Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Ada Pelecehan di Al Zaytun? Eks Orang Dalam Bongkar Bobrok Panji Gumilang, Ngaku Punya Bukti
Orang dalam NII, Leny Siregar, membenarkan dugaan isu pelecehan seksual di lingkungan Ponpes Al Zaytun.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Satu per satu bobrok ajaran Panji Gumilang mulai terbongkar.
Mantan pengikut Panji Gumilang, Leny Siregar bahkan membenarkan adanya dugaan pelecehan di lingkungan Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com, Leny Siregar merupakan eks wali santri di Ponpes Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang.
Secara terang-terangan, ia mengatakan sempat tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah 9 (KW 9) selama 21 tahun.
Baca juga: Profil Anis Khairunnisa, Anak Panji Gumilang Pendiri Ponpes Al Zaytun yang Geluti Politik Tanah Air
Baca juga: 21 Tahun Jadi Anak Buah Panji Gumilang, Eks Orang Dalam Bongkar Bobrok Al Zaytun, Salat Tak Wajib?
Hal itu diungkap Leny Siregar dalam acara CATATAN DEMOKRASI tvOne, Rabu (5/7/2023).
Leny membantah satu per satu klaim Panji Gumilang soal kemegahan Ponpes Al Zaytun.
Sebelumnya, Leny memiliki dua anak yang mondok di ponpes tersebut.
Alih-alih makmur, Leny menyebut kedua anaknya justru kelaparan di dalam Ponpes Al Zaytun.
Bahkan anaknya sempat dinyatakan kurang gizi oleh dokter ahli.
Leny lantas membongkar adanya dugaan pelecehan seksual di dalam lingkungan Ponpes Al Zaytun.
"Itu benar-benar tidak bisa saya toleransi semenjak Desember, sejak mencuat kasus dugaan pelecehan terhadap pegawainya," ucap Leny.

Baca juga: Bela Ayahnya, Anak Panji Gumilang Jawab Asal Usul Ponpes Al Zaytun hingga Isu Penistaan Agama
Baca juga: Kekeh Penjarakan Panji Gumilang, Habib Bahar bin Smith akan Datangi Al Zaytun dan Lakukan Hal Ini
Kala itu, Leny berusaha menklarifikasi langsung kepada korban pelecehan.
Dan benar, pegawai di Ponpes Al Zaytun itu mengakui telah mengalami pelecehan oleh seorang petinggi.
"Sebenarnya di sana sangat melanggar untuk kontak sama korban dan suaminya korban," tutur Leny.
"Karena saya merasakan keganjilan yang sudah berlangsung lama, saya langgar, saya sengaja karena membutuhkan informasi dari dua belah pihak."