Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Volodymyr Zelensky Sarankan PBB Cabut Hak Veto Rusia sebagai Hukuman atas Serangan ke Ukraina

Simak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak efektif karena masih ada hak veto Rusia.

YouTube The Independent
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Terbaru Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak efektif karena masih ada hak veto Rusia. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada pertemuan khusus Dewan Keamanan, bahwa cara terbaik untuk menghentikan perang adalah penarikan seluruh pasukan Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera.com, pada 21 September 2023, Zelensky mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa lembaga tersebut kurang efektif dan menemui jalan buntu terkait agresi karena hak veto Rusia.

Presiden Ukraina tersebut menyarankan PBB untuk mencabut hak veto Rusia sebagai satu di antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Ukraina Minta Bantuan untuk Kembalikan Anak-anak yang Diambil Paksa Rusia, Zelensky: Genosida

Pencabutan hak veto Rusia disebut bisa sebagai hukuman karena telah menyerang Ukraina dan menimbulkan konflik.

“Setiap orang di dunia dapat melihat apa sebenarnya yang membuat PBB tidak efektif. Di kursi Dewan Keamanan ini, yang diduduki Rusia secara ilegal karena manipulasi di balik layar setelah runtuhnya Uni Soviet, terdapat para pembohong yang tugasnya membenarkan agresi dan genosida yang dilakukan oleh Rusia,” kata Zelensky.

“Veto di tangan agresor inilah yang membuat PBB menemui jalan buntu. Tidak peduli siapa Anda, sistem PBB yang ada masih membuat Anda kurang memiliki hak veto yang hanya dimiliki segelintir orang dan digunakan oleh satu negara Rusia sehingga merugikan semua anggota PBB lainnya."

“Pembicaraan dan proyek reformasi PBB selama bertahun-tahun harus menjadi proses reformasi PBB. Penggunaan hak veto memerlukan reformasi, dan ini bisa menjadi kunci reformasi,” lanjutnya.

Baca juga: Rusia Bantah Kehilangan Wilayah Terdepan akibat Serangan dari Pasukan Ukraina, Disebut Rugi Besar

Zelensky menambahkan bahwa jalan terbaik menuju perdamaian adalah, penarikan semua pasukan Rusia dan memulihkan kendali Kyiv atas wilayahnya.

Di sisi lain, tentara Rusia malah menembaki kota Toretsk di timur Ukraina pada hari Rabu, kata Kantor Kejaksaan Agung Ukraina.

Kunjungan Zelensky ke PBB bertepatan dengan momen penting dalam kampanye militer Ukraina untuk mengusir pasukan Rusia dari Ukraina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada dewan pada hari Rabu bahwa perang Rusia di Ukraina memburuk.

“Memperburuk ketegangan dan perpecahan geopolitik, mengancam stabilitas regional, meningkatkan ancaman nuklir, dan menciptakan perpecahan yang mendalam di dunia kita yang semakin multipolar," ujarnya.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia merasa keberatan dengan pernyataan yang dikatakan Zelensky.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Disebut Batu Loncatan ke Konflik yang Lebih Besar Eropa: Ini Hanya Permulaan

“Saya ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Rusia dan semua orang di sini bahwa ini bukanlah operasi khusus yang dilakukan oleh kepresidenan Albania,” kata Perdana Menteri Albania Edi Rama kepada Nebenzia.

“Ada solusi untuk ini. Jika Anda setuju, Anda menghentikan perang dan Presiden Zelensky tidak akan mengambil tindakan.” lanjutnya.

Rusia mengatakan mereka melakukan operasi militer khusus di Ukraina karena keamanan nasional mereka terancam karena ambisi Ukraina untuk berintegrasi dengan Barat dan NATO.

(TribunWow Magang/Muhammad Al Kautsar)

Berita terkait Ukraina lainnya

Tags:
Volodymyr ZelenskyVladimir PutinRusiaUkraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved