AS Jatuhi Sanksi kepada Israel atas Kekerasan Pemukim di Tepi Barat Warga Palestina

Filant yang dikenal sebagai koordinator keamanan sipil, akan tetapi ia juga terlibat dalam kegiatan jahat diluar lingkup kewenangannya.  

Tidak hanya itu, pada bulan Februari 2024 ia juga memimpin sekelompok pemukim bersenjata untuk mendirikan blokade jalan dan melakukan patroli.

Aksi tersebut tentunya bertujuan untuk menyerang warga Palestina dan mengusir secara paksa dari tanah mereka. 

Baca juga: Biodata Mohammed Rashid: Penerus Trah Palestina di Persebaya, Senasib dengan Mahmoud Eid?

Benjamin Netanyahu menngeluarkan tanggapan singkat dan kritis pada Rabu (28/8/2024) malam, yang mengatakan bahwa Israel memandang dengan serius terhadap penerapan sanksi yang diberikan oleh AS kepada warga Negara Israel. 

“Sanksi tidak akan pernah mengakhiri kekerasan pemukim kecuali jika mereka mulai menargetkan lembaga negara dan politisi yang memperlakukan pemukim sebagai alat kebijakan ekspansionis mereka, dikutip dari Al Jazeeranews.

Sanksi tersebut tentunya menimbulkan rasa frustasi yang mendalam terhadap Pemerintahan Joe Biden tentang kegagalan pemerintah Benjamin Netanyahu dalam menahan kekerasan pemukim.

Kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel, yang tidak dapat dikendalikan oleh negara merupakan sebuah aksi terorisme dan memicu ancaman yang serius terhadap keamanan nasional. 

(Magang TribunWow.com/Marita Nur Isnawati)