Breaking News:

Pilpres 2024

Kontra dengan Pernyataan Anies, Cipta Panca Ungkap Fakta Demokrat-NasDem: Ada Unsur Kebohongan

Perwakilan Partai Demokrat, yakni Cipta Panca langsung memberi klarifikasi terkait pernyataan Anies Baswedan yang dinilai mengadung unsur bohong.

Penulis: Aulia Majid
Editor: Rekarinta Vintoko
Youtube Najwa Shihab
Anies Baswedan dan Cak Imin saat menghadiri undangan Mata Najwa menjelaskan kronologi koalisi. Perwakilan Partai Demokrat, yakni Cipta Panca langsung memberi klarifikasi terkait pernyataan Anies Baswedan yang dinilai mengadung unsur bohong. 

TRIBUNWOW.COM - Buntut pernyataan Anies Baswedan di sesi talkshow Mata Najwa beberapa waktu lalu, pihak Partai Demokrat yakni Cipta Panca langsung memberi klarifikasi atas ucapan capres yang diusung NasDem tersebut.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merupakan pasangan capres-cawapres dari NasDem sempat melakukan sesi talkshow di acara Mata Najwa dan mengungkapkan visi dan misi mereka jelang Pilpres 2024.

Dalam sesi tanya jawab tersebut, Anies Baswedan sempat membeberkan kronologi pembahasan antara Demokrat dan NasDem tentang cawapres yang berakhir dengan penunjukkan Cak Imin menjadi wakilnya di kontestasi Pilpres 2024 nanti yang juga menggusur sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Spontan Menghela Napas saat Komentari Pemanggilan Cak Imin oleh KPK, Anies: Mudah-mudahan Tidak

Pernyataan Anies Baswedan di Mata Najwa tersebut sempat mendapat reaksi kontra dari Deputi Isu dan Narasi Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Cipta Panca.

Dilansir TribunWow.com dari unggahan Twitter pribadi Cipta Panca @panca66 pada 5 September 2023, tampak politisi Partai Demokrat tersebut membeberkan empat poin sanggahan terhadap pernyataan Anies Baswedan di Mata Najwa.

"Penjelasan Anies di Mata Najwa banyak ngelesnya dan ada unsur kebohongan," tulis Cipta Panca dalam unggahan Twitter pribadinya.

Cipta Panca mengaku pertemuan Anies Baswedan dengan Tim 8 di Cikeas tanpa menyebut kata cawapres adalah sebuah kebohongan.

"1. Tidak benar Anies bilang selama pertemuan tanggal 24 dia dan Tim 8 di Cikeas tidak menyebut sama sekali nama Cawapres," cuit Cipta Panca.

Cipta Panca juga menyebut usaha Anies Baswedan untuk menghubungi AHY hingga tanggal 31 Agustus 2023 lalu adalah tidak benar.

"2. Tidak benar Anies berusaha menghubungi AHY sampai tanggal 31 Agustus.," lanjut Cipta Panca.

Sosok politisi Partai Demokrat, Cipta Panca langsung menyindir dan mengklarifikasi pernyataan Anies Baswedan yang sempat dilontarkan di acara talkshow Mata Najwa terkait Partai Demokrat.
Sosok politisi Partai Demokrat, Cipta Panca langsung menyindir dan mengklarifikasi pernyataan Anies Baswedan yang sempat dilontarkan di acara talkshow Mata Najwa terkait Partai Demokrat. (Twitter @panca66)

Baca juga: Jawaban di Luar Dugaan Anies Baswedan-Cak Imin soal Cawapres Prabowo & Ganjar, Singgung Sinyal

Cipta Panca juga menyebut sikap Anies Baswedan tunduk dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh adalah pelanggaran terhadap kesepakatan Koalisi Perubahan.

"3. Bahwa Anies pasrah bongkok dengan SP utk mengabaikan 2 partai mitra lainnya, yaitu Demokrat dan PKS utk diajak bicara sebelumnya. Ini pelanggaran fatal terhadap kesepakatan Koalisi Perubahan.," tambahnya.

Terkait aksi gebrak meja yang dituturkan Anies Baswedan di Mata Najwa, Cipta Panca menegaskan bahwa sosok yang melakukan hal tersebut adalah Surya Paloh karena merasa diserang oleh Tim 8 untuk segera deklarasi cawapres.

