Breaking News:

Kolaborasi Masyarakat Desa Wisata Wayang di KBA Butuh Ujung Timur Klaten: Sinergi Budaya dan Ekonomi

Kolaborasi nyata warga Dusun Butuh, Sidowarno, Klaten, satu di antara Kampung Berseri Astra, bukti sinergi budaya dan ekonomi.

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
HO TribunWow.com dan Instagram @desawisatawayang
Momen saat Dusun Butuh, Sidowarno kedatangan Menteri Parekraf, Sandiaga Uno (kiri) dan para penggerak Desa Wisata Wayang (kanan). Bukti kolaborasi masyarakat Dusun Butuh, Sidowarno dalam menggerakan budaya dan ekonomi melalui bidang pariwisata. 

TRIBUNWOW.COM - Di tengah panasnya terik matahari dan hiruk pikuk kota, tepat di ujung timur Kabupaten Klaten, ada desa yang menyuguhkan keunikan tersendiri nan berbeda dengan wisata pada umumnya di Kota Seribu Mata Air (julukan Klaten-red).

Hamparan sawah membentang dan suasana desa yang teramat terasa turut menyegarkan mata untuk memandangnya.

Memang, secara visual, desa wisata unik ini tak menampakkan apapun selayaknya tempat wisata pada umumnya di Kabupaten Klaten.

Mengingat, desa wisata tersebut merupakan hasil kolaborasi budaya dan kearifan lokal masyarakat yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Ya, desa yang dimaksud tak lain adalah Dusun Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonoasari yang terletak di perbatasan timur antara Kabupaten Klaten dengan Sukoharjo.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Klaten dikenal dengan suguhan wisata air dan peninggalan sejarah seperti Umbul dan berbagai macam candi.

Namun, di Dusun Butuh Desa Sidowarno, justru menyuguhkan paket wisata berbeda dibandingkan wisata-wisata lainnya yang ada di Kabupaten Klaten.

Wisata yang tersaji di Dusun Butuh, Desa Sidowarno yakni rekreasi edukasi budaya yang ada di Jawa Tengah yakni pembuatan wayang kulit.

Sekilas Sejarah Desa Wayang Butuh Sidowarno

Cikal bakal adanya Desa Wayang di Dusun Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten bermula kurang lebih tahun 1950-an.

Pencetusnya tak lain adalah Mbah Kasimo, dahulu ia merupakan pemuda asli kelahiran Dusun Butuh, Sidowarno yang memutuskan untuk pergi ke daerah Sonorejo di Kabupaten Sukoharjo.

Pada saat itu, Mbah Kasimo dengan tekun dan ulet belajar dalam pembuatan wayang kulit.

Hingga beberapa tahun kemudian, Mbah Kasimo mahir dalam pembuatan wayang kulit dan memberikan ilmu itu kepada para pemuda lainnya di Dusun Butuh, Sidowarno.

"Untuk sejarah wayang yang ada di dukuh Sidowarno ini kurang lebih tahun 50-an, dan tahun 50-an itu ada nama pemuda namanya Mbah Kasimo, Mbah Kasimo ini lah yang jadi cikal bakal adanya wayang  yang ada di Butuh Sidowarno ini," jelas satu di antara tokoh penggerak Desa Wisata Wayang, Nardi Baron.

"Mbah Kasimo ini punya guru di Sonorejo Sukoharjo, dia belajar beberapa tahun, mahir pulang ke Butuh Sidowarno, dan Mbah Kasimo ini memberikan ilmunya kepada para pemuda untuk memberikan pelatihan kepada pemuda di Butuh Sidowarno ini," lanjutnya.

Halaman
1234
Tags:
Desa Wisata WayangKlatenMenteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifSandiaga Uno
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved