Breaking News:

Terkini Internasional

Angka Kelahiran di Rusia Turun Drastis di Tahun 2024, Masa Depan Bangsa Terancam

Kremlin menyatakan bahwa masa depan bangsa terancam karena angka kelahiran penduduk Rusia turun drastis.

JUNG YEON-JE / POOL / AFP
Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Chernyshenko dalam pidato soal populasi warga Rusia, 23 Februari 2014. 

Segala upaya dilakukan untuk mencegah penuruan angka kelahiran, termasuk pembatasan akses terhadap kegiatan aborsi. Pemerintah juga menaikkan biaya untuk perceraian.

Anna Kuznetsova, Politikus Rusia, menuntut para wanita untuk melahirkan di usia muda, yakni kisaran 19-20 tahun. Secara statistik, setidaknya setiap keluarga akan memiliki tiga, empat, atau lebih anak. 

Anggota parlemen Zhanna Ryabtseva menambahkan, bahwa wanita harus melahirkan di usia 18 tahun.

Di Chelyabinsk, Rusia, pemerintah menawarkan pemberian insentif keuangan kepada perempuan yang berusia di bawah 24 tahun, sebesar 1,02 lakh rubel (Rs 9,40 lakh) setelah melahirkan anak pertama.

Baca juga: Vladimir Putin Jadi Presiden Rusia Seumur Hidup, Pelatikan Digelar Mewah dan Meriah

Akan tetapi, meskipun Pemerintah Rusia memberikan insentif keuangan untuk meningkatkan angka kelahiran, tingkat kesuburan di negara itu semakin menurun. 

Imbas dari berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina berdampak pada keamanan wilayah perbatasan Rusia yang menjadi tidak menentu, kondisi tersebut menyebabkan penduduk Rusia memilih untuk menunda memiliki anak.

"Angka kelahiran yang rendah ini adalah bencana bagi masa depan bangsa," ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada bulan Juli, dikutip dari Euronews.com, Selasa (17/9/2024).

Kremlin juga mengusulkan bagi penduduk perempuan di Moscow yang berusia 18 hingga 40 tahun untuk mengikuti pemeriksaan kesuburan secara gratis yang bertujuan untuk mengevaluasi potensi dan kesehatan reproduksi mereka.

Pada saat ini populasi Rusia sebanyak 144 juta, diperkirakan akan turun enjadi 130 juta atau bahkan lebih rendah pada tahun 2050.

Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko memperingatkan, apabila tingkat angka kelahiran tidak kunjung meningkat dan populasi semakin menurun, Rusia kemungkinan akan menghadapi kekurangan hingga 2,4 pekerja pada tahun 2030.

(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Tags:
Terkini InternasionalRusiaVladimir PutinYevgeny Shestopalov
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved