Konflik Iran Vs Israel
Perang Dimulai! Intip Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Iran Punya Pasukan Khusus Al Quds
Iran telah resmi memberikan serangan kepada Israel pada Minggu (14/4/2024), simak adu kekuatan militer kedua negara.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Berikut adu kekuatan pasukan khusus Iran dan Israel di tengah situasi memanas perang militer.
Iran telah resmi memberikan serangan kepada Israel.
Hal itu dibuktikan dengan kiriman ratusan rudal dan drone bersenjata oleh Iran ke wilayah Israel, Minggu (14/4/2024).
Aksi nyata Irak tersebut dilakukan menyusul adanya serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah.
Serangan itu sampai menewaskan anggota dan jenderal Korps Garda Revolusi Iran.
Baca juga: Mengapa Iran Serang Israel? Ini Pemicu Serangan, Kronologi hingga Dampak Terkini
Menurut pakar dari analis pertahanan Sibylline, Justin Crump, ide dari serangan Iran adalah membanjiri sistem pertahanan canggih Israel dengan drone murah agar rudal balistiknya yang canggih memiliki peluang lebih besar untuk mencapai sasaran mereka.
“Taktik Iran tampaknya mengambil pelajaran dari Ukraina, di mana drone yang sama telah digunakan dicampur dengan rudal jelajah dan balistik untuk melumpuhkan pertahanan udara,” katanya seperti dilansir BBC, Minggu.
Pasukan Khusus
Setelah serangan udara, kini militer Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung termasuk serangan darat dari Iran.
Jika hal ini terjadi maka pasukan khusus dan pasukan elite dari kedua negara, Iran dan Israel, kemungkinan besar akan diturunkan.
A. Pasukan Khusus Iran
Al Quds merupakan salah satu pasukan khusus Iran.
Pada 1 Apil 2024 lalu, komandan senior Pasukan Al Quds Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi, dan wakilnya, Brigjen Mohammad Hadi Haji Rahimi, tewas dalam sebuah serangan udara yang dituding telah dilakukan Israel di Damaskus, Suriah.
Kematian dua orang itu dan lima orang lainnya yang juga perwira Pasukan Al Quds membuat Iran berang hingga menyerang Israel dini hari tadi.
Baca juga: UPDATE Serangan Iran ke Israel: Pangkalan Militer IDF Rusak, Bocah 7 Tahun Terluka Parah
Council on Foreign Relations (CFR) menulis bahwa Al-Quds merupakan bagian dari pasukan Islamic Revoluntionary Guard Corps (IRGC) atau Garda Revolusi Iran.
Pemimpin Iran, Ruhollah Khomeini, mendirikan Korps Pengawal Revolusi Islam pada April 1979 melalui dekrit dan menugaskannya untuk menjaga Republik Islam yang dibentuk setelah Revolusi Iran (1978–79).
Pasukan Al Quds didirikan tahun 1980.

Pendiriannya merupakan respons terhadap kebutuhan Iran untuk mengekspor ideologi revolusionernya dan melindungi kepentingan nasionalnya di luar perbatasan negaranya.
Nama "Al Quds" berasal dari kata Arab untuk Yerusalem. Nama pasukan itu sebenarnya sudah mencerminkan komitmen awalnya adalah untuk pembebasan kota suci tersebut.
Kegiatan pertama pasukan itu sebagai unit yang terpisah terjadi tahun 1982, ketika mereka terlibat dalam Perang Saudara Lebanon setelah invasi Israel ke Lebanon.
Mereka membantu kelompok Hezbullah di Lebanon, milisi yang didominasi kelompok Syiah, yang didirikan pada tahun yang sama untuk mengusir Israel.
Baca juga: Israel Dihujani Serangan Ratusan Drone Iran, Potensi Buat Pertahanan Udara Israel Ketar-ketir
Al Quds tetap menjadi sekutu dekat dan sponsor kelompok Hezbullah bahkan setelah perang saudara berakhir tahun 1990.
Pada tahun 1990-an, Al Quds mengalihkan perhatiannya ke perbatasan timur Iran dan memberikan dukungan kepada Aliansi Utara di Afghanistan dalam melawan munculnya Taliban.
