Breaking News:

Pilpres 2024

Jokowi Dinilai Tepat Sikapi Pernyataan Megawati soal Penguasa Kini Mirip Orde Baru, Kaesang-Gibran?

Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, soal penguasa saat ini yang dinilai mirip Orde Baru menjadi sorotan publik.

YouTube PDI Perjuangan
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan yang digelar di JIExpo, Jakarta Pusat pada Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memberikan respons terkait pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, soal penguasa saat ini yang dinilai mirip Orde Baru.

Diketahui, pernyataan Megawati tersebut diungkapkan saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023) sore.

Entah ditujukan kepada siapa pernyataan Megawati tersebut, tapi Presiden Jokowi lebih memilih bungkam dan tak ingin menanggapi pernyataan Ketum PDIP tersebut.

"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi di Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).

Tak hanya Jokowi, pernyataan Megawati tersebut turut mendapat respons dari Cawapres nomor urut 2 sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Ketum PSI, Kaesang Pangarep.

Baca juga: Tanggapan Jokowi, Kaesang, hingga Gibran soal Pernyataan Megawati Sebut Penguasa seperti Orde Baru

Respons Gibran

Putra sulung dan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut menanggapi tudingan Megawati dengan santai.

Gibran mengaku semua berhak mengutarakan pendapatnya dan masukan akan ia tampung.

"Ya monggo semua masukan kita tampung ya," jelasnya saat ditemui di kantornya Kamis (30/11/2023).

Kata Kaesang

Sementara itu, Kaesang mempertanyakan siapa penguasa yang dimaksud oleh Megawati tersebut.

Apakah memang itu ditujukan pada kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.

"Ya kita... Yang penguasa itu siapa dulu? Definisi penguasa itu siapa? Siapa? Nah (Jokowi)."

"Dengan? Dengan Pak Ma'ruf. Di mana...," ujar Kaesang saat menghadiri Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Kaesang kemudian mempertanyakan lagi, jika memang penguasa sekarang mirip Orde Baru, apakah kini ada penghina presiden yang ditangkap.

"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" ungkap Kaesang.

Gibran, Jokowi, dan Kaesang
Gibran, Jokowi, dan Kaesang (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Soal Sindiran Orde Baru oleh Megawati, TKN Ingatkan Kuasa PDIP 10 Tahun, TPN: Punya Ciri Khas

Secara tiba-tiba, seorang pengemudi truk kemudian menjawab 'ada'.

Kaesang lantas mengakui bahwa memang betul ada yang pernah ditangkap.

Hanya saja, menurut dia, orang itu ditangkap karena sudah berlebihan dalam menghina Presiden.

"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang apa namanya sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" tukas Kaesang.

Lebih lanjut, Kaesang menegaskan dirinya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada era Orde Baru.

Pasalnya, saat itu Kaesang masih kecil dan tidak bisa merasakan secara langsung efek kepemimpinan di masa Orde Baru bagi rakyat.

"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami."

"Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami. Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu."

"Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," imbuh Kaesang.

Sikap Jokowi Dinilai Tepat

Sikap Presiden Jokowi yang memilih bungkam saat ditanya soal pernyataan Megawati, dianggap pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, sebagai langkah yang tepat.

Menurut Ujang, tidak semua pernyataan yang dilontarkan tokoh parpol, termasuk Ketua Umum PDIP, perlu ditanggapi oleh Jokowi.

Ia mengatakan Jokowi memiliki hak untuk bungkam atau berkomentar.

"Kerena tidak semua pernyataan perlu ditanggapi oleh Jokowi dan itu haknya Jokowi."

"Diam dan tidak menjawab mungkin untuk saat ini lebih tepat karena kalau menjawab akan semakin meluas persoalannya, bisa saling tuding," kata Ujang, Rabu (29/11/2023), dilansir Tribun Jakarta.

Baca juga: Megawati: Mengapa Sekarang Kalian yang Baru Berkuasa Itu Mau Bertindak seperti Jaman Orde Baru

Selain itu, Ujang melihat sikap Jokowi itu juga seakan menandakan presiden enggan berhadapan langsung dengan Megawati.

"Dengan tidak berkomentar artinya kelihatannya Jokowi juga tidak mau berhadapan langsung atau head to head membantah apa yang disampaikan Megawati," kata Ujang.

Megawati Nilai Penguasa Kini Mirip Orde Baru

Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang jadi sorotan dilontarkannya saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023) sore.

"Kamu (penguasa) musti lihat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati.

Megawati bahkan mengibaratkan kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa orde baru.

"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" tegas Megawati.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)(Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Nilai Penguasa Kini Mirip Orde Baru, Kaesang-Gibran Tanggapi Santai, Jokowi Pilih Bungkam

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Megawati SoekarnoputriPDIPKaesang PangarepGibran Rakabuming RakaJokowiUjang KomarudinPilpres 2024
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved