Terkini Nasional
Pesawat C-130 J Super Hercules Kedua Pesanan Prabowo Akhirnya Tiba di Jakarta, Ini Kelebihannya
Pesawat C-130 J Super Hercules kedua TNI Angkata Udara (AU) pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya tiba di Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pesawat C-130 J Super Hercules kedua TNI Angkata Udara (AU) pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya tiba di Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Dikutip dari Kemhan RI, pesawat bernomor ekor A-130 ini termasuk 1 dari 5 unit yang dibeli dari pabrikan Lockheed Martin asal Amerika Serikat.
Saat tiba, pesawat ini langsung disambut kegiatan water salute dan pengalungan selempang batik kepada crew pesawat oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI A. Gustaf Brugman di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Baca juga: Terobos Penjagaan Aparat, Emak-emak Menangis Peluk Prabowo seusai Salat Idul Adha di Bandung Barat
Sebelum tiba di Tanah Air, pesawat ini melalui perjalanan panjang dengan total jam terbang 25 jam 56 menit dalam lima etape.
Dalam keterangan TNI AU, disebutkan bahwa pesawat ini diterbangkan langsung oleh lima orang kru Lockheed Martin, yang terdiri dari tiga orang test pilot, seorang enginer dan seorang loadmaster.
Jumlah jumlah crew sedikit ini menunjukkan tingkat efisiensi yang tinggi dari pesawat pengangkut modern ini.
Rencananya, pesawat ini akan diserahkan Prabowo Subianto kepada KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada beberapa hari ke depan.
Kedatangan pesawat baru TNI AU ini merupakan upaya Prabowo Subianto dalam melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di mana sang presiden meminta Menhan Prabowo untuk memperkuat TNI dengan pembangunan kekuatan pertahanan dan pemenuhan alutsista modern, baik matra darat, laut, maupun udara.
Sebelumnya, pesawat perdana Pesawat C-130J Super Hercules TNI AU sudah tiba pada Maret 2023 lalu, dan ini adalah pesanan kedua yang tiba.
Sedangkan pesawat ketiga diperkirakan akan tiba pada Juli 2023 nanti.
Kemudian pesawat keempat direncanakan tiba pada Oktober 2023, dan pesawat kelima pada Januari 2024 mendatang.
Kelima pesawat ini nantinya akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Hal ini lantaran untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas TNI AU dalam mendukung angkutan udara baik untuk misi Operasi Militer Perang (OMP) maupun Opersi Militer Selain Perang (OMSP).
Terkait spesifikasi, Pesawat Super Hercules C-130J memiliki panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter.
Sedangkan panjang kompartemen kargonya mencapai 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter.
Adapun kecepatan maksimal pesawat ini adalah 660 kilometer per jam di ketinggian 6.706 meter.
Pesawat Super Hercules C-130J ditenagai empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya sebesar 4.700 tenaga kuda.
Lebih lanjut, pesawat tipe ini juga sudah mengalami peningkatan fitur dari tipe pendahulunya, seperti peningkatan sistem perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo.
Baca juga: Sebut Presiden Jokowi Endorse Prabowo di Pilpres 2024, Pengamat Politik Cium Aroma Hubungan Krusial
Ada juga perbaikan sistem flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh.
Pesawat Super Hercules C-130J juga telah disempurnakan dengan tampilan layar head-up, serta navigasi canggih yang mencakup sistem navigasi inersia ganda dan GPS.
Dikutip dari Kompas, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan sejumlah kelebihan Pesawat Super Hercules C-130 J.
Di antaranya lebih cepat, lebih tinggi terbangnya, lebih banyak daya angkut, lebih hemat, dan lebih irit.
(Tribunwow.com/Lailatun Niqmah)
Sumber: TribunWow.com
TKD Dipotong, Anggota DPR Minta Bersabar, Akademisi: Otonomi Daerah hanya Paradoks Semata |
![]() |
---|
Respon Purbaya dan Pakar soal Rencana Ponpes Al Khoziny dibangun Ulang Pakai APBN |
![]() |
---|
Alasan Pembatalan Visa Atlet Israel yang akan Bertanding di Jakarta, Hanya Undang Kemarahan Publik |
![]() |
---|
Mengenal Halim Kalla, Adik JK yang Tersangka Korupsi PLTU Kalbar dan Rugikan Negara Rp1,3 Triliun |
![]() |
---|
Alasan Menkeu Purbaya Potong DBH Jakarta Rp20 Triliun |
![]() |
---|