Terkini Daerah
Detik-detik Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Berikut Motif Pelaku Habisi Korban di Ruang Karaoke
Kronologi pembunuhan pasutri di Tulungagung yang ditemukan tewas di ruang karaoke.
Editor: Via
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian akhirnya berhasil membongkar kasus pembunuhan pasutri di Tulungagung, Jawa Timur.
Dilansir TribunWow.com, pelaku diketahui menghabisi sang suami terlebih dulu baru kemudian menganiaya istri korban di ruang karaoke rumah mereka.
Terungkap kemudian alasan pelaku tega membunuh pasangan tersebut karena perkara cincin jimat yang biasa digunakan sebagai ritual.
Baca juga: Pernyataan Panji Gumilang setelah Diperiksa Polisi, Akui Pernah Dipenjara hingga Jawab soal Bekingan
Ternyata, cincin jimat tersebut dihargai senilai Rp250 juta.
Harga fantastis tersebut memicu pelaku menjadi keji menghabisi nyawa pasangan suami istri di Tulungagung tersebut.
EP (43) adalah sosok yang gelap mata menghabisi nyawa pasutri di Tulungagung.
Satreskrim Polres Tulungagung telah menetapkan EP (43) sebagai tersangka pembunuh suami istri, Tri Suharno (55) dan Ning Rahayu (49), warga Desa/Kecamatan Ngantru, kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Terungkap Pesan Terakhir Pasutri di Tulungagung, sempat Hubungi Teman sebelum Tewas di Ruang Karaoke

Sebelumnya, Tri Suharno dan Ning Rahayu ditemukan tak bernyawa di dalam ruangan karaoke keluarga.
Keduanya ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan.
Keduanya tinggal di Jalan Raya Ngantru depan SMPN 1 Ngantru, Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/6/2023) malam.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kepolisian mengindikasikan, keduanya meninggal karena dibunuh di ruang karaoke keluarga.
Kondisi saat ditemukan memang cukup memprihatinkan, pasalnya suami dan istri terlihat dijerat kabel mic pada leher mereka.
Saat ditemukan, ada jeratan kabel mic di leher mereka, sementara tangan Suharno dalam keadaan terikat.
Anak perempuan korban, NB (22) sempat datang pagi hari dan mencari orang tuanya di rumah utama.
“Dia cari di rumah, tapi tidak ketemu. Dikiranya sedang ada masjid atau di lokasi penyembelihan kurban,” sambung Subandri, kerabat keduanya.