Kapal Fiber Bangkitkan Semangat Nelayan dari Masalah Primer, Penyambung Asa di Pesisir Oelaba NTT
Hasan Saida, nelayan Oelaba yang turut merasakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan baik Kabupaten Rote Ndao maupun dari Provinsi NTT.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sementara ketika melaut, Hasan menuturkan tentang penentuan berapa jumlah nelayan yang akan turut serta melaut.
Biasanya ditentukan dengan berapa besaran jaring yang akan ditebar.
"Tergantung jaring yang kita bawa, kalau 20, 2-3 orang, kalau 15 inch satu orang," jelasnya.

Bantuan Perahu Tidar KKP dan Subsidi BBM untuk Nelayan Kecil di Pesisir Oelaba
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Pantai Oelaba dan mengawal berjalannya ekonomi biru, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kabupaten Rote Ndao serta Provinsi Nusa Tenggara Timur saling bersinergi.
Hasan Saida menjadi satu di antara nelayan yang turut merasakan bantuan yang diberikan oleh KKP berupa perlengkapan melaut seperti kapal fiber, jaring dan peralatan lainnya secara lengkap.
"Kebanyakan kapal fiber yang diberikan, ya biasa kalau dikasih kapal sudah sama jaring, full box, sama mesin, jatuhnya siap pakai, dari provinsi siap pakai," jelas Hasan.
Awalnya, Hasan yang sudah menggeluti pekerjaannya sebagai nelayan sejak lama itu hanya ikut tetangga atau temannya ketika melaut.
Namun, setelah ada bantuan dari KKP Rote Ndao dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Hasan kini sudah memiliki perlengkapan melaut secara pribadi.
"Saya nelayan sudah lama, awalnya saya tidak ada perahu sendiri, paling tidak ikut tetangga dan teman-teman."
"Setelah ada bantuan dari pemerintah, sekarang aktivitasnya semua di laut. Di sini biasanya ada bantuan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan tingkat Kabupaten Rote Ndao," ungkapnya.
Tak hanya bantuan kapal fiber, KKP juga turut memberikan subsidi BBM yang bisa didapatkan nelayan langsung dari Pertamina.
"Sekarang ini dari KKP baru dikasih rekomendasi untuk kita bisa beli subsidinya di Pertamina langsung, sebelumnya tidak, kendala kita dulu harga bbm," kata Hasan.
Mekanismenya, KKP memberikan kartu nelayan yang nantinya harus dilengkapi dengan surat rekomendasi dari desa dan dinas perikanan setempat serta menyertakan surat-surat kapal.
"Sebenarnya sudah diberikan kartu nelayan di sini dari kkp, itu sebagai kelengkapan untuk mendapatkan subsidi bbm dengan dilengkapi rekomendasi dari desa dan dinas perikanan serta juga surat-surat kapal, harganya jadi Rp 7.500 untuk solar," jelasnya.