Konflik Rusia Vs Ukraina
China Sebut Jalan Damai adalah Satu-satunya Cara untuk Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina
China menegaskan kembali untuk mengakhiri perang di Ukraina, genjatan senjata dan pembicaraan damai adalah cara terbaik.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil presiden China Han Zheng, menegaskan kembali pokok pembicaraan tentang perang Rusia dan Ukraina dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-78.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera.com, Jumat 22 September 2023, China menegaskan kembali untuk mengakhiri perang di Ukraina, genjatan senjata dan pembicaraan damai adalah cara terbaik.
“Penghentian permusuhan dan dimulainya kembali perundingan perdamaian adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis Ukraina,” kata Han Zheng.
Baca juga: China Terapkan Aturan Baru untuk Konten yang Dihasilkan oleh AI, Waspadai Video Pengucapan Palsu
Meskipun China menolak untuk mengutuk Rusia atas invasi tersebut, China memposisikan dirinya sebagai pihak netral dan penengah dalam konflik tersebut.
Saat mengunjuni Rusia pada minggu ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia bahwa China tidak mendukung dan memihak siapa pun.
Usaha China untuk menengahi konflik tersebut hanya menghasilkan sedikit kemajuan di tengah skeptisisme mengenai netralitasnya karena hubungan yang erat dengan Rusia.
Presiden China Xi Jinping pada bulan Maret menunjungi Rusia dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, mereka menyambut era baru kerja sama.
Han Zheng menegaskan visi China untuk tatanan dunia alternatif yang terbebas dari dominasi barat pada pidatonya di Majelis Umum PBB.
Baca juga: Kunjungan Menlu China Wang Yi ke Rusia, Kemungkinan Bahas Pertemuan Putin dan Xi Jinping
Untuk menarik perhatian negara berkembang di dunia, China mengatakan bahwa mereka bagian dari dunia Selatan.
“Sebagai negara berkembang terbesar, Tiongkok adalah anggota alami dari negara-negara Selatan. Negara ini memiliki napas yang sama dengan negara-negara berkembang lainnya dan berbagi masa depan yang sama dengan mereka,” kata Han.
China juga mengatakan mendukung pembangunan negara berkembang sesuai dengan kondisi negara mereka.
Istilah “Global Selatan” yang didefinisikan secara longgar telah sering muncul di PBB tahun ini dan biasanya digunakan untuk merujuk pada negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin.
Baca juga: Cerita Wanita di China yang Bawa Cairan Infus ke Tempat Kerja, Tak Bisa Libur meski Sedang Sakit
China memposisikan dirinya sebagai pemimpin bagi negara berkembang dan memperkuatnya dengan membuat proyek Belt and Road yang lebih dari 10 tahun berjalan.
Diketahui, Belt and road didirikan untuk mendorong pembangunan negara berkembang.
(TribunWow Magang/Muhammad Al Kautsar)
Berita terkait China lainnya
Demi Hilangkan Bukti, Tentara Korut yang Tewas saat Berperang di Kursk Dibakar |
![]() |
---|
Ukraina Terpojok Diserang Rusia, Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Membentang Sejauh 1.170 KM |
![]() |
---|
Detik-detik Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina: 4 Rumah Rusak hingga Puing-puing Berserakan |
![]() |
---|
Perang Rusia Ukraina Masih Memanas, Zelensky: Tentara Kiev yang Tewas Tak Mati Sia-sia Lawan Moskow |
![]() |
---|
Ukraina Membara, Drone Rusia Hantam 3 Pemukiman di Odessa, 7 Orang Terluka, 13 Rumah Rusak |
![]() |
---|