Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Kisah Pilu Ramadhan di Palestina, Tak Punya Makanan Sahur dan Buka Puasa, Dipukuli saat Mau Tarawih

Warga Gaza hidup sangat memprihatinkan saat Puasa Ramadhan 2024 akibat serangan Israel, tak hanya kelaparan dan kehausan, mereka juga terus diserang.

Editor: Lailatun Niqmah
Bloomberg/TC
Warga Palestina menghuni kamp tenda sementara yang didirikan untuk mereka yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat perintah evakuasi dan serangan udara Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan. Warga Gaza hidup sangat memprihatinkan saat Puasa Ramadhan 2024 akibat serangan Israel, tak hanya kelaparan dan kehausan, mereka juga terus diserang. 

TRIBUNWOW.COM – Jika di belahan negara lain, warga kebanyakan menyambut bulan Ramadhan 2024 dengan suka cita, bisa makan layak bersama keluarga, ibadah dengan nyaman, ini tidak dirasakan di Gaza, Palestina.

Warga Gaza terpaksa hidup sangat memprihatinkan saat Puasa Ramadhan 2024 akibat serangan Israel.

Mereka kini dilanda kelaparan dan kehausan, serta tidak punya makanan untuk disiapkan ketika sahur dan buka puasa.

Baca juga: AS Kirim Bantuan ke Gaza, Terjunkan 66 Paket Berisi 38 Ribu Makanan Lewat Udara, Biden Mulai Luluh?

Tak hanya itu, mirisnya, ketika hendak melakukan ibadah Sholat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, warga Palestina juga dipukuli oleh pasukan Israel.

Berbagai negara telah mengecam tindakan Israel, namun tetap membuat mereka bergeming dan tak mau menghentikan serangan tersebut.

Berikut ini rangkuman kondisi awal Puasa Ramadhan 2024 di Palestina

Tak Bisa Menyiapkan Makanan Sahur dan Buka Puasa

Seorang pengungsi Gaza Hanaa al-Masry menceritakan kondisi memprihatinkan yang harus dihadapi keluarganya saat hari pertama Ramadhan.

Akibat krisis pangan yang terjadi di sejumlah kamp-kamp pengungsian, ia kini tak bisa menyiapkan hidangan makanan untuk sahur maupun buka puasa.

“Saya dulu suka menyiapkan makanan berupa keju, selai, kacang-kacangan, dan telur untuk menghidupi keluarga saya sepanjang puasa dan kemudian menyiapkan sesuatu yang lezat untuk berbuka puasa, namun kini semuanya berbeda,” ujar Masry, dikutip dari The Guardian.

“Di sini, tidak akan ada dekorasi, tidak ada makan malam keluarga yang menyenangkan, dan tidak ada pembacaan Al-Qur'an di bawah pohon lemon dan lentera. Segala sesuatu di sekitar kami suram dampak pemboman Israel,” imbuhnya.

Hal serupa juga dialami oleh para pengungsi di tempat penampungan yang dikelola PBB di dekat Khan Younis.

Hussein al-Awda, petugas program di sebuah LSM internasional mengatakan sejak konflik dimulai, para pengungsi hanya mengandalkan makan kacang kacangan untuk bisa bertahan hidup.

“Ada beberapa kacang-kacangan dan buah-buahan kering di pasaran, sejenis makanan yang harus kita santap saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, tapi harganya sangat mahal. Buka puasa hanya akan menjadi lebih banyak kacang,” kata Awda.

Maha, salah satu warga Gaza yang juga merupakan ibu dari lima anak itu mengatakan telah berpuasa dengan menahan lapar dan haus, sejak Oktober 2023 lalu.

"Kami tidak melakukan persiapan apapun untuk menyambut Ramadhan karena kami telah berpuasa selama lima bulan," kata Maha.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Perang Israel Vs HamasIsraelHamasPalestinaMasjid Al Aqsa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved