Breaking News:

Terkini Daerah

Fakta Adik di Surabaya Aniaya Kakak Kandung hingga Tewas, Hendak Rekayasa Kematian namun Tak Tega

Fakta-fakta seorang wanita ditemukan tewas di Surabaya, Jawa Timur, korban diduga dianiaya adik kandungnya. Sempat berniat rekayasa kematian korban.

TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Saat sekuriti menunjukkan lokasi rumah kejadian perkara, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita ditemukan tewas di atas anak tangga loteng rumah kontrakan di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (30/7/2024), diduga dibunuh adik kandung.

Perempuan berinisial SA (30) itu, ditemukan dalam keadaan tertelungkup di atas anak tangga loteng rumah kontrakan di Jalan Taman Darmo Indah Selatan Gang GG, RW 05 Karangpoh, Tandes, Surabaya.

SA diketahui dianiaya PR (26), adik kandungnya sendiri hingga tewas.

Baca juga: Fakta Viral 2 Maling Nyamar Jadi Petugas PLN Hendak Curi Trafo Listrik di Medan, Ini Kata Saksi Mata

Selain itu, adik kandung SA diduga sempat ingin merekayasa kematian sang kakak.

Kasus tersebut, lantas diselidiki Unit Reskrim Polsek Tandes Polrestabes Surabaya.

Sedangkan PR, adik dari SA menjalani pemeriksaan.

Fakta-fakta Adik Bunuh Kakak Kandungnya

1. SA Dianiaya, Sang Adik Diduga Rekayasa Kematian Kakaknya

Dikutip dari Tribun Jatim, SA, diduga dianiaya hingga tewas oleh PR dengan cara dipiting dari sisi belakang, menggunakan lengan tangan kanannya.

Adapun proses penguncian tubuh 'piting' yang mafhum digunakan sebagai teknik olahraga gulat itu, dilakukan PR di bagian leher SA.

Postur tubuh PR yang dinilai lebih besar menguntungkan PR untuk melakukan aksi kekerasan dengan cara dipiting.

Apalagi korban yang cenderung berpostur kurus.

Setelah korban tak berdaya dan tewas, PR berusaha menghilangkan jejak aksinya.

Ia membuat seolah-olah kematian SA merupakan hal wajar dengan motif mengakhiri hidupnya sendiri.

Menurut saksi warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, modus PR membawa tubuh korban SA ke atas tangga terlebih dahulu.

Baca juga: Viral Warung Sate di Ungaran Getok Harga Mahal ke Wisatawan Luar Kota, Pedagang: Salah Hitung

Kemudian, PR mengikat bagian leher SA menggunakan kabel alat elektronik untuk digantungkan di atas tangga.

Namun, diduga PR tidak tega dengan cara-cara tersebut.

Lantas, jasad SA dibiarkan di atas anak tangga.

"Dipiting gini, sampai meninggal, lalu dibawa ke atas mau kayak dibuat mengakhiri hidup, tapi dia gak tega, makanya dibiarkan."

"Ya pakai kabel," kata warga, Rabu (31/7/2024), dilansir TribunJatim.com.

2. Polisi Selidiki Kasus

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya, Kompol Budi Waluyo, enggan berspekulasi macam-macam atas hasil akhir penyelidikan kasus.

Namun, ia tak menampik adanya beberapa temuan fakta sebelumnya, yang meliputi penyebab kematian korban.

Budi menegaskan, pihaknya masih menunggu seluruh alat bukti yang ditunjang dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), prarekonstruksi, rekam medis hasil autopsi terhadap jasad korban.

Barulah setelah itu semua rampung disusun, maka akan menjadi bahan laporan utuh.

"Kami masih menunggu hasil gelar perkara, mohon waktu," ucapnya.

Kini, penyelidikan kasus tersebut sudah masuk dalam tahapan penyidikan, setelah pihaknya mengamankan seorang terduga pelaku.

3. Motif Penganiayaan

Motif seorang adik tega menganiaya kakak kandungnya ini diduga dipicu utang piutang.

Masih mengutip TribunJatim.com, keduanya terlibat cekcok perkara uang yang diiringi nada bicara sama-sama tinggi.

Sehingga, percekcokan atau kasus adik aniaya kakak kandung pun tak terhindarkan.

Hingga terduga pelaku nekat menghabisi korban, pada Senin (29/7/2024) dini hari.

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya mengatakan, polisi masih akan menunggu hasil lengkap gelar perkara atas penyidikan terhadap terduga pelaku berinisial PR.

"Permasalahan dipicu uang. Penyampaian yang tidak pas, akhirnya ribut, dan terjadi penganiayaan," ucap Kompol Budi Waluyo saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu.

Baca juga: Fakta Baru Viral Influencer Parenting Pemilik Daycare Aniaya Balita, Korban Lain Bermunculan

4. Sosok Terduga Pelaku

Sosok terduga pelaku kini tengah dimintai keterangan oleh pihak berwajib.

Termasuk dengan melakukan rekonstruksi adegan awal di lokasi kejadian yang dilakukan pada Rabu (31/7/2024) pukul 14.00 WIB.

Mengenai potensi adanya penambahan tersangka, Budi menegaskan, kemungkinan itu sangatlah kecil.

"Kami sedang amankan satu terduga pelaku, mengenai motifnya, nanti kami sampaikan setelah penyidikan rampung, karena kami masih gelar perkara," ungkapnya.

Sementara terkait sosok terduga pelaku, yakni PR, disebut merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Sekuriti perumahan, Septa Eka Pratama, mengatakan korban dan pelaku sebenarnya merupakan tiga bersaudara.

Menurut Septa Eka, ketiganya hidup dalam pengasuhan ibunda kandung lantaran ayahanda mereka telah tiada.

"Setahu saya sekitar 4-5 tahunan. Ini kontrak. Awal-awal covid, tahun 2019 bulan-bulan akhir. Nah, saya di tahun itu, saya kerja sebagai tim kebersihan di perumahan," ucapnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Rabu (31/7/2024).

Namun, sejak Bulan Maret-April, PR beserta ibundanya berinisial EN, tidak lagi tinggal di rumah tersebut.

"Dengar-dengar pindah ke Kawasan Manukan. Tapi, enggak tahu Manukan mana. Yang pindah, Putri, dan ibunya aja. Bapaknya sudah meninggal lama. Kalau JNT (anak ketiga) masih sering kelihatan datang ke sini," ceritanya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Fakta Adik Aniaya Kakak sampai Tewas di Surabaya, Motif hingga Pelaku Diduga Rekayasa Kematian

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SurabayaPenganiayaanPelakuKematian
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved