Berita Viral
Viral Video Sebut Gempa Megathrust Jadi Alasan Ibu Kota Dipindah dari Jakarta ke IKN, Ini Faktanya
Viral di media sosial ucapan Kepala BMKG yang membahas potensi gempa megathrust mengguncang Jakarta.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial ucapan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati yang membahas potensi gempa megathrust mengguncang Jakarta.
Omongan Dwikorta saat Rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta itu kemudian dinarasikan menjadi alasan kenapa ibu kota negara dipindah ke IKN di Kalimantan Timur.
Tak hanya dinarasikan sebagai alasan perpindahan ibu kota, gempa megathrust ini juga disebut menjadi penyebab BMKG ingin membangun kantor baru di Bali.
Lantas, bagaimana fakta video viral yang menghebohkan pengguna TikTok ini?
Fakta Sebenarnya
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Es hingga Puting Beliung Maret-April 2024
Rupanya, video ini merupakan hasil orang tidak bertanggung jawab yang sengaja memotong ucapan Dwikorta.
Dwikorta pun membantah dengan tegas narasi yang beredar.
Adapun video yang dicuplik oleh beberapa pengguna TikTok itu merupakan rapat BMKG bersama Komisi V DPR pada Kamis, 14 Maret 2024.
Video yang dipotong itu sebenarnya merupakan penjelasan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di Bali.
“Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami,” kata Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu (16/3/2024).
Ia menerangkan bahwa tujuan pembangunan gedung InaTEWS di Bali sebagai antisipasi atau mitigasi dan manajemen risiko jika sewaktu-waktu operasional InaTEWS yang berada di Jakarta, tepatnya Kemayoran alami kelumpuhan.
Hal ini didasarkan pada skenario terburuk yakni gempa di lepas pantai Samudra Hindia pada jarak kurang lebih 250 kilometer dari tepi pantai.
Baca juga: Sosok Sopir Xpander yang Viral Tabrak Porsche Seharga Rp 8,9 Miliar, Pekerjaan hingga Kondisi Rumah
Skenario terburuk dari BMKG ialah gempa megathrust berkekuatan Magnitudo 8.7 di mana dampaknya diperkirakan mampu melumpuhkan operasional InaTEWS di Jakarta, atau robohnya gedung lantaran bekas bangunan Bandara Kemayoran yang tidak disiapkan tahan gempa dan likuefaksi atau pencairan tanah.
Lumpuh yang dimaksud dalam video yang dipotong-potong itu lanjutnya, adalah terputusnya jaringan komunikasi akibat rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi seperti BTS imbas gempa megathrust.
Kejadian itu yang coba diantisipasi BMKG dengan membangun gedung InaTEWS sebagai fungsi cadangan di Bali.
Kesimpulannya, video yang beredar di media sosial tersebut adalah keliru karena dinarasikan tidak sesuai konten dan konteksnya.
“Pastikan informasi yang diperoleh hanya dari BMKG. Karena hanya BMKG lah satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi kewenangan dan tugas di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika,” pungkas Dwikorita. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BMKG Bantah Video yang Sebut Gempa Kuat Bakal Lumpuhkan Jakarta & Jadi Alasan Ibu Kota Dipindah
Sumber: Tribunnews.com
6 Fakta Mencengangkan Pratama Arhan & Zize: Hapus Foto Nikah, Foto dengan Mantan & 1 di Luar Dugaan |
![]() |
---|
5 Negara dengan Penduduk Terpadat di Dunia 2025, Ada Indonesia hingga 2 Tetangga Berseteru |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong Dituding Terlibat Korupsi, PDIP Bantah Sebut Kesalahan Dicari-Cari |
![]() |
---|
Viral Pegawai Puskesmas Karaoke saat Jam Pelayanan, Dilakukan setelah Olahraga Pagi Bersama |
![]() |
---|
Reaksi Hasto Kristiyanto setelah Dengar Vonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara untuk Kasus Suap Harun Masiku |
![]() |
---|