Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Di Tengah Fasilitas yang Mewah, Ternyata Santri Al Zaytun Sering Kelaparan sampai Kekurangan Gizi
Mirisnya kehidupan di Pondok pesantren Al Zaytun, para santri sampai kelaparan hingga kekurangan gizi.
Penulis: dian shinta mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Meski terkenal memiliki fasilitas yang mewah, ternyata kehidupan para santri di dalam Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun cukup miris.
Dilansir TribunWow.com terbaru muncul kabar bahwa santri Ponpes Al Zaytun sering mengalami kelaparan.
Akibat dari kelaparan tersebut santri Al Zaytun sampai mengalami kekurangan gizi.
Kabar tersebut disampaikan oleh mantan Wali Santri Al Zaytun yaitu Leny Siregar.
Baca juga: Ada Pelecehan di Al Zaytun? Eks Orang Dalam Bongkar Bobrok Panji Gumilang, Ngaku Punya Bukti
Kejadian tersebut bermula saat terjadi lockdown akibat pandemi Covid-19.
Di mana kala itu wali santri tak diperbolehkan menemui anaknya di Ponpes Al Zaytun, bahkan hanya sekedar mengirim makanan tak diperbolehkan.
Alhasil, santri Al Zaytun mengalami kelaparan hingga mengalami kekurangan gizi.
"Waktu mulai makan roti gandum itu masa-masa pandemi Covid dilakakukan lockdown di sana, kami orangtua mengalami fase tidak bisa mengirim makanan, tapi di sana pun asupan makanan tidak terpenuhi dengan baik juga," terang Leny dikutip dari kanal YouTube tvOneNews pada Rabu 6 Juli 2023.

"Anak-anak sering lapar, anak-anak menjadi susah untuk pergi ke kantin, kalau ke kanti harus ada yang mewakili izinnya setengah mati gitu ya, padahal di kantin tersedia makanan banyak gitu tapi sangat sulit untuk pergi ke kantin."
"Sempat memeriksakan, sempat dikatakan kurang gizi dokter ahli gizi," sambungnya.
Melihat peristiwa tersebut, Leny sempat melakukan protes kepada pihak Ponpes Al Zaytun.
Akan tetapi aksi protesnya tak membuahkan hasil.
Pihak Ponpes Al Zaytun tak mendengarkan suara dari Leny.
Baca juga: Makin Heboh, Kini 100 Wali Santri Al Zaytun Laporkan Mantan Pengikut Panji Gumilang ke Polisi
"Penindasan karena kita ini untuk hal-hal yang dasar saja ya kebutuhan dasar makan gitu ya di sana kok sulit sekali kita berkontribusi segi pemikiran gitu," ujar Leny.
"Saya pernah mengusulkan untuk menyiapkan, menghadirkan kantin kecil lah untuk di gedung pembelajaran, karena anak-anak dalam masa pertumbuhan banyak makannya ya."