Perang Israel Vs Hamas
Risiko yang Harus Diperhitungkan Israel jika Berniat Membanjiri Terowongan Gaza dengan Banjir Buatan
Potensi untuk membanjiri terowongan di Gaza itu harus penuh dengan pertimbangan karena risiko yang akan dihadapi Israel.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Israel mengklaim memiliki pipa yang bisa memompa ribuan air untuk disalurkan ke terowongan di Gaza.
Dikutip dari Sky News, pompa tersebut merupakan upaya Israel untuk membanjiri Gaza dengan banjir buatan, Jumat (8/12/2023).
Dengan harapan, pejuang Hamas bisa terusir dari terowongan yang selama ini jadi markas mereka.
Baca juga: Ironi Warga Palestina yang Ditahan Israel, Ditutup Mata hingga Ditelanjangi hanya Pakai Celana Dalam
Namun, potensi untuk membanjiri terowongan di Gaza itu harus penuh dengan pertimbangan karena risiko yang akan dihadapi Israel.
"Ya hal itu bisa dilakukan dan mungkin berhasil," kata analis militer Profesor Michael Clarke.
Diperkirakan, Hamas memiliki ratusan mil terowongan yang berada di 30 meter (100 kaki) di bawah permukaan tanah.
Hal ini tentunya akan jadi risiko bagi Israel lantaran sulit memetakan di mana letak terowongan yang berpotensi bisa dihancurkan.
Baca juga: Terowongan Gaza yang Jadi Markas Hamas Terancam Ditenggelamkan oleh Israel, Ini Rencana IDF
Pada bulan November, Israel telah menyelesaikan pembangunan lima pompa sekitar satu mil sebelah utara kamp pengungsi al Shati.
Pompa itu diklaim bisa mengalirkan ribuan meter kubik air per jam.
Sehingga diperkirakan bisa membanjiri terowongan di Gaza dalam beberapa minggu.
Namun, risiko kedua yang harus dihadapi adalah sandera warga Israel yang masih berada di terowongan Hamas itu.
Hamas sebelumnya mengatakan mereka menyembunyikan tawanan di “tempat dan terowongan yang aman”.
"Mereka tidak tahu apakah ada sandera yang ditahan di sana atau tidak," kata Clarke.
Risiko lainnya adalah membanjiri Gaza bia mencemari akuifer yang membantu pasokan air di sana.
"Itu akan menjadi bagian dari vandalisme lingkungan yang dunia tidak akan berterima kasih kepada Israel," dia menambahkan.
Baca juga: Warga Thailand yang Jadi Sandera Hamas telah Kembali ke Negaranya, Pakai Baju Gambar Bendera Israel

Diberitakan sebelumnya, Israel telah merakit sistem pompa besar yang akan digunakan untuk membanjiri terowongan di Palestina.
Dikutip dari Arab News, terowongan itu merupakan markas dari kelompok militan Hamas yang berada di bawah Jalur Gaza, Selasa (5/12/2023).
Membanjiri terowongan itu dianggap Israel bisa mengusir pejuang Hamas dari tempatnya.
Ketika ditanya tentang cerita tersebut, seorang pejabat AS mengatakan masuk akal bagi Israel untuk membuat terowongan tersebut tidak dapat dioperasikan.
Mereka juga membenarkan saat ini Israel sedang menjajaki berbagai cara untuk melakukan hal tersebut.
Baca juga: Berapa Bantuan yang Sudah Diterima Palestina saat Israel dan Hamas Lakukan Gencatan Senjata?
"IDF (pasukan Israel) beroperasi untuk membongkar kemampuan teror Hamas dengan berbagai cara, menggunakan alat militer dan teknologi yang berbeda," kata seorang pejabat IDF saat ditanya soal rencana membanjiri Gaza tersebut.
Israel pertama kali memberi tahu AS mengenai opsi tersebut bulan lalu, menurut Wall Street Journal.
Mereka melaporkan bahwa para pejabat tidak mengetahui seberapa dekat pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam melaksanakan rencana tersebut.
Israel belum membuat keputusan akhir untuk melanjutkan atau mengesampingkannya, kata para pejabat tersebut. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
Sumber: TribunWow.com
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|