Breaking News:

Terkini Internasional

China Terapkan Aturan Baru untuk Konten yang Dihasilkan oleh AI, Waspadai Video Pengucapan Palsu

Diketahui, kemajuan pesat dalam AI generatif telah memicu peringatan global atas potensi teknologi.

I Mean Marketing
Ilustrasi konten AI ChatGpt 

TRIBUNWOW.COM - China memberlakukan peraturan terbarunya tentang konten buatan AI, Sabtu 19 Agustus 2023.

Dikutip TribunWoW.com dari Channel News Asia, aturan itu dibuat China di tengah perlombaan banyaknya konten AI yang bersaing dengan konten original.

Selain itu konten AI banyak yang tak mendapatkan sensor saat diterbitkan untuk konten berbasis online.

Baca juga: Spesifikasi HP Oppo A54: Dibekali Daya Baterai Besar, Kamera Selfie 16MP dan 3 Kamera Belakang AI

Diketahui, kemajuan pesat dalam AI generatif telah memicu peringatan global atas potensi teknologi.

Banyak disinformasi dan penyalahgunaan dengan gambar-gambar deepfake yang tak sesuai kenyataan.

Seperti video orang yang mengucapkan kata tertentu padahal mereka tak pernah mengatakannya.

Atas hal itu, perusahana China telah melarang layanan dapat meniru ucapan manusia sejak rilis ChatGPT OpenAI.

Baca juga: China Laporkan Penangkapan Pertama di Balik Berita Palsu yang Dihasilkan oleh ChatGPT

Perusahaan yang berbasis di San Fransisco itu dianggap sangat berbahaya.

Para ahli mengatakan aturan baru akan diterbitkan secara ketat pada awal tahun.

Karena Beijing berusaha mendorong pendatang lokal ke industri yang didominasi oleh AS tersebut.

AI generatif harus mematuhi nilai-nilai inti sosialisme dan menahan diri dari mengancam keamanan nasional dan mempromosikan terorisme, kekerasan, atau kebencian etnis, menurut pedoman tersebut.

Baca juga: Ukraina Mulai Pakai Teknologi AI untuk Mengidentifikasi Wajah Tentara Rusia dan Korban Perang

Ilustrasi ChatGPT
Ilustrasi ChatGPT (Tribun Sumsel)

Penyedia layanan harus melabeli konten buatan AI, dan mengambil tindakan untuk mencegah diskriminasi gender, usia, dan ras saat merancang algoritme.

Perangkat lunak mereka tidak boleh membuat konten yang berisi informasi palsu dan berbahaya.

Program AI harus dilatih pada sumber data yang diperoleh secara sah yang tidak melanggar hak kekayaan intelektual orang lain.

Serta individu harus memberikan persetujuan sebelum informasi pribadi mereka dapat digunakan dalam konten AI. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
ChinaArtificial Intelligent (AI)San Fransisco
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved