Perang Israel Vs Hamas
Tawanan di Palestina Gambarkan Kondisinya seperti di Neraka namun Dapat Perlakuan Lembut dari Hamas
Lifshitz yang jadi tawanan Hamas diminta untuk berjalan beberapa kilometer di tanah basah yang diketahui adalah terowongan bawah tanah.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Yocheved Lifshitz (85) menceritakan momen saat dirinya menjadi tawanan Hamas di Palestina.
Dikutip dari Sky News, Yocheved Lifshitz dibebaskan oleh Hamas setelah menjadi tawanan perang, Selasa 24 Oktober 2023.
Video pembebasan Yocheved Lifshitz pun viral di media sosial.
Baca juga: Warga Israel di Luar Negeri Diminta Kembali untuk Bantu Lawan Hamas, Anak Netanyahu Masih di Miami
Wanita lanjut usia itu bercerita awalnya dijadikan tawanan perang saat Hamas menyerang Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023.
Saat itu Lifshitz dibawa dari rumahnya menggunakan motor dan badannya diikat.
Ia lalu dibawa melewati ladang-ladang yang telah menjadi wilayah Hamas.
Lifshitz yang tak sendirian diminta untuk berjalan beberapa kilometer di tanah basah yang diketahui adalah terowongan bawah tanah.
"Aku mengalami neraka," kata Lifshitz dalam bahasa Ibrani.
Baca juga: Momen Hamas Menuntun Dua Sandera Wanita Warga Israel yang Dibebaskan, Sempat saling Bersalaman
Namun, setelah menjadi tawanan militan Palestina itu, Lifshitz mengaku diperlakukan dengan lembut dan baik.
"Mereka (Hamas) memenuhi kebutuhan kami," tutur wanita lansia itu.
Saat jadi tawanan, warga Israel itu diperbolehkan untuk mandi dan makan.
"Hamas memberi kami roti, keju, krim, dan mentimun. Itu makanan kami sepanjang hari," tambahnya.

Baca juga: Pertama Muncul Diwawancara, Presiden Israel Buka Dokumen Hamas hingga Sebut Al Qaeda Ikut Bantu
Lifshitz mengatakan operasi Hamas sepertinya memang sudah direncanakan dengan matang dan sejak lama.
Selain itu, Lifshitz mengritisi tentara di Israel yang awalnya tak menganggap serius serangan Hamas.
Padahal Hamas sudah memberi peringatan beberapa minggu sebelum ledakan tiba-tiba itu.