Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Kemarahan Moeldoko Dituduh Bekingan Al Zaytun, Wanti-wanti Panji Gumilang: Emang Gue Preman?
Kemarahan Moeldoko terus dikaitkan dengan kontroversi Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Belakangan ini, nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, terus dikaitkan dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Moeldoko dituduh sebagai bekingan Ponpes Al Zaytun yang hingga kini dipimpin oleh Panji Gumilang.
Saat Ponpes Al Zaytun menuai kontroversi, Moeldoko disebut-sebut punya pengaruh kuat di balik Panji Gumilang yang kebal hukum.
Dilansir TribunWow.com, Moeldoko akhirnya buka suara terkait berita miring tersebut.
Baca juga: Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun yang Penuh Kontroversi, Pernah Dijebloskan Penjara
Baca juga: Eks Kabareskrim Beberkan Pengalaman Tangani Kasus Al Zaytun pada 2002, Tak Bisa Dipidana meski Salah
Moeldoko bahkan meluapkan kekesalannya terus dikaitkan dengan Panji Gumilang cs.
"Jangan Mantan Panglima (TNI) dibilangnya beking, emang gue preman apa, nggak bener nih," ujar Moeldoko, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (3/7/2023).
"Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah."
Kendati demikian, Moeldoko tak menampik pernah masuk ke Ponpes Al Zaytun.
Bukan untuk berguru, kata Moeldoko, kala itu ia justru mengancam Panji Gumilang.
Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) mewanti-wanti bakal turun tangan jika Ponpes Al Zaytun terus berulah.
"Sebagai warga negara nggak ada kekebalan, siapa saja, periksa saja," papar Moeldoko.
"Saya sering tegaskan, saya sudah bicara ke pak Panji Gumilang, Hey macem macem gue orang pertama yang akan beresin."
"Jadi saya mulai Pangdam itu sudah datang ke Al Zaytun, untuk melihat secara pasti apa yang dilakukan di sana. Begitu ada penyimpangan saya orang pertama yang bertindak," imbuhnya.

Baca juga: Ketar-ketir Nasib Al Zaytun, Ponpes Panji Gumilang Direkomendasikan Ditutup, Ridwan Kamil Bersuara
Baca juga: Mahfud MD Kasih 3 Solusi untuk Masalah Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang, Ridwan Kamil Ikut Bantu
Moeldoko mengaku heran terus dikaitkan dengan Ponpes Al Zaytun.
Ia menyebut sudah tahu sosok dalang di balik isu miring tersebut.
"Saya sudah tahu siapa yang goreng itu, saya sudah tahu. Tujuannya apa saya tahu," katanya.
Terkait polemik Ponpes Al Zaytun, Moeldoko meminta masyarakat tak tergiring opini yang berseliweran di media sosial.
Ia pun meminta semua pihak memikirkan nasib ribuan santri di Ponpes Al Zaytun.
"Tetapi jangan karena persepsi yang berkembang mengadili seseorang, itu yang saya tekankan. Di sana ada puluhan ribu mahasiswa, ada santri," ucap Moeldoko.
"Jangan gak karu-karuan, gara gara persepsi yang berkembang seperti ini. Ambil langkah langkah apa itu persuasif bersifat mendidik, apakah itu law enforcement, kita semua punya instrumentnya. Kenapa kita mesti berspekulasi," tukasnya.
Tabiat Puluhan Santri Al Zaytun
Pengakuan mengejutkan diungkap Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutaji, Penasihat Ahli Kapolri yang pernah menangani kasus Pondok Pesatren (Ponpes) Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com, Aryanto menyebut banyak siswa di Ponpes Al Zaytun berubah memiliki perangai yang buruk.
Bahkan, banyak di antaranya siswa yang berubah menjadi pencuri setelah 'mondok' di ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang erat dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII).
Baca juga: Babak Baru Polemik Ponpes Al Zaytun: Pemerintah Sudah Investigasi, Bareskrim Panggil Panji Gumilang
Baca juga: Panji Gumilang Panen Duit Lewat Lempar Jumrah 1 Muharam, Rekening Pimpinan Al Zaytun Menggendut
Sejumlah mantan pengikut Panji Gumilang bahkan mengaku diizinkan mencuri demi menyetorkan uang kepada Panji Gumilang cs setiap bulannya.
Hal itu pula yang dibongkar oleh Aryanto dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (2/7/2023).
"Temuan saya waktu dulu masih menjabat sangat minim yang berkaitan dengan rekening," ucap Aryanto.
"Yang saya tangani adalah banyaknya ibu-ibu yang komplain anaknya jadi pencuri, menjual barang-barang milik orangtuanya untuk biaya negara NII."
"Selain itu juga banyak pembantu baru yang masuk satu minggu mengambil laptop juragannya," imbuhnya.
Aryanto memastikan, sempat mendapat laporan dari orangtua santri Ponpes Al Zaytun.
Menurut dia, sejumlah santri Ponpes Al Zaytun bahkan tega berbohong hingga menjual barang orangtua demi membayar iuran kepada Panji Gumilang.
"Ibu-ibu yang komplain pada kita, ada 68 orang waktu itu," paparnya.
"Bahwa anaknya mengambil barang-barang, jual kursi, semacam itu."
"Katanya untuk dikasihkan kepada imamnya."
Kendati demikian, Aryanto tak tahu pasti berapa jumlah uang iuran yang harus dibayarkan pengikut Panji Gumilang setiap bulannya.
"Saya tidak sampai segitu, jadi perilaku yang berubah itulah, jadi tega dengan orangtua sendiri, tega berbohong, tidak menghargai orangtuanya," tukasnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait Ponpes Al Zaytun