Program Membership TIKI Bikin Bisnis Oleh-oleh Khas Solo Semakin Eksis, Bantu Ekonomi UMKM Rumahan
Peran nyata TIKI dalam membangun bisnis kurir berbasis kemitraan dirasakan oleh pelaku UMKM Andrijanto, pemilik Toko Oleh-oleh Era Jaya Solo.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Rekarinta Vintoko
Toko Oleh-oleh Era Jaya Solo sudah berdiri sejak 2001.
Sudah hampir 23 tahun toko yang menyajikan aneka makanan khas Solo raya dan beberapa daerah lainnya itu tetap eksis bahkan semakin berkembang.
Andrijanto menceritakan, awal mula ia merintis toko oleh-olehnya tersebut yang dimulai dari kios kecil berukuran 3x4.
"Dulu waktu awal pertama, disini terkenalnya kan area atau sentral oleh-oleh, kita berdiri tahun 2001, kita menempati satu tempat ukurannya 3x4," terang Andrijanto.
Awalnya, Andrijanto mencari produk makanan dari sentra produksinya langsung, satu di antaranya dari Kota Yogyakarta.
"Jualan pertama kita cari produk dulu, semakin lama kita semakin dikenal, melebarkan tempat akhirnya seperti ini, dulunya kita cari barang-barang sendiri, kita cari ke Yogyakarta ke sentra-sentra pembuatnya langsung ke prdousennya," lanjutnya.
Tak hanya jemput bola ke Kota Yogyakarta untuk mencari barang, Andrijanto juga melakukan kolaborasi kerjasama dengan para pelaku UMKM se-Solo Raya, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
"Kalau kita ngomong oleh-oleh khas Solo terlalu spesifik, kita bekerjasama dengan teman-teman UMKM Solo raya, tidak menutup Jawa Tengah dan Jawa Timur juga ikut nitip di sini juga," ungkapnya.
Butuh waktu kurang lebih 2 sampai 3 tahun, bisnis Andrijanto mulai menunjukkan perkembangannya.
Perkembangan bisnisnya dilihat dari keberhasilannya melebarkan tempat yang semula 3x4 menjadi lebih luas lagi dengan membuka dua pintu masuk.
"Dulu 2-3 tahun, kita melebarkan tempat dulu saja, jadi agak cukup lama juga, sampai ada tempat disini, masih konek sampai pintu depan ini," jelas pria berkacamata tersebut.
Buah keberhasilannya dalam mengembangkan toko oleh-oleh makanan, di tahun 2016, Andrijanto diminta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinas Koperasi UKM) Kota Surakarta untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM binaan.
Dengan tetap mengedepankan proses screening awal agar tak terjadi penumpukan stok makanan yang sama.
"Kebetulan kan saya juga diminta dengan Dinas Koperasi UMKM Solo menerima produk-produk binaan , tapi juga kita screening nanti kalau ada produk yang sama. Saya diminta dari binaan-binaan dari dinas koperasi sejak 2016 dan 2017," bebernya.

Kombinasikan Toko Oleh-oleh dengan Coffee Shop