Terkini Daerah
Malam Mencekam sebelum Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Warga Kewalahan, Anak sampai Diusir
Keponakan tersangka Tarsum, yakni Herawati mengungkap malam mencekam sebelum terjadinya peristiwa sadis suami mutilasi istri.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus suami membunuh dan memutilasi istrinya di Ciamis, Jawa Barat, hingga kini masih menyita perhatian publik.
Terbaru, keponakan tersangka Tarsum, yakni Herawati mengungkap malam mencekam sebelum terjadinya peristiwa sadis tersebut.
Lewat akun TikToknya, Herawati mengatakan, Tarsum mengalami depresi sebelum Ramadhan 2024.
Baca juga: 6 Update Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis: Ngaku Bunuh Korban karena Bisikan Gaib Pesugihan
Kenal baik dengan Tarsum, Herawati syok melihat tingkah Ua-nya berubah drastis.
Kala itu Herawati menduga Ua-nya stres karena bisnisnya jual beli kambing tidak lancar.
Polemik bisnis Tarsum yang tak mengalami kemajuan itu diketahui oleh keluarganya, termasuk Herawati.
Terlebih sebelum berbisnis kambing, Tarsum juga pernah melakoni usaha lain namun gagal total.
Hingga akhirnya di malam Rabu sebelum kejadian, Herawati dan keluarga terkejut mendapat laporan dari keluarganya bahwa Tarsum mengamuk di kampung.
Baca juga: Potongan Tubuh Korban Mutilasi Tarsum Tersebar 3 Titik, Bisakah Dijerat Hukum Pidana meski Depresi?
Di malam itu Tarsum berusaha menghabisi nyawanya sendiri seraya mengamuk.
Momen tersebut disaksikan Pak RT, warga setempat hingga Yanti (korban) yang kewalahan.
Akibat aksi nekat tersebut, Tarsum pun mengalami luka di bagian kepala sampai harus minum obat.
Pasca-kejadian di Selasa malam, Rabu Sore (1/5/2024) saudara pelaku dan korban menjenguk Tarsum, tapi responsnya pelaku justru mengejutkan.
Saat itu Tarsum ogah dijenguk oleh keluarganya dan cuma mau ditemui oleh pamannya bernama Aki Toni.
Bahkan Tarsum saat itu mengusir anak sulungnya dan cucunya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunVideo dengan judul Kesaksian PONAKAN soal Malam Mencekam sebelum Suami Mutilasi Istri, Anak Tarsum sampai Diusir
Sumber: Tribun Video
| 135 Tahun Museum Radya Pustaka: Menjaga Nafas Sejarah dengan Ruang Belajar Ramah Anak |
|
|---|
| Dua Kerangka Manusia Kondisi Hangus Ditemukan, Diduga Korban Demo Agustus yang Masih Hilang |
|
|---|
| AQUA Tolak Permintaan KDM untuk Pindah Kantor Pusat ke Jawa Barat, Sebut demi Efisiensi |
|
|---|
| Komentar Ahli sampai Anggota DPR soal Fenomena Motor Brebet di Jawa Timur setelah Diisi Pertalite |
|
|---|
| Kemensos Kirim Rp3 Miliar untuk Banjir Semarang yang Telan 2 Korban MD dan 2 Lain Hilang |
|
|---|