Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Tak Terbendung, Iran Bakal Serang Israel atas Kematian Haniyeh meski Sudah Dirayu AS dan Arab Saudi

Meski sudah dirayu oleh AS dan Arab Saudi, Iran ogah melunakkan tanggapannya ke Israel yang membunuh Kepala Biro Politik Hamas.

Twitter-X/Twitter-X
Pengawal Revolusi Iran meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, ke Israel, Minggu (14/4/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Iran tetap akan melakukan serangan ke Israel buntut tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh meski tengah dirayu oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

"Iran telah menolak upaya AS dan Arab untuk melunakkan tanggapannya terhadap pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyeh," lapor The Wall Street Journal (WSJ), berdasarkan publikasi yang diterbitkan pada Minggu (4/8/2024).

WSJ mengutip sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, mengatakan Teheran memberi tahu diplomat Arab, mereka tidak peduli jika tanggapan terhadap pembunuhan Israel tersebut akan menyebabkan pecahnya perang.

Baca juga: Di Luar Nalar, Israel akan Pakai Kelaparan 2 Juta Warga Gaza sebagai Senjata, Justru Sebut Bermoral

Menurut sumber tersebut, AS meminta Eropa dan pemerintah sekutu lainnya untuk menyampaikan pesan kepada Iran, mendesaknya untuk menghindari eskalasi, dengan peringatan serangan besar apapun dapat memicu respons.

Washington juga mengisyaratkan upaya Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, untuk meningkatkan keterlibatan dengan Barat akan memiliki peluang lebih baik jika Teheran menunjukkan pengekangan.

Sebagai bagian dari pesannya kepada Iran, AS juga mengklaim mereka mendesak "Israel" untuk melakukan de-eskalasi juga.

Laporan WSJ menunjukkan "Iran telah menolak memberikan peringatan terperinci yang akan membantu mengurangi dampak serangan apapun."

Sebelumnya, koresponden Al Mayadeen di Teheran mengutip sumber informasi Iran yang mengatakan Iran menganggap pembunuhan Haniyeh sebagai salah satu garis merah yang dilanggar.

"Tanpa mempedulikan rincian operasinya, mengindikasikan bahwa Iran akan menangani responsnya sebagaimana mestinya," kata sumber itu.

Itulah sebabnya Iran akan menanggapi dengan cara yang melampaui batas merah yang ditetapkan oleh pendudukan Israel.

Mereka juga menegaskan, "Iran tidak akan menyerah pada tekanan dan pesan de-eskalasi karena pengabaian tindakan pembalasan akan membuka pintu bagi agresi Israel lebih lanjut."

Baca juga: Israel Ketar-ketir, Iran Susun Skenario Balas Dendam atas Kematian Ismail Haniyeh: Tak Dapat Dibaca

Iran Janjikan Respons Lebih Kuat daripada 'Operasi True Promise'

Wakil Kepala Urusan Internasional Peradilan Iran, Kazem Gharibabadi, memperingatkan dalam sebuah wawancara untuk Al Mayadeen, pendudukan Israel akan menghadapi akibat yang berat atas tindakannya, sehingga "mereka tidak akan berani melakukan tindakan terorisme lebih lanjut atau melanggar kedaulatan Iran."

Ia menekankan respons terhadap pembunuhan Haniyeh akan "lebih tegas daripada Operasi True Promise" mengacu pada tindakan balasan Iran pada 13 April terhadap agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April.

Gharibabadi menggambarkan tindakan Israel sebagai "tindakan terorisme yang menentang resolusi internasional" dan berpendapat hal itu memperlihatkan bukan kekuatan, melainkan ketidakberdayaan entitas Israel.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ismail HaniyehIsraelHamasIranGazaAmerika SerikatArab Saudi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved