Gerakan 30 September
Mengungkap Peran dan Keberadaan Soeharto saat Peristiwa G30S, Tidak Terlibat?
Jabatan Soeharto saat G30S adalah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) atau Pangkostrad, dengan pangkat Mayor Jenderal.
Editor: Rekarinta Vintoko
Terlebih, penculikan para jenderal menimbulkan kekosongan pimpinan TNI AD.
Sesuai prosedur, Soeharto mengambil alih kepemimpinan AD untuk sementara waktu karena Jenderal Ahmad Yani selaku Menpangad (Menteri Panglima Angkatan Darat) belum diketahui keberadaannya.
Mayjen Soeharto lantas memimpin operasi penumpasan G30S dan segera mengumpulkan unsur-unsur Kostrad pada 1 Oktober 1965.
Soeharto berkoordinasi dengan Pangdam V/Jaya Mayor Jenderal Umar Wiradadikusuma, Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhi Wibowo, Batalion 328/Para Kujang/Siliwangi, Kesatuan 530/Brawijaya, dan Kesatuan 454/Diponegoro.
Pada 3 Oktober 1965, RPKAD pimpinan Sarwo Edhi telah berhasil sepenuhnya menguasai keadaan di Jakarta, yang menandai akhir dari pemberontakan G30S di ibu kota.
Baca juga: Keberadaan Soeharto saat Peristiwa G30S, Kenapa Tidak Ikut Dilenyapkan?
Di mana Soeharto saat Para Jenderal Diculik?
Salah satu tokoh penting yang terlibat G30S adalah Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya).
Dalam kesaksiannya kepada Mahkamah Militer, Latief membeberkan alasannya tidak memasukkan nama Soeharto dalam target penculikan.
"...karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran," kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).
Latief juga bersaksi bahwa ia memberi tahu Soeharto soal rencana penculikan sejumlah jenderal.
Hal itu dilakukan Latief setelah laporannya tidak ditanggapi oleh Pangdam Jaya Mayjen Umar Wirahadikusumah dan Pangdam Brawijaya Mayjen Jenderal Basoeki Rachmat.
Tidak hanya sekali, Latief pernah membahas soal isu adanya Dewan Jenderal di rumah Soeharto dan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Pada pertemuan di rumah Soeharto, Latief melaporkan adanya isu Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno.
Menurut Latief, Soeharto telah mengetahui hal itu dari mantan anak buahnya dari Yogyakarta yang bernama Subagiyo.
"Tanggapan beliau akan dilakukan penyelidikan," kata Latief.
Sumber: Kompas.com
Profil Letkol Untung Pemimpin G30S, Dihajar Massa Dikira Copet, Ditangkap setelah Loncat dari Bus |
![]() |
---|
Mengungkap Peran dan Keberadaan Soeharto saat Peristiwa G30S, Tidak Terlibat? |
![]() |
---|
Detik-detik sebelum Jenderal Ahmad Yani Dibunuh saat Peristiwa G30S, Ada Orang Misterius Telepon |
![]() |
---|
Daftar Tokoh-tokoh yang Diduga Terlibat Peristiwa G30S dan Peranannya, Nomor 1 Letkol Untung |
![]() |
---|
Benarkah CIA Terlibat di Balik Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965? |
![]() |
---|