Terkini Daerah
Mahasiswa KKN UNISRI Latih Ibu-ibu PKK di Mranggen Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
Minyak jelantah, yang biasanya dianggap sebagai limbah rumah tangga yang merugikan lingkungan, jadi bahan baku utama dalam pembuatan lilin aromaterapi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pemanasan global dan dampak negatif dari pencemaran lingkungan, telah mendorong masyarakat dan berbagai lembaga untuk mencari solusi guna mengurangi limbah serta mendorong prakarsa berkelanjutan.
Di tengah tuntutan ini, para mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun 2023 mengambil langkah inovatif, dengan mengenalkan program "Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah" kepada ibu-ibu PKK di Desa Mranggen, Polokarto, Sukaharjo, Jawa Tengah.
Yessica Vania Cicillia, seorang mahasiswi dari Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen, menjadi penggagas utama program inovatif ini.
Baca juga: Mahasiswa KKN UNISRI Kelompok 61 Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf di Dukuh Krandon
Dengan fokus pada dua aspek penting, yaitu pengurangan limbah dan peningkatan pendapatan masyarakat, Yessica dan tim KKNnya memulai langkah-langkah untuk mengimplementasikan program tersebut.
Minyak jelantah, yang biasanya dianggap sebagai limbah rumah tangga yang merugikan lingkungan, menjadi bahan baku utama dalam pembuatan lilin aromaterapi.
Tim KKN melakukan riset dan pengujian untuk mengolah minyak jelantah menjadi bahan yang aman, ramah lingkungan, dan berkualitas untuk dijadikan lilin aromaterapi.
Dengan bantuan dosen pembimbing yaitu Riska Wirawan, S. Sos., M. Si, mereka mengembangkan cara yang tepat untuk menciptakan lilin dengan aroma menenangkan.
Pengenalan lilin aromaterapi dari minyak jelantah di Desa Mranggen Polokarto telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Pertama-tama, program ini mengurangi limbah minyak jelantah yang sebelumnya cenderung dibuang begitu saja, menjadi produk bernilai tinggi.
Dengan mengubahnya menjadi lilin aromaterapi yang menarik, limbah berbahaya ini kini berpotensi menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Selain itu, ibu-ibu PKK di desa tersebut dilibatkan dalam proses pembuatan lilin.
Mereka diberi pengetahuan tentang cara membuat lilin berkualitas tinggi serta mencampurkan berbagai aroma yang disukai.
Melalui praktik ini, ibu-ibu PKK tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi pada pendapatan keluarga mereka.

Baca juga: Mahasiswa KKN PPM UNISRI Kelompok 57: Kemasan Menarik untuk Konsumen Tertarik
Dengan menjual lilin aromaterapi yang dihasilkan, mereka dapat meningkatkan pendapatan keluarga serta membantu dalam upaya pengurangan limbah di desa.
Program inovatif ini merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam membantu masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sumber: TribunWow.com
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|
13 Tahun Tinggal & Rutin Bayar, Warga Purwakarta Protes Rumah Mendadak Dibongkar: Gantinya Mana? |
![]() |
---|