Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Panji Gumilang Akui Video Viral Ajaran Menyimpang di Ponpes Al Zaytun? Polisi Temukan Tindak Pidana
Karena sudah mendapatkan pernyataan dari Panji Gumilang, pihak kepolisian menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Via
"Karena dengan naik sidik, ada upaya-upaya paksa yang bisa kami lakukan," tandasnya.
"Semua akan kami penuhi segera. Apakah berkaitan dengan yang bersangkutana atau tidak, apakah bisa memenuhi pasal yang dituduhkan atau tidak," jelasnya.

Baca juga: Mahfud MD Kasih 3 Solusi untuk Masalah Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang, Ridwan Kamil Ikut Bantu
Tabiat Puluhan Santri Al Zaytun Terbongkar
Pengakuan mengejutkan diungkap Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutaji, Penasihat Ahli Kapolri yang pernah menangani kasus Pondok Pesatren (Ponpes) Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com, Aryanto menyebut banyak siswa di Ponpes Al Zaytun berubah memiliki perangai yang buruk.
Bahkan, banyak di antaranya siswa yang berubah menjadi pencuri setelah 'mondok' di ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang erat dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII).
Sejumlah mantan pengikut Panji Gumilang bahkan mengaku diizinkan mencuri demi menyetorkan uang kepada Panji Gumilang cs setiap bulannya.
Hal itu pula yang dibongkar oleh Aryanto dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (2/7/2023).
"Temuan saya waktu dulu masih menjabat sangat minim yang berkaitan dengan rekening," ucap Aryanto.
"Yang saya tangani adalah banyaknya ibu-ibu yang komplain anaknya jadi pencuri, menjual barang-barang milik orangtuanya untuk biaya negara NII."
"Selain itu juga banyak pembantu baru yang masuk satu minggu mengambil laptop juragannya," imbuhnya.

Aryanto memastikan, sempat mendapat laporan dari orangtua santri Ponpes Al Zaytun.
Menurut dia, sejumlah santri Ponpes Al Zaytun bahkan tega berbohong hingga menjual barang orangtua demi membayar iuran kepada Panji Gumilang.
"Ibu-ibu yang komplain pada kita, ada 68 orang waktu itu," paparnya.