TRIBUNWOW.COM - Periksa peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Sabtu 23 Maret 2024.

Berdasarkan peringatan dini BMKG besok, sejumlah daerah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: BREAKING NEWS Gempa Bumi Magnitudo 6,1 Guncang Tuban, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

1. Sumatera Utara
2. Bengkulu
3. Kep. Bangka Belitung
4. Lampung
5. Jawa Tengah
6. DI Yogyakarta
7. Kalimantan Barat
8. Kalimantan Tengah
9. Kalimantan Utara
10. Kalimantan Timur
11. Sulawesi Tengah
12. Sulawesi Selatan
13. Maluku
14. Papua Barat
15. Papua

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Besok Sabtu 23 Maret 2024: Jakarta Cerah, Bandar Lampung Waspada Hujan Petir

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

1. Sumatera Barat
2. Sumatera Selatan
3. Banten
4. Jawa Barat
5. DKI Jakarta
6. Jawa Timur
7. Bali
8. Nusa Tenggara Barat
9. Nusa Tenggara Timur
10. Kalimantan Selatan
11. Sulawesi Utara
12. Gorontalo
13. Sulawesi Tenggara
14. Maluku Utara

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG mengatakan, Siklon Tropis Nevile terpantau di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Jawa Barat, dengan kecepatan angin maksimum 95 knot dan tekanan udara 958 hPa serta bergerak ke barat.

Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia Barat Daya Lampung hingga Selatan Jawa, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitar Bibit siklon tropis tersebut.

Sirkulasi siklonik terpantau di Daratan Australia Bagian Utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudra Hindia Barat Australia Bagian Utara hingga Pesisir Australia Bagian Utara.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Pesisir Barat Aceh, dari Kepulauan Riau hingga Sumatra Selatan, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan, dari Jawa Tengah hingga Pesisir Selatan Jawa Timur, dari NTB hingga NTT, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Tengah, dari Laut Sulawesi hingga Serawak, dan dari Samudra Pasifik Timur Filipina hingga Filipina Bagian Selatan.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Flores, Laut Banda, Samudra Pasifik Utara Maluku Utara hingga Papua, dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (*)