Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Cerita Sandera Israel yang Lihat Warga Palestina Disiksa sampai Mati, Tawanan Hamas Dapat Makan Enak

Tahanan Hamas Vetoon Phoome yang merupakan warga Thailand mengaku sangat sehat saat dibebaskan. Tahanan Israel mengaku jadi bahan siksaan

AP/AL QASSAM BRIGADES
Yocheved Lifshitz (tengah) dan Nurit Cooper (kanan) dikawal anggota Hamas saat keduanya dibebaskan dan diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di lokasi yang tak disebutkan, Senin (23/10/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah sandera telah dibebaskan oleh Israel dan Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata.

Para sandera atau tawanan mulai pulang ke rumah mereka meski sandera asal Palestina banyak yang rumahnya telah hancur.

Dikutip dari Middle East Eye, warga Palestina yang disandera Israel bercerita soal kekejaman militer Israel (IDF), Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Perpecahan Muncul dalam Koalisi Israel yang Bahas Perang dengan Hamas, Internal Bahas soal Dana

Sandera tersebut merupakan anak-anak sesuai dengan kesepatakan gencatan senjata.

Anak tersebut mengaku mereka jadi sasaran penyiksaan IDF saat ditahan.

Bahkan ada beberapa rekan sandera yang dipukuli hingga meninggal dunia.

Sandera bernama Khalil Mohamed Badr al-Zamaira (18) itu menjadi satu di antara 39 tahanan Israel yan dibebaskan dalam pertukaran gelombang ketiga.

Dia mengatakan para tahanan Palestina dianiaya dan dipukuli di penjara, dan tidak ada perlakuan berbeda terhadap anak-anak.

Baca juga: Beda Israel dan Hamas yang Kembalikan Sandera ke Tempat Asal: Lambaikan Tangan ke Pejuang Palestina

"Mereka tidak membedakan antara tua dan muda," katan Khalil.

"Dua remaja dipindahkan dari penjara karena tulang rusuknya patah. Mereka tidak bisa bergerak.”

Pengakuan yang sama juga dikatakan oleh Omar, remaja Palestina yang juga dibebaskan.

Ia mengatakan dirinya dianiaya dan disiksa di penjara Naqab.

"Penganiayaan ini tidak dapat dijelaskan," katanya kepada Al Jazeera saat meliput langsung kedatangan tahanan yang dibebaskan di Tepi Barat yang diduduki pada hari Minggu.

Baca juga: Reaksi Dunia soal Gencatan Senjata Israel dan Hamas selama 4 Hari, Menlu AS Masih Kobarkan Kebencian

Tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan Gaza Israel, Israel selatan, Senin, 9 Oktober 2023. Penguasa militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu, menembakkan ribuan roket sebagai lusinan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi, menewaskan ratusan orang dan menawan. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan sejumlah kematian akibat serangan udara Israel di Gaza.
Tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan Gaza Israel, Israel selatan, Senin, 9 Oktober 2023. Penguasa militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu, menembakkan ribuan roket sebagai lusinan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi, menewaskan ratusan orang dan menawan. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan sejumlah kematian akibat serangan udara Israel di Gaza. (AP/ Oren Ziv)

Ia mengatakan bahwa mereka secara rutin dipukuli dan dipermalukan di penjara, dan air serta makanan sangat langka.

Hal terbalik justru terjadi pada para sandera Hamas.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Perang Israel Vs HamasIsraelHamasPalestinaGaza
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved