Surya Paloh Teguh Jadi Oposisi untuk Pemerintahan Mendatang, Akui Tak Ada Tawaran dari Jokowi

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut dirinya akan konsisten untuk menjadi partai oposisi pada pemerintahan mendatang.

Menilik hasil quick count, paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka akan menjadi pemerintahan di periode 2024-2029.

Surya Paloh lalu memposisikan partainya dan partai pengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar sebagai oposisi pemerintahan.

Baca juga: Pertemuan 3 Parpol Koalisi Pengusung Anies-Muhaimin, Surya Paloh Singgung Rencana Jumpa Megawati

Hal itu dikatakan Surya Paloh setelah melakukan pertemuan dengan tiga petinggi partai koalisi AMIN, Jumat (23/2/2024).

Awalnya, Surya Paloh membantah jika ada tawaran untuk masuk dalam koalisi setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi.

"Belum ada (ajakan bergabung)," ujar Surya Paloh.

Saat ini, Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar akan mengikuti jalannya proses pemilu hingga selesai.

"Kita akan mengikuti terus progres daripada perjalanan pemilu kita pada apa yang kita lalui sampai pada tahap hari ini dan kami menegaskan, kami ikuti secara resmi sampai pengumuman resmi KPU," katanya.

Baca juga: 3 Pernyataan Ganjar Pranowo setelah Pencoblosan yang Tuai Polemik, Hak Angket hingga Sirekap

Ia menambahkan pemilu yang berjalan kali ini dianggap tak berjalan secara demokratis.

"Para tim yang ada dari partai pengusung dari PKB, PKS, maupun Nasdem semua mengikuti progres yang berjalan sekaligus mengevaluasi."

"Ini pemilu yang tak berjalan mulus dan biasa-biasa saja."

Namun, terkait dengan langkah ke depannya apakah menyetujui soal hak angket, Partai Nasdem dan sekutunya akan menunggu langkah dari PDIP.

Meski saat ini kursi PDIP jauh lebih sedikit dibanding penggabungan pengusung AMIN.

"Barangkali tiga-tiga semua masih sayang pada PDIP, enggak ada jarak, kalau mesti menunggu mesti itu," ujar Surya Paloh.

Ia pun menegaskan masih tetap berada di jalur perubahan.