Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Kisah Pilu Ramadhan di Palestina, Tak Punya Makanan Sahur dan Buka Puasa, Dipukuli saat Mau Tarawih

Warga Gaza hidup sangat memprihatinkan saat Puasa Ramadhan 2024 akibat serangan Israel, tak hanya kelaparan dan kehausan, mereka juga terus diserang.

Editor: Lailatun Niqmah
Bloomberg/TC
Warga Palestina menghuni kamp tenda sementara yang didirikan untuk mereka yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat perintah evakuasi dan serangan udara Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan. Warga Gaza hidup sangat memprihatinkan saat Puasa Ramadhan 2024 akibat serangan Israel, tak hanya kelaparan dan kehausan, mereka juga terus diserang. 

"Tidak ada makanan, kami punya makanan kaleng dan nasi, sebagian besar makanan dijual dengan harga mahal," tambah Maha.

Gaza Dilanda Krisis Pangan Akut

Organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) mengungkapkan, saat ini sebanyak 2,3 juta rumah tangga di jalur gaza menderita kerawanan pangan akibat aksi blokade yang dilakukan militer israel.

Tak hanya itu pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan blokade pasokan listrik, bahan bakar, dan bahan pangan, kini ratusan anak dan balita terancam mengalami stunting dan gizi buruk akibat tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Situasi yang memprihatinkan ini juga membuat sejumlah bayi di rumah sakit di Gaza utara tewas karena dehidrasi dan kekurangan gizi, kata Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina yang terkepung.

“Enam bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan dan Kompleks Medis Al Shifa di Jalur Gaza utara, empat bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan sementara tujuh bayi lainnya masih dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi dan akibat malnutrisi parah,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra

Untuk mencegah bertambahnya korban jiwa akibat krisis pangan, para pengungsi kini mulai putar otak mencari bahan pangan pengganti demi bisa bertahan hidup.

Seperti Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara yang terpaksa memakan batang kaktus jenis pir berduri untuk mengusir rasa lapar, di tengah ancaman krisis pangan.

Untuk mengobati rasa lapar, para warga Gaza Selatan juga ikut putar otak mengubah pakan biji burung sebagai tepung untuk membuat roti.

Cara ini dilakukan usai warga Gaza Utara tak mampu membeli tepung yang kini menjadi benda paling langka di Gaza. D

i mana harga satu kantong tepung dijual jadi 200 dolar AS atau sekitar Rp 3,12 juta,

Meski sejumlah negara telah menghujani kota Gaza dengan beberapa paket bantuan, bila blokade terus dilakukan Israel maka hal tersebut akan membuat setengah juta warga Palestina akan menjadi mangsa kematian.

Mereka akan dilanda kelaparan dan kehausan akut setelah mereka hampir tidak menerima bantuan sama sekali selama berminggu-minggu.

Baca juga: Aksi Boikot Anti-Israel Berdampak Nyata, McDonals Merugi di Berbagai Negara, Termasuk di Indonesia

Dihajar Pasukan Israel saat Mau Tarawih

Pasukan polisi Israel memukuli para jamaah Palestina yang berusaha masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa.

Para jamaah Palestina ini berusaha masuk Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan Sholat  Tarawih.

Pasukan polisi Israel dalam jumlah besar mencegah ratusan orang memasuki Masjid Al-Aqsa.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Perang Israel Vs HamasIsraelHamasPalestinaMasjid Al Aqsa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved