Breaking News:

Konflik Iran Vs Israel

Iran Pastikan Bakal Serang Israel karena Bunuh Haniyeh: Pembalasan Kami Itu Mutlak dan Pasti

Iran memastikan akan membalas Israel yang telah membunuh pemimpimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Militer Iran via AP
Sebuah foto yang dirilis militer Iran pada Selasa, 3 Oktober 2023 menunjukkan peluncuran drone bunuh diri Iran selama latihan drone nasional oleh Angkatan Udara Iran yang dipusatkan di Provinsi Semnan utara, Iran. 

TRIBUNWOW.COM - Kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di tangan Israel membuat Iran memastikan akan melancarkan serangan ke Zionis. 

Diketahui, Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah ledakan bom yang ditanam di penginapannya di lingkungan kelas atas yang dijaga ketat di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli 2024.

Haniyeh menjadi tamu negara Iran saat mengikuti upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Baca juga: Jadi Buruan Nomor 1 Tentara Israel, Bagaimana Cara Yahya Sinwar Pimpin Hamas dari Bawah Tanah?

Kapan, di mana, serta bagaimana bentuk pembalasan Iran, akan ditentukan berdasarkan pertimbangan kepentingan Iran.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Studi dan Penelitian yang juga Kepala Institute for Political and International Studies (IPIS), Mohammad Hasan Sheikholeslami, mengemukakan hal itu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/8/2024) malam.

Sheikholeslami dan rombongannya berada di Indonesia untuk memperluas dan mempererat hubungan bilateral Indonesia-Iran.

"Israel bertanggung jawab 100 persen atas teror ini (pembunuhan Haniyeh) dan Amerika Serikat (AS) harus ikut bertanggung jawab juga karena menjadi pendukung utama terhadap rezim zionis Israel," kata Sheikholeslami.

Dia menegaskan, pembalasan Iran atas Israel merupakan seuatu yang pasti.

"Berdasarakan arahan dari pemimpin spiritual negara kami... serta berbagai jajaran pejabat tinggi negara kami, respons kami, pembalasan kami terhadap kejahatan brutal rezim zionis Israel itu mutlak dan pasti," ujar dia.

Baca juga: Israel Pecah, Netanyahu dan Yoav Gallant Saling Serang, Kemenangan atas Hamas Disebut Omong Kosong

Israel sejauh ini tidak membantah, tetapi tidak juga mengakui telah membunuh Haniyeh.

Haniyeh tewas bersama seorang pengawalnya dalam sebuah ledakan bom pada 31 Juli lalu.

Bom itu dilaporkan telah diselundupkan dan ditanam di tempat penginapannya sekitar dua bulan sebelumnya. 

Sheikholeslami mengatakan, pihak berwenang Iran tengah melakukan penyelidikan atas peristiwa itu.

Namun pihaknya sangat yakin Israel melakukan pembunuhan tersebut.

"Ini bukan baru pertama kali Israel melakukan sebuah pembunuhan dengan menggunakan cara-cara dan alat-alat yang ilegal. Ini merupakan kebiasaan Israel," kata Sheikholeslami.

Ia merujuk pada kasus yang menimpa Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir terkemuka Iran dan dianggap sebagai arsitek utama program nuklir negara itu, yang tewas dalam sebuah serangan bom di Absard, kota kecil di dekat Teheran pada 27 November 2020.

Fakhrizadeh memimpin program "Amad" yang dituduh negara-negara Barat sebagai proyek pengembangan senjata nuklir Iran, meskipun Iran berulang kali menyatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Serangan yang menewaskan Fakhrizadeh melibatkan penggunaan senjata otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh dan meledakkan sebuah kendaraan, yang menyebabkan kematiannya.

"Kami menyaksikan juga teror terhadap para petinggi dari Poros Perlawanan di berbagai negara seperti di Lebanon, Irak, dan Suriah. Seranngan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, merupakan bagian lain dari pendekatan yang sama," kata dia.

Baca juga: Hamas Tuntut Adanya Gencatan Senjata ketimbang Negosiasi: Perundingan Hanya Kedok Israel

Poros Perlawanan merupakan aliansi militer-politik yang terdiri dari Iran dan berbagai kelompok dan negara yang mendukung Iran di Timur Tengah, seperti Hezbollah di Lebanon, milisi Syiah di Irak, dan rezim Suriah.

Aliansi itu bertujuan untuk menentang pengaruh Barat dan Israel di Timur Tengah.

Sheikholeslami menambahkan, "Dengan mempelajari berbagai cara-cara yang ada sebelumnya kami mendapati atau mencapai kesimpuan."

Dia mengemukan, Iran telah membuktikan Israel bisa diserang.

 Ia merujuk pada serangan ratusan rudal dan drone Iran ke Israel pada Apri lalu.

"Serangan itu... telah merobohkan sebuah kemegahan paslu Israel bahwa rezim itu tidak bisa diserang, tidak bisa dilawan. Serangan itu membuktikan bahwa rezim itu rapuh." (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembalasan Iran terhadap Israel adalah Pasti, Tinggal Tunggu Kapan dan Bagaimana"

Sumber: Kompas.com
Tags:
IranIsraelHamasIsmail Haniyeh
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved