Breaking News:

Berita Viral

Fakta Viral Peziarah Makam Raja Imogiri Diminta Bayar Rp 500 Ribu, Juru Kunci Langsung Dipanggil

Viral di media sosial curhatan peziarah yang digetok uang ratusan ribu saat mengunjungi makam Raja-raja Mataram di Imogiri.

TRIBUNJOGJA.COM/ Dok.Media Sosial X
Potret kondisi Makam Raja-raja di Imogiri, Bantul. Viral di media sosial curhatan peziarah yang digetok uang ratusan ribu saat mengunjungi makam Raja-raja Mataram di Imogiri. 

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial curhatan peziarah yang digetok uang ratusan ribu saat mengunjungi makam Raja-raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Buntut viralnya pemungutan retribusi yang dinilai tak wajar ini, juru kunci makam langsung dipanggil Bupati Puralaya Imogiri KRT Reksakusuma.

Diketahui, dalam curhatan yang viral di Twitter (X), pengunjung mengaku dimintai uang Rp 250 ribu untuk masing-masing wilayah, sehingga total Rp 500 ribu.

Baca juga: Viral Disebut Terima Uang Pengusaha Batu Bara, Kapolresta dan Kasatlantas Manado Ngaku Heran

Padahal, pengunjung tersebut sudah puluhan tahun mengunjungi makam itu dengan retribusi sebesar Rp50.000.

Tarif tersebut berlaku untuk masing-masing wilayah makam, baik yang kasultanan maupun kasunanan sehingga harus membayar dua kali.

Pengunjung itu menceritakan, ada peziarah dari luar kota yang juga mengalami hal serupa.

Tapi karena tidak memiliki uang dengan nominal yang ditetapkan, akhirnya wisatawan tersebut hanya membayar seikhlasnya.

Tak dikelola Pemkab Bantul

Panewu Imogiri, Slamet Santosa, mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi itu lantaran Makam Raja-raja Imogiri tidak dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

"Itu kan urusan internal dari pengelola makam dalam hal ini penghageng poroloyo dan pengahageng juru kunci Surakarta," kata Slamet saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Baca juga: 3 Fakta Viral Pria Mirip Shin Tae-yong Minum Es Degan di Ponorogo, Terungkap Sosok di Baliknya

Dia pun mengaku tidak paham dengan aturan yang ada di Makam Raja-Raja Imogiri yang kini menjadi sorotan.

Meski begitu, Slamet menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak pengelola di Makam Raja-raja Imogiri terkait kejadian yang terjadi, tetapi belum mendapatkan respons.

"Yang jelas kami menyayangkan kejadian itu. Kami harap ke depan tidak kembali terjadi. Karena sebenarnya sudah beberapa kami kami menerima informasi seperti itu," urainya.

Senada, Plt Kundo Kabudayan Bantul, Slamet Pamuji juga mengaku tak bisa berbuat banyak dengan keluhan tersebut.

Sebab, untuk urusan Makam Raja-raja itu kewenangan dari pengelola.

Di mana yang mengelola itu tidak berhubungan dengan Dinas Kebudayaan atau Pemerintah Kabupaten Bantul.

"Yang mengelola itu tidak langsung berhubungan dengan dinas kebudayaan atau dinas pariwisata kabupaten Bantul. Kalau retribusinya retribusi ya mungkin itu hanya berdasarkan Perda dan itu untuk pendapatan asli daerah kabupaten," ujar Slamet Pamuji.

Juru Kunci Dipanggil

Dikutip Kompas.com, pihak Keraton pun buka suara terkait keluhan pengunjung tersebut.

Juru kunci yang bersangkutan telah dipanggil atasannya untuk dimintai keterangan.

Hal itu diungkapkan oleh Carik Kawedanan Sriwanda, KRT Purwosemantri.

Baca juga: Viral Wanita Maksa Minta Sedekah, 14 Tahun Hidup di Jalanan, Ngaku Mau Balas Orang yang Menyakitinya

"Untuk sementara sudah dipanggil (juru kunci) oleh atasanya langsung Bupati Puralaya Imogiri KRT Reksakusuma untuk dimintai keterangan. Yang selanjutnya selanjutnya dilaporkan ke Penghageng KH Panitrapura/Kawedanan Sri Wandawa," ujarnya saat dihubungi, Selasa (30/4/2024).

Purwosemantri menegaskan, tidak ada retribusi bagi pengunjung makam.

Namun, pengunjung memang harus menyewa pakaian adat Jawa sebab hal itu diwajibkan pengelola.

"Sebenarnya tidak ada retribusi. Hanya saja untuk masuk berziarah diwajibkan memakai pakaian adat Jawa yang sudah ditentukan, dan para Abdi Dalem (perkumpulan) menyewakan dengan nominal tertentu," kata Purwosemantri.

Dia juga mengatakan tidak ada kewajiban pengunjung untuk memberikan sesuatu kepada Abdi Dalem.

"Tidak ada peraturan dari Kraton untuk peziarah yang mewajibkan memberikan apa pun kepada Abdi Dalem. Kalau ada peziarah yg memberikan sesuatu kepada Abdi Dalem itu sifatnya pribadi," ungkapnya.

Purwosemantri juga menegaskan bahwa tidak dibenarkan bagi Abdi Dalem meminta sejumlah uang kepada pengunjung makam.

"Tidak dibenarkan Abdi Dalem meminta sejumlah uang kepada peziarah. Dan aturan itu benar-benar dibekalkan kepada para Juru kunci oleh Bupati Juru kunci Imogiri," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Peziarah Makam Raja Imogiri Digetok Tarif Rp500 Ribu, Camat Sebut Tidak Dikelola Pemkab Bantul

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
ViralImogiripeziarahBantulDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Twitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved