Perang Israel Vs Hamas
Tak Terbendung, Iran Bakal Serang Israel atas Kematian Haniyeh meski Sudah Dirayu AS dan Arab Saudi
Meski sudah dirayu oleh AS dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Iran tetap akan melakukan serangan ke Israel buntut tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh meski tengah dirayu oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.
"Iran telah menolak upaya AS dan Arab untuk melunakkan tanggapannya terhadap pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyeh," lapor The Wall Street Journal (WSJ), berdasarkan publikasi yang diterbitkan pada Minggu (4/8/2024).
WSJ mengutip sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, mengatakan Teheran memberi tahu diplomat Arab, mereka tidak peduli jika tanggapan terhadap pembunuhan Israel tersebut akan menyebabkan pecahnya perang.
Baca juga: Di Luar Nalar, Israel akan Pakai Kelaparan 2 Juta Warga Gaza sebagai Senjata, Justru Sebut Bermoral
Menurut sumber tersebut, AS meminta Eropa dan pemerintah sekutu lainnya untuk menyampaikan pesan kepada Iran, mendesaknya untuk menghindari eskalasi, dengan peringatan serangan besar apapun dapat memicu respons.
Washington juga mengisyaratkan upaya Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, untuk meningkatkan keterlibatan dengan Barat akan memiliki peluang lebih baik jika Teheran menunjukkan pengekangan.
Sebagai bagian dari pesannya kepada Iran, AS juga mengklaim mereka mendesak "Israel" untuk melakukan de-eskalasi juga.
Laporan WSJ menunjukkan "Iran telah menolak memberikan peringatan terperinci yang akan membantu mengurangi dampak serangan apapun."
Sebelumnya, koresponden Al Mayadeen di Teheran mengutip sumber informasi Iran yang mengatakan Iran menganggap pembunuhan Haniyeh sebagai salah satu garis merah yang dilanggar.
"Tanpa mempedulikan rincian operasinya, mengindikasikan bahwa Iran akan menangani responsnya sebagaimana mestinya," kata sumber itu.
Itulah sebabnya Iran akan menanggapi dengan cara yang melampaui batas merah yang ditetapkan oleh pendudukan Israel.
Mereka juga menegaskan, "Iran tidak akan menyerah pada tekanan dan pesan de-eskalasi karena pengabaian tindakan pembalasan akan membuka pintu bagi agresi Israel lebih lanjut."
Baca juga: Israel Ketar-ketir, Iran Susun Skenario Balas Dendam atas Kematian Ismail Haniyeh: Tak Dapat Dibaca
Iran Janjikan Respons Lebih Kuat daripada 'Operasi True Promise'
Wakil Kepala Urusan Internasional Peradilan Iran, Kazem Gharibabadi, memperingatkan dalam sebuah wawancara untuk Al Mayadeen, pendudukan Israel akan menghadapi akibat yang berat atas tindakannya, sehingga "mereka tidak akan berani melakukan tindakan terorisme lebih lanjut atau melanggar kedaulatan Iran."
Ia menekankan respons terhadap pembunuhan Haniyeh akan "lebih tegas daripada Operasi True Promise" mengacu pada tindakan balasan Iran pada 13 April terhadap agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April.
Gharibabadi menggambarkan tindakan Israel sebagai "tindakan terorisme yang menentang resolusi internasional" dan berpendapat hal itu memperlihatkan bukan kekuatan, melainkan ketidakberdayaan entitas Israel.
Sumber: Tribunnews.com
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|