Breaking News:

Terkini Daerah

Fakta Remaja Tewas Dihajar Teman-temannya di Semarang: Diseret hingga Digunduli, Ini Motif Pelaku

Kasus tewasnya seorang remaja berinisial MAA (17) di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap, ini faktanya.

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah. Kasus tewasnya seorang remaja berinisial MAA (17) di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap, ini faktanya. 

Korban selepas gundul diajak ke dalam warnet lalu diinterogasi ulang, Kamis (14/9/2023) sekira pukul 01.00 WIB.

"Jawabannya terbelit-belit maka saya pukul di bagian kepala sebelah kiri sama tangan sebanyak delapan kali," katanya.

Hubungan antara korban dengan tersangka Bagus memang terjalin sudah sejak lama.

Korban bahkan sering tidur di rumah tersangka sehingga ketika uangnya dicuri oleh korban, ia begitu emosi.

Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap enam pemuda hajar anak di bawah umur hingga berujung meninggal dunia. Keenam pemuda tersebut dihadirkan dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Jumat
Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap enam pemuda hajar anak di bawah umur hingga berujung meninggal dunia. Keenam pemuda tersebut dihadirkan dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Jumat (Iwan Arifianto)

"Korban biasa tidur di rumah. Saya sempat kabari adiknya bahwa korban dipukuli orang (bohong)."

"Habis korban meninggal saya syok tapi abis itu jujur ke orangtua korban meninggal karena tak pukuli," ungkapnya.

Tindakan Kekerasan terhadap korban lebih kejam dilakukan oleh tersangka Muhammad Haris Widitanto (20). 

Ia mengaku, sempat menyeret korban ke kamar mandi lalu menginjaknya.

"Saya ketika itu mabuk  jadi ikutan emosi mukul punggung satu kali pipi kanan kiri satu kali. Habis itulah seret ke kamar mandi kemudian piting lehernya."

"Lalu saya tendang injak pundak sebelah kanan dan kepala atas sebanyak tiga kali," imbuhnya.

Tersangka Plateau Malik Kusuma (21) mengatakan, memukul korban dengan tangan kosong ke arah tubuh korban sebanyak 10 kali.

"Saya menyulut sedotan (pakai api) lalu menaruhnya pada bagian tangan dan kaki kiri dan kepala," tuturnya.

Kanit Resmob Polrestabes Semarang, AKP Dionisius Yudi menuturkan, hasil autopsi terhadap korban menunjukan adanya gegar otak akibat pendarahan sehingga korban meninggal dunia.

"Akar masalah kurang lebih masalah uang. Korban dicukur rambutnya lalu dibawa ke dalam warnet lalu dipukul beramai-ramai," katanya.

Sesudah dipukuli, korban diajak ke rumah seorang tersangka bernama Bagus. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
RemajaPenganiayaanSemarangKorban
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved