Ukraina Klaim Serangan Sevastopol yang Didanai Inggris-Prancis mengakibatkan Komandan Rusia Terluka

TRIBUNWOW.COM - Ukraina mengatakan serangan rudal pada Jumat 22 September 2023 lalu berdampak besar untuk Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari BBC, serangan itu dilesatkan pada markas besar armada Laut Hitam Rusia di Krimea.

Serangan itu bertepatan dengan pertemuan para pejabat angkatan laut Rusia.

Baca juga: China Sebut Jalan Damai adalah Satu-satunya Cara untuk Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina

Dalam pernyataan singkatnya, militer Ukraina mengklaim serangan itu telah menyebabkan kematian dan cedera.

Namun pasukan Volodymyr Zelensky tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Di hari yang sama dengan serangan, Rusia mengatakan satu prajuritnya hilang setelah serangan itu.

Armada yang berbasis di kota pelabuhan Sevastopol ini dipandang sebagai angkatan laut terbaik Rusia.

Baca juga: China Sebut Jalan Damai adalah Satu-satunya Cara untuk Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina

Sumber militer Ukraina mengatakan bahwa serangan hari Jumat itu dilakukan dengan menggunakan rudal Storm Shadow, yang dipasok oleh Inggris dan Prancis.

"Lusinan penjajah tewas dan terluka, termasuk kepala manajemen armada angkatan laut," klaim Ukraina dalam rilisnya.

Kepala intelijen Kyiv, Kyrylo Budanov, mengklaim bahwa dua komandan Rusia terluka parah dalam serangan rudal tersebut.

Daerah Sevastopol kembali diserang pada hari Sabtu, 23 September 2023.

Gubernur kota yang dilantik oleh Rusia, Mikhail Razvozhaev, mengatakan puing-puing dari rudal yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara jatuh di dekat dermaga.

Dia juga mengatakan kepada warga bahwa dia memerintahkan pemeriksaan terhadap tempat perlindungan bom menyusul adanya keluhan bahwa tempat perlindungan tersebut sulit diakses atau kondisinya buruk.

Pasukan Ukraina baru-baru ini melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap pasukan Rusia yang berbasis di Krimea. (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)