Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ubah Kurikulum Pendidikan, Anak TK Diajari Gali Parit dan Lempar Granat, Siswa SD Pakai Senpi
Anak-anak Rusia sudah dibekali pendidikan militer sejak dini untuk menangani invasi ke Ukraina yang berkelanjutan.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Anak-anak sekolah di Rusia diajarkan pelatihan militer sejak dini, dari baris-berbaris, menggali parit, melempar granat, dan lain-lain.
Dilansir TribunWow.com dari Mirror.co.uk, Senin 25 September 2023, anak-anak yang duduk di taman kanak-kanak mendapatkan pelatihan militer di seluruh Rusia.
Setiap kelompok umur memiliki metode pelatihan yang berbeda-beda.
Baca juga: Ukraina Klaim Serangan Sevastopol yang Didanai Inggris-Prancis mengakibatkan Komandan Rusia Terluka
Seperti anak berumur empat tahun diajarkan untuk menggali parit dan melempar granat, sedangkan umur tujuh tahun diajarkan untuk menggunakan senjata berapi dengan amunisi sungguhan di sekolah mereka.
Rusia mengubah kurikulum pendidikan nasional dikarenakan untuk persiapan mengahadapi perang.
Hal ini terjadi setelah invasi Rusia ke Negara Ukraina, yang menurut oemerintah Rusia telah menyebabkan protes keras terhadap pratriotisme di seluruh negeri.
Oleh sebab itu, sekarang ada pelajaran tambahan tentang patriotisme dan miiter.
Baca juga: Abaikan Ukraina, Rusia Tuduh Negara Barat Lakukan Neo Kolonialisme saat Berpidato di PBB
Menteri Pendidikan Rusia Sergei Kravtsov telah memerintahkan sekolah di Rusia untuk membawa anak-anak bertamasya ke unit militer, dan mengadakan permainan olahraga militer, bertemu dengan personel militer dan veteran, serta pembelajaran tentang drone.
Pelajaran dasar-dasar keamanan dan pertahanan tanah air diwajibkan di seluruh sekolah Rusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang terbaru.
Siswa SMA juga diajarkan menggunakan senjata berapi di bawah bimbingan pasukan militer yang berpengalaman, menurut Putin program ini akan di perkenalkan tahun depan.
Kementerrian Pendidikan menyatakan perubahan tersebut akan menanamkan pemahaman dan penerimaan terhadap estetika, ritual, tradisi militer Rusia seiring invasi ke Ukraina.
Baca juga: Volodymyr Zelensky Sarankan PBB Cabut Hak Veto Rusia sebagai Hukuman atas Serangan ke Ukraina
Namun, Vladimir Putin telah berulang kali menggambarkan hal ini sebagai “misi khusus” untuk melindungi Rusia dari genosida yang dilakukan oleh “neo-Nazi.”
Sebuah kantor berita negara melaporkan bahwa, menurut sebuah survei, 79 persen orangtua di Rusia mendukung penayangan video tentang perang kepada anak-anak mereka.
Komentar di media sosial menunjukkan bahwa banyak orang Rusia merasa negara mereka dikelilingi dan dikucilkan oleh kekuatan musuh dan satu-satunya pilihan mereka adalah membela diri.
(TribunWow Magang/Muhammad Al Kautsar)
Berita terkait Rusia lainnya
Demi Hilangkan Bukti, Tentara Korut yang Tewas saat Berperang di Kursk Dibakar |
![]() |
---|
Ukraina Terpojok Diserang Rusia, Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Membentang Sejauh 1.170 KM |
![]() |
---|
Detik-detik Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina: 4 Rumah Rusak hingga Puing-puing Berserakan |
![]() |
---|
Perang Rusia Ukraina Masih Memanas, Zelensky: Tentara Kiev yang Tewas Tak Mati Sia-sia Lawan Moskow |
![]() |
---|
Ukraina Membara, Drone Rusia Hantam 3 Pemukiman di Odessa, 7 Orang Terluka, 13 Rumah Rusak |
![]() |
---|