Breaking News:

Terkini Daerah

4 Fakta Kasus Mutilasi di Sleman, Korban Sedang Lakukan Penelitian LGBT hingga Tunggu Hasil Tes DNA

Korban mutilasi bernama Redho Tri Agustian di Sleman, DI Yogyakarta membuat geger warga. Ini fakta terbarunya.

Editor: Lailatun Niqmah
TribunJogja/ Christi Mahatma Wardhani
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi (tengah), memberikan keterangan terkait pelaku mutilasi di Turi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023) 

TRIBUNWOW.COM - Kasus mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tewas dimutilasi memasuki babak baru.

Seperti diketahui, korban yang bernama Redho Tri Agustian sempat melakukan aktivitas di kamar kos pelaku di wilayah Krapyak Triharjo, Sleman, pada Selasa (11/7/2023) malam.

Warga pun geger saat menemukan potongan kaki dan tangan korban pada 12 Juli 2023 lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS Hasil Tes Psikologi Pelaku Mutilasi di Sleman: Dilakukan Secara Sadar

Kasus ini terus bergulir hingga terungkap dua pelaku berinisial W dan RD yang memutilasi korban.

Berikut ini fakta terbaru terkait kasus mutilasi di Sleman dihimpun berikut ini:

1. Redho Sedang Teliti Kelompok LGBT

Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Prof Dr Achmad Nurmandi mengatakan, korban ternyata sedang melakukan penelitian terkait LGBT.

"Jadi memang sedang meneliti orang harus mencari informasi, mungkin masuk to ke kelompok kayak gitu itu," kata Nurmandi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (27/6/2023).

Dijelaskannya, Redho sudah melakukan penelitian selama 3 bulan.

"Cuma namanya masuk ke kelompok itu kan susah," kata dia.

Nurmandi mengatakan, Redho disebut sedang meneliti mengenai kelompok-kelompok unik di Jogja, termasuk kelompok LGBT, hingga kelompok radikal.

Baca juga: Viral Penumpang Bus AKAP Kemalingan, Laptopnya Berubah Jadi Buku Tulis Tebal, Berikut Kronologinya

Nurmandi mengatakan, Redho indikasinya masuk ke dalam lingkaran mereka untuk melakukan penelitian.

"Ya indikasinya seperti itu lho kalau misalnya dia itu LGBT ndak mungkin. Nggak sejajar kok itu kan pengangguran kabeh sik pelaku. Kalau LGBT itu kan sejajar mahasiswa dengan mahasiswa," kata dia.

"Jadi itu yang gak wajar (perbedaan status sosial) begitu, makanya karena informasi dari pelaku, karena korban yang sudah meninggal," kata Nurmandi.

Saat ini pihaknya sedang mencari informasi lebih mendalam terkait hal ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kasus PembunuhanPembunuhanMutilasiSlemanLGBT
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved