Breaking News:

Berita Viral

Fakta Viral Keluarga Pasien Ngamuk di RSUD Leuwiliang, Dipicu Ambulans hingga Penjelasan Pihak RS

Media sosial dihebohkan dengan video keluarga pasien mengamuk di sebuah rumah sakit di Bogor. Begini kronologinya.

Tangkapan layar Tiktok via Tribun Jakarta
Viral video keributan di RSUD Leuwiliang Bogor, diduga karena mobil ambulans tak bisa digunakan. 

TRIBUNWOW.COM - Viral video yang memperlihatkan keluarga pasien mengamuk di sebuah rumah sakit.

Dilansir Tribunnews.com, peristiwa itu terjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.

Video keributan di RSUD Leuwiliang, Bogor itu viral seusai diunggah di akun TikTok @selvidamayanti2707, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Tagih Utang Rp 4 Juta, Wanita Ini Justru Tewas Dibunuh Tetangga, Berawal dari Ucapan Korban

Dalam video itu, dua orang yang diduga keluarga pasien terus berteriak-teriak.

Tak begitu jelas apa yang diucapkan dua lelaki itu.

Namun, terlihat jelas dua lelaki itu tengah tersulut emosi hingga banyak orang yang mencoba menenangkannya.

Melalui keterangan dalam unggahan itu dijelaskan, ambulans RSUD Leuwiliang, Bogor diduga disembunyikan.

Padahal, saat itu kakak dari sang pengunggah video dalam keadaan koma.

Hal tersebut membuat keluarga pasien naik darah.

Baca juga: Viral Dugaan Pelecehan di UNY, MF Bersumpah Tak Melakukan hingga Pihak Kampus Ungkap Kejanggalan

Ia bahkan menyebut kejadian ambulans yang diduga disembunyikan ini bukan pertama kalinya terjadi.

“Mana ada rumah sakit ketika pasien koma membutuhkan ambulan lalu mobil ambulan itu diumpetin? Ya cuma Rumah Sakir RSUD Leuwiliang aja,”

“Sudah terlalu banyak korban yang kehilangan nyawa dikarenakan pelayanan yang sangat amat buruk, bahkan ketika kakak saya koma banyak kekurangan darah, pas membutuhkan ambulan malah diumpetin di gudang Rumah Sakit RSUD Leuwiliangnya,”

“Harus wajib dilaporkan dan diviralkan. Bukan cuma 1 atau 2 kali kejadian, ini sudah terlalu sering menghilangkan banyak nyawa karena dokter dan susternya terlalu lalai dengan keselamatan dan nyawa orang lain,” tulis keterangan dalam video tersebut.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah dilihat lebih dari 1,3 juta pengguna TikTok.

Kata Kerabat Keluarga Pasien

Kerabat korban yang saat itu ada di lokasi, Komeng mengatakan, kejadian itu bermula saat keluarga korban meminta bantuan layanan ambulans dari RSUD Leuwiliang.

Hal itu disebabkan oleh kondisi korban yang mengalami luka berat, sedangkan RSUD Leuwiliang tidak bisa memberikan perawatan dan harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap.

Adapun luka yang dialami korban adalah patah tulang pada bagian paha hingga robek dan benturan pada rahang hingga sukit untuk berbicara.

Saat itu, pihak keluarga sudah berupaya untuk membawa korban dari RSUD Leuwiliang ke RSUD Kota Bogor menggunakan mobil Siaga Desa Pangkal Jaya.

Akan tetapi, karena mobil siaga desa tersebut terdapat kursi tengahnya yang tidak bisa dibuka dan tidak dilengkapi peralatan medis, maka pihak keluarga meminta bantuan mobil ambulans kepada pihak rumah sakit.

"Kalau kami kan mobil sudah berusaha, hanya saja kakinya mentok jadi engga bisa ditutup pintunya, wajar saja kita minta dari rumah sakit," ujar dia di wilayah Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Sabtu (11/11/2023) dilansir TribunnewsBogor.com.

Pria berambut gondrong itu mengungkapkan, amarah keluarga korban mulai tersulut saat ambulans yang dijanjikan oleh pihak rumah sakit tak kunjung datang.

Baca juga: Fatwa MUI Boikot Produk Israel Jadi Sorotan Media Asing, Sebut Tak Punya Kekuatan Hukum di Indonesia

Sedangkan, kata Komeng, pada bagian garasi rumah sakit terdapat sejumlah ambulans yang terparkir.

"Waktu dibelakang itu saya liat ada (ambulans) empat atau berapa, hanya liat dari jauh engga disamperin kesana, karena saya memikirkan korban dan katanya nunggu sopirnya engga ada," ungkapnya.

Emosi keluarga korban semakin memuncak setelah ambulans yang ditunggu tak kunjung datang, sedangkan korban sangat membutuhkan perawatan sesegera mungkin.

Bahkan, pihak keluarga sempat merasa dibohongi lantaran pihak rumah sakit mengatakan ambulans tak lama lagi tiba.

"Setelah semuanya emosi, akhirnya engga lama dia (pihak rumah sakit) bilang bahwa mobil sudah di Terminal Leuwiliang, kemudian mobil itu dicari sama anak korban, ternyata itu di terminal enggak ada, kemudian pulang dia ngamuk lagi," ungkapnya.

Setelah suasana semakin memanas, ambulans yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, dan korban langsung dilarikan ke RSUD Kota Bogor guna mendapatkan perawatan intensif.

"Itupun mobil luar bukan mobil rumah sakit, kayak mobil partai," katanya.

Atas hal itu, ia pun sangat menyayangkan pelayanan RSUD Leuwiliang yang dinilai tidak memuaskan dalam melayani pasiennya.

"Padahal kalau memang harus bayar kita bayar, memang lalai lah itu mah. Ini soal kemanusiaan, malah menyangkut nyawa manusia," pungkasnya.

Klarifikasi Rumah Sakit

Terkait video yang tengah viral di media sosial itu, Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri memberikan penjelasan.

Menurut Vitrie, saat itu, pasien diantar oleh satu orang temannya pasca kecelakaan lalu lintas mendatangi RSUD Leuwiliang pada Kamis (9/11/2023).

Saat itu pasien datang dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi.

Seusai diperiksa, pasien kemudian mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri.

Lebih lanjut, Vitrie mengatakan jika pemeriksaan lanjutan dibutuhkan dokter spesialis bedah syaraf, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki dokter spesialis bedah saraf, karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah saraf.

Tak lama kemudian, keluarga pasien datang.

Dokter kemudian memberikan edukasi kepada keluarga terkait kondisi pasien.

Namun, saat itu pihak keluarga justru ingin langsung membawa pasien ke rumah sakit lain.

"Ketika dijelaskan prosedur rujukan, keluarga ingin langsung membawa pasien ke rumah sakit lain dengan kendaraan sendiri," kata Vitrie, Sabtu (11/11/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.

Baca juga: Nasib Oknum Lurah di Padang yang Viral Asyik Joget dan Peluk Biduan, Ngaku Terpengaruh Alkohol

Padahal, prosedur rujukan antar rumah sakit harus melalui Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sehingga rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan, mengetahui kondisi dan kebutuhan pasien.

Seusai pihak rumah sakit yang dituju siap menerima, maka pasien baru akan diantar menggunaan ambulans.

Tidak hanya itu, pasien juga akan didampingi oleh tenaga kesehatan.

Namun, seusai dijelaskan, pihak keluarga tetap nekat ingin membawa pasien menggunakan kendaraan pribadi.

Bahkan, pihak keluarga menolak menggunakan SPGDT.

"Suami dan keluarga tetap menolak menggunakan SPGDT dan tetap akan menggunakan kendaraan sendiri, dan ternyata petugas rumah sakit melihat telah ada kendaraan yang menjemput pasien tersebut," tandasnya.

Hingga kini, Tribunnews.com belum menerima konfirmasi dari pihak keluarga terkait kronologi kejadian menurut pihaknya.

(Tribunnews.com/Linda Nur Dewi) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Baca berita Viral lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Keluarga Pasien Koma Ngamuk Sebut Ambulans Disembunyikan, Pihak RS Beri Penjelasan

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
BogorJawa BaratViralRumah SakitPasien
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved