Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Insiden Ledakan Buat Kondisi Makin Memanas: Hizbullah akan Balas Dendam Serang Israel?

Serangan ledakan pager dan walkie-talkie yang terjadi di Lebanon membuka babak baru dalam konflik dan memicu eskalasi antara Hizbullah dan Israel.

Penulis: ElfanNugg
Editor: Rekarinta Vintoko
X/SoftWarNews
Anggota Hizbullah memegang bendera merah yang bermakna "Pembalasan" di perbatasan. 

Nasrallah menyebut telepon seluler lebih berbahaya daripada mata-mata Israel.

Sebagai penggantinya, Hizbullah langsung mengimpor 5.000 pager berteknologi rendah.

Diduga pager tersebut telah dicegat dan dipasangi jebakan oleh Dinas Intelijen Israel, Mossad, dan militernya.

Profesor Hubungan Internasional di l'Université Saint-Joseph de Beyrouth, Karim Emile Bitar, berpendapat bahwa tindakan invasi darat ke Lebanon tidak akan menguntungkan Israel. 24 September 2019.
Profesor Hubungan Internasional di l'Université Saint-Joseph de Beyrouth, Karim Emile Bitar, berpendapat bahwa tindakan invasi darat ke Lebanon tidak akan menguntungkan Israel. 24 September 2019. (X/@karimbitar)

"Israel akan berada diposisi yang kurang menguntungkan jika melakukan invasi darat ke Lebanon," kata Profesor Hubungan Internasional di l'Université Saint-Joseph de Beyrouth, Karim Emile Bitar.

"Mereka bukan lagi organisasi gerilya yang berjuang melawan pendudukan, namun mereka organisasi yang mampu melancarkan serangan," imbuh Bitar.

"Akan tetapi, dalam hal pertahanan di bidang teknologi dan situs siber, Hizbullah jelas lebih lemah dibandingkan Israel," lanjutnya.

Baca juga: Pimpinan Hizbullah Kembali Jadi Korban Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Selatan

Dalam laporan terbaru Al Monitor, menunjukkan ledakan perangkat komunikasi ini bukan serangan acak dan direncanakan guna mengantisipasi tindakan militer yang lebih luas.

Masyarakat umum semakin waspada terhadap konflik yang terjadi saat ini.
 
Namun, menurut Duta Besar Israel Alon Pinkas, para pemimpin politik telah mendorong serangan terhadap Lebanon akan menjadi semakin berani.

"Orang-orang bodoh mengira hidup ini seperti film James Bond,” tulis Alon Pinkas dalam pesan teks. 

Dorongan untuk melakukan eskalasi semakin tumbuh di kalangan Pemimpin Israel dan Jajaran Hizbullah.

Namun, kemampuan Hizbullah untuk membalas dendam semakin dipertanyakan.

Karena sebelumnya mereka butuh waktu hampir satu bulan untuk membalas dan pembalasan itu dinilai cukup lemah.

"Ini bukan hanya tentang pager, melainkan sudah menyentuh inti Hizbullah," kata Analis Pertahanan, Hamze Attar kepada Al Jazeera.

Baca juga: Konflik Israel dan Hizbullah Makin Memanas, Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Bakal Terpengaruh?

"Kini Hizbullah harus memeriksa seluruh pasokannya. Mulai dari encoder hingga decoder, pemancar, penerima, kendali jarak jauh, semuanya," imbuhnya.

Attar menjelaskan bagaimana Israel memasukkan bahan peledak kecil di samping baterai litihium yang mudah menguap pada perangkat komunikasi.

Halaman
123
Tags:
HizbullahIsraelLebanonHamasPalestinaGazaBenjamin NetanyahuHassan Nasrallah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved