Breaking News:

Berita Viral

Viral Istri Polisi Ngamuk Anaknya Divaksin Tanpa Izin, Ternyata Begini Kondisinya setelah Disuntik

Viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang orangtua murid mengamuk lantaran anaknya diimunisasi tanpa izin di sekolah, ini faktanya.

Istimewa
Orang tua murid ngamuk di SD Xaverius Ambon, Jl Raya Pattimura, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (27/9/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang orangtua murid mengamuk lantaran anaknya divaksinasi atau imunisasi tanpa izin di sekolah.

Ibu sang murid merupakan istri anggota Kepolisian Daerah (Polda Maluku), berinisial HT.

HT tak emosi setelah melihat kondisi anaknya sepulang sekolah yang muntah-muntah, dan ternyata baru saja disuntik imunisasi rubela di SD-nya.

HT didampingi sang suami pun langsung mendatangi sekolah anaknya.

Berikut ini beberapa kronologi peristiwa viral ini berdasarkan versi HT dan guru, serta update kasusnya:

Baca juga: Viral Rekaman CCTV Detik-detik Mobil Damkar Kecelakaan Tunggal di Gang, 2 Petugas Meninggal

Versi Istri Polisi

HT memberikan penjelasan terkait dirinya yang terekam kamera mengamuk di sekolah.

Dilansir TribunAmbon.com, HT mengaku emosi lantaran anaknya masuk rumah sakit pascaimunisasi.

HT menuturkan, anaknya diimunisasi rubela pada Rabu (27/9/2023).

Sepulang sekolah, anaknya mengalami demam hingga muntah-muntah.

Menurut keterangan HT, ia tak mendapat pemberitahuan sebelumnya dari pihak sekolah terkait imuniasi tersebut.

Karena alasan itu, HT dan suaminya kemudian mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan.

"Yang bikin beta (saya) ngamuk itu hati seorang ibu saja, beta datang mau tanya saja kenapa tanpa sepengetahuan beta anak ini sudah suntik."

"Beta tahu karena beta telepon anak yang di SMP ini dia bilang su suntik," ujar HT.

Baca juga: Kronologi Bayi Tewas di Ember Diduga Dibunuh sang Ibu, Ayah Kaget Lihat Korban Sudah Tak Bergerak

Dikatakan HT, saat di sekolah, emosinya memuncak setelah mendengar kalimat kasar yang dilontarkan oknum guru.

"Lalu dengan oknum (guru) ini bicara marah-marah, nah itu yang beta banting helm, karena beta emosi. Oknum-oknum guru, yang rame-rame itu (bicara kasar)," terangnya.

Diakui HT, sebenarnya ada pemberitahuan terkait imunisasi tersebut di grup WhatsApp, Selasa (26/9/2023) pukul 11.00 WIT.

Namun, HT tak memperhatikan pesan tersebut.

Kemudian, ada pula pesan terkait kegiatan imunisasi pada Rabu (27/9/2023).

Namun, HT baru melihat pesan tersebut dan langsung merespons untuk tak mengimunisasi anaknya.

Akan tetapi, pesan dari HT itu tak dibaca oleh guru.

HT mengaku telah mencoba menghubungi guru berulang kali, namun nomor teleponnya tidak aktif.

Sehingga HT menghubungi anaknya yang bersekolah di SMP tersebut agar meneruskan pesan itu.

Sayangnya, anak HT yang masih SD itu sudah terlanjur diimunisasi.

"Ternyata anak kami telah selesai divaksinasi rubela tanpa seizin kami selaku orang tua."

"Apakah dengan kami terlambat merespons pesan WA grup tersebut lalu guru dengan seenaknya mengizinkan anak kami divaksinasi tanpa persetujuan kami orang tua?," tandasnya.

HT pun membantah melakukan kekerasan fisik kepada guru saat ia mengamuk di sekolah.

Baca juga: Fakta Viral Polisi Minta Duit saat Tilang Pengendara, Ternyata Video Lawas, Pelaku Sudah Pensiun

Versi Guru

Sementara itu, dilansir TribunAmbon.com, guru di SD tersebut, LT mengaku mendapat kekerasan fisik dari HT.

LT mengatakan, awalnya, orang tua laki-laki yang merupakan anggota Propam Polda Maluku naik ke kelas sambil marah-marah.

Saat itu, ruang kelas 1 penuh dengan siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Oknum orang tua itu lantas menarik anaknya turun ke lantai 1 sembari melontarkan kalimat ancaman kepada guru.

Dikatakan, LT, orang tua siswa itu mengatakan, akan melaporkannya ke polisi dan menuntut pihak sekolah apabila terjadi sesuatu kepada anaknya.

"Terus turun ke lantai 1 marah-marah di bawah, saya turun bersama dengan suaminya yang marah."

"Saya turun ke bawah mau menjelaskan saya sudah kasih informasi di WhatsApp grup tapi tidak ditanggapi saya, masih marah-marah terus," kata LT, Jumat (30/9/2023).

Setelahnya, istri oknum polisi itu ikut mengamuk hingga membanting helm.

Tak hanya itu, HT juga menarik baju, mencengkeram dan mendorong LT hingga terbentur pintu.

"Tiba-tiba suara semakin keras, semakin mengamuk, semakin menjadi-jadi, maka muncullah istrinya lalu membanting helm lalu menyerang saya," ungkapnya.

Saat itu, lanjut LT, ia sudah berupaya untuk memberikan penjelasan kepada orang tua siswa.

Namun, orang tua siswa justru semakin emosi hingga melakukan penganiayaan.

"Saya coba untuk menenangkannya untuk menjelaskannya, tapi tidak diterima, terus menarik baju saya sampai sobek."

"Terus mencekik (mencengkeram) saya dari sini (di lengan) saya dengan kuat sekali."

"Lalu terus menarik saya, mendorong saya lalu balik tarik ulang lalu banting saya," bebernya.

Pihak Sekolah Tempuh Jalur Hukum

Menyikapi kejadian itu, pihak Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina yang menaungi SD Xaverius 1A akan menempuh jalur hukum.

Sekretaris Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina, John Dumatubun menyayangkan tindakan HT dan suaminya yang mengamuk dan menganiaya guru.

Menurutnya, apabila ada kesalahan, mestinya dibicarakan baik-baik, bukan melakukan kekerasan fisik kepada tenaga pendidik.

"Prinsipnya kami menyesali tindakan ini terjadi. Seharusnya, ibu datang baik-baik dan bicara."

"Kalau memang ada kesalahan prosedural itu bicara baik-baik, bukan tindakan seperti kemarin itu," ungkapnya.

Baca juga: Viral Pedagang Serabi Keliling Cabuli Bocah 5 Tahun di Gang Sepi, Berakhir Dihajar Warga

John menjelaskan, pihak sekolah melalui guru telah menginformasikan kepada orang tua murid melalui WhatsApp grup kelas dua hari sebelumnya.

Bahkan, pagi hari sebelum kegiatan imunisasi, pihak sekolah kembali mengingatkan orang tua murid.

Sejumlah orang tua murid lain aktif bertanya, termasuk ada yang langsung memberitahukan informasi anak yang tak boleh diimunisasi.

Sementara, HT baru memberitahu setelah imunisasi selesai.

John menuturkan, akibat tindakan yang dilakukan HT dan suaminya, sejumlah peserta didik mengalami trauma.

Untuk itu, pihaknya akan menempuh jalur hukum.

"Proses ini harus dituntaskan sesuai dengan jalur hukum yang berlaku."

"Sekali lagi saya ulangi proses ini harus diselesaikan sesuai dengan jalur hukum yang berlaku," tegasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunAmbon.com/Tanita Pattiasina)

Berita terkait Peristiwa Viral Lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Istri Polisi di Ambon Ngamuk hingga Banting Helm di Sekolah, Anak Muntah usai Diimunisasi

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
ViralPolisiVaksinMalukuAmbonImunisasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved