Arti Kata Rela Mati yang Disebutkan Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Cirebon, Dianggap Tak Jelas

TRIBUNWOW.COM - Pakar Mikro Ekspresi Kirdi Putra mengomentari pernyataan Pegi, tersangka pembunuhan Vina Cirebon, Senin (27/5/2024).

Diketahui, Pegi dihadirkan dalam konferensi pers Polda Jabar soal kasus meninggalnya Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam.

Dalam kesempatan itu, Pegi sempat membantah dan memberontak termasuk mengatakan dirinya rela mati.

Baca juga: Sosok Ayah Pegi Akhirnya Muncul, Siap Buktikan Anaknya Tak Bersalah: Saya Berani Bersaksi

Menanggapi hal itu, Kirdi Putra meragukan pernyataan Pegi di depan pawa wartawan tersebut.

"Rela mati untuk apa? Konteksnya itu enggak nyambung buat saya," ujar Kirdi Putra.

Ia lalu mencontohkan jika kalimat yang diucapkan Pegi itu tidak jelas dan tidak lengkap.

"Saya tidak melakukan, saya rela mati. Saya tidak melakukan saya sumpah demi tuhan misal saya perlu saya mati sekarang juga, itu gitu lengkap."

Kirdi juga menyoroti ekspresi Pegi saat mengucapkan hal tersebut karena tak seperti orang yang marah dan salah tangkap.

"Ketika dia bicara tidak ada ekspresi marah yang ekplisit keluar yang ia tampilkan."

Baca juga: 7 Update Kasus Vina Cirebon, Pegi Disebut Ubah Identitas sejak 2016 hingga Terungkap Peran Pegi

Namun, saat itu, Pegi dianggap dengan berani dan lantang menyampaikan pendapatnya.

Menurut Kirdi, hal itu lumrah saja karena orang yang bersalah masih berani berbicara lantang.

"Ini kita baru bicara tampilan saat itu. Orang kalau mas itu cukup lantang ngomongnya. Sekarang gini ada orang naik motor salah naik trotoar, terus ada yang ngehadang itu bisa galakan yang lawan arah. Salah enggak kira-kira."

"Mengatakan sesuatu dengan lantang dan menggebu-gebu tidak menjadikan orang itu jadi tidak salah," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pegi Setiawan alias Perong, tersangka pembunuh Vina dan Eki, sepasang kekasih asal Cirebon, Jawa Barat, membantah membunuh kedua korban.  

Pernyataan itu disampaikan Pegi saat dihadirkan di konferensi pers yang dilakukan di Mapolda Jabar, Minggu (26/6/2024).