Breaking News:

Doa Surat Al Waqiah

Bacaan Surat Al Waqiah Lengkap, Bahasa Arab, Latin, dan Artinya, Bisa Dibaca untuk Lancarkan Rezeki

Surat Al Waqiah merupakan surat yang menceritakan tentang hari kiamat, ini keutamaan dan bacaannya.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi membaca Alquran. Surat Al Waqiah merupakan surat yang menceritakan tentang hari kiamat, ini keutamaan dan bacaannya. 

TRIBUNWOW.COM - Inilah bacaan Surat Al Waqiah lengkap 96 ayat, dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

Surat Al Waqiah merupakan surat yang menceritakan tentang hari kiamat.

Ada beberapa keutamaan membaca Surat Al Waqiah, di antaranya dilancarkan rezeki oleh Allah SWT.

Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah

  • Memperlancar Rezeki

Imam Ja'far ra. berkata, "Barang siapa membaca Surat Al-Waqi'ah pada waktu pagi ketika keluar rumah untuk bekerja, maka Allah mempermudah rejekinya dan mendatangkan hajatnya. Barang siapa membaca Surat Al-Waqi'ah di waktu pagi dan sore, maka ia tidak akan kelaparan atau kehausan, dan tidak akan takut terhadap orang yang akan memfitnah, sedangkan fitnahnya kembali pada orang itu."

  • Dihindarkan dari Kesusahan

Rasulullah bersabda:

"Barang siapa membaca Surat Al-Waqi'ah setiap malam, maka tidka akan tertimpa kepapaan, dan Surat Al-Waqi'ah adalah surat orang kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kalian."

  • Mendatangkan Pengetahuan tentang Surga

Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata, "Barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah Surat Al-Waqi'ah, dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah Surat As-Sajadah."

Baca juga: Ingin Rezeki Lancar? Sering Amalkan Sholawat Nariyah, Begini Bacaannya dalam Bahasa Arab dan Latin

Bacaan Surat Al Waqiah

Berdasarkan quran.kemenag.go.id, berikut ini bacaan Surat Al Waqiah lengkap yang bisa Anda baca sehari-hari.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ - ١

Iza waqa'atil-waqi'ah

1. Apabila terjadi hari Kiamat,

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ - ٢

Laisa liwaq'atiha kazibah

2. Terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ - ٣

Khafiḍatur rafi'ah

3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ - ٤

Iza rujjatil-arḍu rajja

4. Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ - ٥

Wa bussatil-jibalu bassa

5. Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ - ٦

Fa kanat haba`am mumbassa

6. Maka jadilah ia debu yang beterbangan,

وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ - ٧

Wa kuntum azwajan salasah

7. Dan kamu menjadi tiga golongan,

فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ - ٨

Fa as-habul-maimanati ma as-habul-maimanah

8. Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,

وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ - ٩

Wa as-habul-masy`amati ma as-habul-masy`amah

9. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,

وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ - ١٠

Was-sabiqunas-sabiqun

10. Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).

اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ - ١١

Ula`ikal-muqarrabun

11. Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ - ١٢

Fi jannatin-na'im

12. Berada dalam surga kenikmatan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ - ١٣

Sullatum minal-awwalin

13. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ - ١٤

Wa qalilum minal-akhirin

14. Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.

عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ - ١٥

'Ala sururim mauḍunah

15. Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,

مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ - ١٦

Muttaki`ina 'alaiha mutaqabilin

16. Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ - ١٧

Yaṭufu 'alaihim wildanum mukhalladun

17. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,

بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ - ١٨

Bi`akwabiw wa abariqa wa ka`sim mim ma'in

18. Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,

لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ - ١٩

La yusadda'una 'an-ha wa la yunzifun

19. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,

وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ - ٢٠

Wa fakihatim mimma yatakhayyarun

20. Dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ - ٢١

Wa lahmi ṭairim mimma yasytahun

21. Dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.

وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ - ٢٢

Wa hurun 'in

22. Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,

كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ - ٢٣

Ka`amsalil-lu`lu`il-maknun

23. Laksana mutiara yang tersimpan baik.

جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ - ٢٤

Jaza`am bima kanu ya'malun

24. Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ - ٢٥

La yasma'una fiha lagwaw wa la ta`sima

25. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,

اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا - ٢٦

Illa qilan salaman salama

Baca juga: Bacaan Doa Nabi Sulaiman untuk Meminta Kekayaan Melimpah, Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

26. Tetapi mereka mendengar ucapan salam.

وَاَصْحٰبُ الْيَمِينِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ - ٢٧

Wa as-habul-yamini ma as-habul-yamin

27. Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.

فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ - ٢٨

Fi sidrim makhḍud

28. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,

وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ - ٢٩

Wa ṭal-him manḍud

29. Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ - ٣٠

Wa zillim mamdud

30. Dan naungan yang terbentang luas,

وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ - ٣١

Wa ma`im maskub

31. Dan air yang mengalir terus-menerus,

وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ - ٣٢

Wa fakihating kasirah

32. Dan buah-buahan yang banyak,

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ - ٣٣

La maqṭu'atiw wa la mamnu'ah

33. Yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,

وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ - ٣٤

Wa furusyim marfu'ah

34. Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ - ٣٥

Inna ansya`nahunna insya`a

35. Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ - ٣٦

Fa ja'alnahunna abkara

36. Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ - ٣٧

'Uruban atraba

37. Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,

لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ ࣖ - ٣٨

Li`as-habil-yamin

38. Untuk golongan kanan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ - ٣٩

Sullatum minal-awwalin

39. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ - ٤٠

Wa sullatum minal-akhirin

40. Dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.

وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ - ٤١

Wa as-habusy-syimali ma as-habusy-syimal

41. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ - ٤٢

Fi samumiw wa hamim

42. (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,

وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ - ٤٣

Wa zillim miy yahmum

43. Dan naungan asap yang hitam,

لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ - ٤٤

La baridiw wa la karim

44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ - ٤٥

Innahum kanu qabla zalika mutrafin

45. Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,

وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ - ٤٦

Wa kanu yusirruna 'alal-hinsil-'azim

46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,

وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ - ٤٧

Wa kanu yaquluna a iza mitna wa kunna turabaw wa 'izaman a inna lamab'usun

47. Dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?

اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ - ٤٨

A wa aba`unal-awwalun

48. Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”

قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ - ٤٩

Qul innal-awwalina wal-akhirin

49. Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,

لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ - ٥٠

Lamajmu'una ila miqati yaumim ma'lum

50. Pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.

ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ - ٥١

summa innakum ayyuhaḍ-ḍallunal-mukazzibun

51. Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!

لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ - ٥٢

La`akiluna min syajarim min zaqqum

52. Pasti akan memakan pohon zaqqum,

فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ - ٥٣

Fa mali`una min-hal-buṭun

53. Maka akan penuh perutmu dengannya.

فَشَارِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ - ٥٤

Fa syaribuna 'alaihi minal-hamim

54. Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

فَشَارِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ - ٥٥

Fa syaribuna syurbal-him

55. Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.

هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ - ٥٦

Haza nuzuluhum yaumad-din

56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”

نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ - ٥٧

Nahnu khalaqnakum falau la tusaddiqun

57. Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ - ٥٨

A fa ra`aitum ma tumnun

58. Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.

ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخَالِقُوْنَ - ٥٩

A antum takhluqunahū am nahnul-khaliqun

59. Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ - ٦٠

Nahnu qaddarna bainakumul-mauta wa ma nahnu bimasbuqin

60. Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,

عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ - ٦١

'Ala an nubaddila amsalakum wa nunsyi`akum fi ma la ta'lamun

61. Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ - ٦٢

Wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ula falau la tazakkarun

62. Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ - ٦٣

A fa ra`aitum ma tahrusun

63. Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?

ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزَّارِعُوْنَ - ٦٤

A antum tazra'unahū am nahnuz-zari'un

64. Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?

لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ - ٦٥

Lau nasya`u laja'alnahu huṭaman fa zaltum tafakkahun

65. Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,

اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ - ٦٦

Inna lamugramun

66. (Sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,

بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ - ٦٧

Bal nahnu mahrumun

67. Bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ - ٦٨

A fa ra`aitumul-ma`allazi tasyrabun

68. Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?

ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ - ٦٩

A antum anzaltumuhu minal-muzni am nahnul-munzilun

69. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?

لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ - ٧٠

Lau nasya`u ja'alnahu ujajan falau la tasykurun

70. Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?

اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ - ٧١

A fa ra`aitumun-narallati turun

71. Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?

ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ - ٧٢

A antum ansya`tum syajarataha am nahnul-munsyi`un

72. Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?

نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ - ٧٣

Nahnu ja'alnaha tazkirataw wa mata'al lil-muqwin

73. Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ - ٧٤

Fa sabbih bismi rabbikal-'azim

74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ - ٧٥

Fa la uqsimu bimawaqi'in-nujum

75. Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ - ٧٦

Wa innahu laqasamul lau ta'lamuna 'azim

76. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,

اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ - ٧٧

Innahu laqur`anung karim

77. Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,

فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ - ٧٨

Fi kitabim maknun

78. Dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),

لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ - ٧٩

La yamassuhū illal-muṭahharun

79. Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.

تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ - ٨٠

Tanzilum mir rabbil-'alamin

80. Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

اَفَبِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَنْتُمْ مُّدْهِنُوْنَ - ٨١

A fa bihazal-hadisi antum mud-hinun

81. Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),

وَتَجْعَلُوْنَ رِزْقَكُمْ اَنَّكُمْ تُكَذِّبُوْنَ - ٨٢

Wa taj'aluna rizqakum annakum tukazzibun

82. Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).

فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ - ٨٣

Falau la iza balagatil-hulqum

83. Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,

وَاَنْتُمْ حِيْنَىِٕذٍ تَنْظُرُوْنَۙ - ٨٤

Wa antum hina`izin tanzurun

84. Dan kamu ketika itu melihat,

وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ - ٨٥

Wa nahnu aqrabu ilaihi mingkum wa lakil la tubsirun

85. Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,

فَلَوْلَآ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَۙ - ٨٦

Falau la ing kuntum gaira madinin

86. Maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),

تَرْجِعُوْنَهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ - ٨٧

Tarji'unaha ing kuntum sadiqin

87. Kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?

فَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ - ٨٨

Fa amma ing kana minal-muqarrabin

88. Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),

فَرَوْحٌ وَّرَيْحَانٌ ەۙ وَّجَنَّتُ نَعِيْمٍ - ٨٩

Fa rauhuw wa raihanuw wa jannatu na'im

89. Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.

وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۙ - ٩٠

Wa amma ing kana min as-habil-yamin

90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

فَسَلٰمٌ لَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ - ٩١

Fa salamul laka min as-habil-yamin

Baca juga: Bacaan Doa Ayat Seribu Dinar, Bahasa Arab, Latin dan Waktu Mustajab Membacanya agar Rezeki Berlimpah

91. Maka, “Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!” (sambut malaikat).

وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِيْنَ الضَّاۤلِّيْنَۙ - ٩٢

Wa amma ing kana minal-mukazzibinaḍ-ḍallin

92. Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,

فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيْمٍۙ - ٩٣

Fa nuzulum min hamim

93 Maka dia disambut siraman air yang mendidih,

وَّتَصْلِيَةُ جَحِيْمٍ - ٩٤

Wa tasliyatu jahim

94. Dan dibakar di dalam neraka.

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِيْنِۚ - ٩٥

Inna haza lahuwa haqqul-yaqin

95. Sungguh, inilah keyakinan yang benar.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ - ٩٦

Fa sabbih bismi rabbikal-'azim

96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

(TribunWow.com)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Baca Berita Lainnya di Google News

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amalan Sunnah untuk Memperlancar Rezeki, Shalat Dhuha hingga Membaca Surat Al Waqiah

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Bacaan doadoaSurat Al WaqiahTribunEvergreen
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved