi digitalisasi untuk meningkatkan layanan publik, bagaimana kolaborasi regional di Asia-Pasifik meningkatkan kinerja kota Jinju, pendekatan yang digunakan terhadap inovasi perkotaan, serta bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan inklusivitas dan aksesibilitas di perkotaan perkembangan.
Seementara Zhang Fulu menjelaskan beberapa peran yang dimainkan oleh lembaga think tank tempat dirinya bekerja dalam memberikan saran kepada pemerintah mengenai pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan masa depan perkotaan yang lebih digital, tren utama yang menurutnya membentuk masa depan pembangunan perkotaan di Indonesia, juga Asia-Pasifik, serta bagaimana kolaborasi regional dapat mendukung penelitian dan inovasi kebijakan kota berkelanjutan.
Pertemuan UCLG ASPAC di Zhengzhou yang mengambil tema “Innovation-Driven Regional Collaboration: Building a Green, Digital, and High-Tech Urban Future” tersebut digelar pada tanggal 21-25 Oktober 2024 dan dihadiri oleh 70 pemda dari 13 negara. (*)
Sumber: TribunWow.com
Prakiraan Cuaca di Jawa Timur Hari Ini Selasa 12 Agustus 2025: Kediri-Pasuruan Hujan Ringan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Soal Bab 6 Halaman 239 |
![]() |
---|
5 Negara dengan Bahasa Paling Mudah untuk Dipelajari di Dunia 2025 |
![]() |
---|
Bacaan Doa Masuk Rumah, Bisa Dibaca agar Dijauhkan dari Gangguan dan Diisi Keberkahan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Besok Selasa 12 Agustus 2025: Banyumas, Banjarnegara, Pemalang, Grobogan, Surakarta |
![]() |
---|