Al Quds semakin terlihat di panggung dunia pada abad ke-21, setelah invasi AS ke Irak tahun 2003 dan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah setelah Arab Spring terjadi.
Di Irak, mereka memainkan peran penting dalam mengatur dan membantu upaya milisi Syiah melawan pasukan AS, terutama berkoordinasi dengan Organisasi Badr.
Saat pemberontakan di Suriah tahun 2011 berkembang menjadi perang saudara, Pasukan Al Quds datang membantu Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang rezimnya merupakan sekutu berharga dalam "Poros Perlawanan" Iran (poros yang membentang secara geografis dari Iran hingga Lebanon).
Di lapangan, Al Quds terlibat dalam melatih dan mempersenjatai kelompok militan, mengoordinasikan strategi militer, dan bahkan berpartisipasi langsung dalam konflik.
Aktivitas ini sering kali menyebabkan ketegangan dengan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), yang melihat ekspansi pengaruh Iran sebagai ancaman terhadap kepentingannya di Timur Tengah.
Struktur dan organisasi Al Quds dirancang untuk mendukung operasinya yang unik dan serbaguna di berbagai negara. Sebagai bagian dari Korps Pengawal Revolusi Islam, Al Quds berfungsi sebagai divisi elite yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri.
Pasukan Al Quds dipimpin seorang komandan yang bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Tertinggi Iran.
Ini menunjukkan betapa pentingnya pasukan itu dalam struktur kekuasaan Iran.
2. Pasukan Elite Israel
Sayeret Matkal merupakan satu dari 7 pasukan khusus Israel terbaik di dunia menurut Engineerine.
Unit komando elite ini adalah tim operasi khusus yang sangat terlatih.
Mereka melakukan tugas-tugas yang hanya sedikit orang lain yang ingin melakukannya atau dilatih untuk melakukannya.
Baca juga: Iran Serang Israel, IDF Dibuat Kalang-kabut Hadapi Serangan Ratusan Drone, Bakal Lakukan Hal Ini
Orang-orang Israel yang akrab dengan unit elit ini mengatakan Sayeret Matkal akan pergi ke Gaza dengan setiap serangan ini dan misi mereka adalah membunuh para pemimpin Hamas dan menyelamatkan sebanyak mungkin dari 229 sandera.
Mereka ahli dalam operasi rahasia dan “ekstraksi”.
Pasukan khusus tersebut memiliki kemampuan pengintaian secara mendalam dan penyelamatan sandera sejak didirkan pada 1957.
Anggota Sayeret Matkal dapat menyamar, menyerang secara senyap lalu menghilang sebelum keberadaannya diketahui musuh.
Unit juga ditugaskan untuk melawan terorisme dan penyelamatan sandera di luar perbatasan Israel.
Salah satu operasi yang mengangkat nama Sayeret Matkal adalah penyelamatan pesawat Air France yang dibajak pada 1967.
Termasuk ketika mempelopori Operasi Entebbe untuk menyelamatkan 248 sandera yang ditahan di Uganda oleh 8 teroris.
Sayeret Matkal adalah setara Israel dengan SFOD-D pertama (Delta Force) Amerika Serikat dan juga dibandingkan dengan British Special Air Service (SAS).
Mereka mampu menyusup tanpa terdeteksi membunuh semua teroris dan hanya kehilangan 3 sandera dan 1 operator.
Sumber: ABC/Grid/Anadolu/Timesofisrael
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Adu Kekuatan Pasukan Khusus Iran dan Pasukan Elite Israel Jika Terjadi Perang Darat
Sumber: Tribunnews.com
Trump Intervensi Kasus Korupsi Netanyahu, Minta Sidang Dibatalkan atau Beri Pengampunan PM Israel |
![]() |
---|
Kata Arab Saudi dan Negara Lain soal Serangan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar |
![]() |
---|
Iran Tembakkan 6 Rudal ke Qatar, Disinyalir Targetkan Pangkalan Udara Amerika Serikat Al Udeid |
![]() |
---|
Iran Sudah Tahu jika Jadi Incaran Amerika Serikat, Seruan Langgar Hukum Internasional Sudah Disebar |
![]() |
---|
Apa Itu Selat Hormuz yang Diancam Ditutup Iran Imbas Serangan AS? Ini Dampaknya bagi Ekonomi Dunia |
![]() |
---|