Akhir Kasus Bayi Tertukar di Bogor setelah Tes DNA, Diwarnai Pelukan Haru 2 Ibu hingga Nasib Perawat

TRIBUNWOW.COM - Kasus bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat akhirnya berakhir setelah pihak kepolisian menyampaikan hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

Setelah polisi menyampaikan hasil Tes DNA, ibu dari dua bayi yang tertukar di Bogor yakni Dian (33) dan Siti Mauliah (37) saling berpelukan.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengumumkan bahwa kedua bayi yang telah dirawat Dian dan Siti selama satu tahun tersebut tertukar saat berada di rumah sakit.

Baca juga: Fakta Tertukarnya 2 Bayi di Bogor: Kedua Ibu Berpelukan seusai Tes DNA Keluar, Polisi Beri Fasilitas

Siti membisikkan kalimat bahwa mereka akan menjalin persaudaraan setelah bayi mereka dipastikan tertukar.

"Saya mengucapkan, kita selamanya harus silaturahmi dan menjalin persaudaraan," kata Siti, Jumat (25/8/2023) malam, seperti dilansir dari Tribunnews.

DNA Tak Identik

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro telah mengumumkan bahwa hasil Tes DNA silang terhadap kedua ibu bayi di Bogor, Jawa Barat tersebut 99,9 persen tidak identik pada Jumat (25/8/2023).

Dengan kata lain, kedua bayi itu dipastikan tertukar dari orangtua mereka.

Setahun lamanya Siti merawat bayi Dian dan begitu pula sebaliknya.

"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, di mana ditemukan memang 99,9 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar," ucap Rio.

Sedangkan proses pengembalian dua bayi tertukar tersebut ke ibu masing-masing akan diserahkan dalam sebulan ke depan.

"Proses satu bulan lebih ini, nanti kita akan membuat rumah bersama. Sudah diputuskan di rapat tadi, rumah bersama ini ada di Polres Bogor," kata Rio.

"Sudah dibuat kesepakatan tentang jadwal per jadwal, tanggal per tanggal seperti timeline agar proses bonding antara orang tua dengan si anak terjalin satu sama lain," lanjutnya.

Baca juga: Hasil Tes DNA: Bayi di Bogor Fix Tertukar, Keluarga Histeris saat Mediasi sampai Ada yang Pingsan

Diketahui dari Gelang

Kasus bayi tertukar tersebut bermula dari kecurigaan suami istri di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Maulina (37) dan M. Thabrani (52).