Pernyataan Cipta Panca tersebut sekaligus untuk mengklarifikasi rumor sosok yang disebut menggebrak meja adalah bukan dari Partai Demokrat.

"4. Karena Anies tidak menjelaskan siapa yg gebrak meja, maka publik bisa menangkap bhw bisa saja yg dia maksud perwakilan Demokrat yg gebrak meja memaksakan AHY sebagai Wapres. Perlu diluruskan yg gebrak meja adalah SP krn "diserang" oleh Tim 8 utk segera lakukan deklarasi. Jadi tidak benar hanya Demokrat yg memaksa segera deklarasi," pungkas Cipta Panca.

Kini, Partai Demokrat sendiri berpotensi hengkang menuju koalisi lain setelah tidak puas dengan NasDem yang menunjuk Cak Imin sebagai wakil dari Anies Baswedan.

Bisa saja, Partai Demokrat bakal merapat ke kubu Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024 nanti.

Bahkan, dilansir dariKompas.com, sempat tersiar rumor bahwa ada upaya untuk mempertemukan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat menghadiri talkshow MataNajwa dalam program Narasi TV.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat menghadiri talkshow MataNajwa dalam program Narasi TV. (Youtube Najwa Shihab)

Baca juga: Anies Bongkar Kronologi Gebrak Meja saat Rapat Tim 8: Demokrat-NasDem Beda Pandangan Sangat Keras

Anies Bongkar Kronologi Gebrak Meja saat Rapat Tim 8

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, blak-blakan soal adanya perbedaan pendapat antara Partai NasDem dan Partai Demokrat saat pembahasan cawapres pada bulan Agustus 2023 lalu.

Dilansir TribunWow.com, perbedaan yang terjadi antara Partai NasDem dan Partai Demokrat pada saat itu sudah coba untuk dijembatani.

Namun, hal itu tak kunjung menemui titik terang adanya sebuah kesepakatan.

Hingga pada akhirnya, Anies Baswedan membongkar kronologi yang terjadi saat pembahasan cawapres bersama tim 8 yang terdiri dari tiga partai, Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS.

Hal itu Anies sampaikan dalam program talkshow Mata Najwa, Senin (4/9/2023).

Dalam momen itu juga, Anies Baswedan diminta menanggapi pernyataan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang sebutan pemimpin yang tidak amanah dan ingkar janji yang ditujukan kepadanya.

"Sebenarnya saya tidak ingin menanggapi secara detail ini semua. Saya sangat hormat kepada Pak SBY, beliau adalah panutan, presiden yang telah mengabdi 10 tahun, teladan."

"Dalam hal ini ada beberapa fakta yang terpaksa harus saya sampaikan di sini," ungkap Anies.

Anies menjelaskan, pada kurun waktu Minggu sampai dengan Selasa (27-29 Agustus 2023), ada percakapan intensif dari tim delapan.

Surya Paloh,Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam deklarasi AMIN
Surya Paloh,Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam deklarasi AMIN (Istimewa)

Baca juga: Demokrat Minta Ganti Nama Koalisi Perubahan Milik Anies Baswedan: Baiknya Nama Lainnya

Ia mengungkapkan, percakapan intensif itu sudah menghasilkan situasi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan.

Saking alot dan kerasnya pembahasan itu, Anies menyebut ada momen aksi gebrak meja yang tak ia sebutkan siapa yang melakukannya.

"Dan puncaknya itu pada hari Selasa, ada pertemuan yang mereka tidak tahu adanya perbedaan itu."

"Di situ di Tim Delapan, utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ," kata Anies.

Anies membeberkan fakta, perbedaan pendapat yang terjadi dikarenakan Partai Demokrat ingin cawapres segera untuk ditetapkan, sementara Partai NasDem masih mengulur waktu seraya menunggu opsi cawapres lain.

"Tetapi kalau ditanya opsinya apa, juga nggak bisa jawab, cuma menunggu saja siapa tahu ada opsi, kenapa buru-buru."

"Dan perbedaan itu kemudian tidak ditemukan, sampai keras sekali, karena ada beberapa statement-statement yang kurang tepat," ujar Anies. (TribunWow.com)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Tags:
Pilpres 2024Anies BaswedanCipta Panca LaksanaPartai DemokratMuhaimin IskandarNasdemMata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved