Breaking News:

Terkini Daerah

Polisi Ungkap Sosok Guru Spiritual Asal Klaten yang Ajari Rudi Ritual Inses Wajibkan Bunuh 7 Bayinya

Pihak kepolisian buka suara terkait sosok guru spiritual yang mengajari Rudi ritual inses wajibkan bunuh 7 bayinya.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Foto kiri: Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023). Foto kanan: Konferensi pers Polresta Banyumas terkait kasus pembunuhan 7 bayi hasil inses bapak dan anak yang dikubur di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Selasa (27/6/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Terjadi selama belasan tahun, Rudianto alias Rudi (57) telah melakukan pembunuhan terhadap tujuh bayi yang mana semuanya adalah hasil hubungan sedarah antara dirinya dengan putri kandungnya sendiri yakni ER (28).

Para korban diketahui dikubur di beberapa tempat berbeda di Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, Rudi mengaku menjalankan ritual inses atas ajaran guru spiritualnya.

Baca juga: Dituding Sebar Hoaks Inses Ibu dan Anak, Wali Kota Bukittinggi Buka Suara, Sebut Niat Hapus Maksiat

Baca juga: Nasib Pilu Anak di Banyumas, Dipaksa Inses dengan Ayah, Ibu Kandung Bungkam dan Justru Bantu Lahiran

Sementara ini menurut pelaku, guru spiritualnya yang berada di Klaten sudah meninggal dunia sejak tahun 2011.

Informasi ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, Selasa 27 Juni 2023.

Agus menjelaskan, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terkait sosok guru spiritual yang diungkit oleh pelaku.

Menurut keterangan Agus, warga setempat sudah pernah memergoki Rudi melakukan hubungan inses dengan putrinya ER namun tidak melapor ke polisi.

"Kemudian mereka diusir," kata Agus.

Agus juga mengiyakan bahwa pelaku melakukan ancaman pembunuhan saat merudapaksa ER hingga hamil berkali-kali.

Diketahui, aksi Rudi yang dilakukan 15 tahun tersebut diketahui juga oleh ibu ER yang merupakan istri Rudi.

Lantaran diancam akan dibunuh, ibu ER memilih bungkam dan justru membantu putrinya saat melahirkan anak-anak dari sang ayah.

Baca juga: Alasan Tak Masuk Akal Inses Ayah dan Anak di Banyumas, 7 Bayi Dibunuh, Istri Dipaksa Bungkam

Tim kepolisian mengidentifikasi dan mengevakuasi tulang belulang bayi hasil inses ayah dan anak yang ditemukan warga di Kelurahan Tanjung RT 01 RW 04, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (15/6/2023).
Tim kepolisian mengidentifikasi dan mengevakuasi tulang belulang bayi hasil inses ayah dan anak yang ditemukan warga di Kelurahan Tanjung RT 01 RW 04, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (15/6/2023). (Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati))

Mengalami kejahatan di luar nalar selama hidupnya, ER kini diketahui mengalami trauma.

Pihak kepolisian pun berupaya membantu ER agar dapat pulih dan menjalani lembaran baru kehidupannya tanpa takut kembali mengalami kekerasan oleh sang ayah.

"Iya ada pendampingan untuk korban termasuk trauma healing," terang Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, di Kota Semarang, Selasa (27/6/2023), seperti dikutip TribunJateng.com.

Dari keterangan yang telah dihimpun, kejahatan Rudi dilakukan pertama kali pada tahun 2008 saat korban berusia 13 tahun.

ER dirudapaksa oleh sang ayah di gubuk yang menjadi rumah mereka bersama ibunya.

Korban pun hamil dan melahirkan bayi pertamanya pada tahun 2009 ketika berusia 14 tahun.

Diketahui kemudian, bayi pertama tersebut diadopsi oleh pasangan dan dibawa ke Semarang.

Kemudian ER kembali melahirkan bayinya pada tahun 2013, 2015, 2016, 2018, 2019, 2020 dan 2021, terdiri dari empat bayi laki-laki dan tiga bayi perempuan.

"Pengakuan tersangka mengubur bayinya sebanyak tujuh kali, tiga lokasi masih nihil. Hari ini masih dilanjutkan pencarian," lanjutnya.

Adapun motif kejahatan Rudi diduga akibat diperintah oleh guru spiritualnya berkaitan dengan ilmu perdukunan.

"(untuk ritual dukun) penyelidikan belum sampai sana. Nanti kami infokan kembali," tandasnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Pelaku Pengubur 7 Bayi di Banyumas Hasil Inses Ayah dengan Anak

Pernah Diusir Warga

Terkuak fakta mencengangkan dari kasus inses ayah dan anak di kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dilansir TribunWow.com, perbuatan bejat Rudi (57) kepada putrinya, E (26) ternyata telah diketahui oleh sang ibu alias istri Rudi.

Tak diduga, ibu E justru tutup mulut dan malah membantu anaknya saat melahirkan sebanyak tujuh kali.

Diketahui, peristiwa ini terbongkar saat warga bernama Slamet (50) menemukan sejumlah kerangka bayi di kebun milik Prasetyo Tomo (42).

Terungkap kemudian tujuh kerangka tersebut merupakan bayi-bayi hasil hubungan inses Rudi dengan anaknya, E, yang dibunuh.

Dugaan sementara, ada motif ritual tertentu karena pelaku bekerja sebagai dukun pengobatan.

Baca juga: Geger Temuan 7 Kerangka Bayi Hasil Hubungan Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Terkait Ritual?

Tim Inafis saat masih mencari keberadaan 3 kerangka bayi lain yang dikubur di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, dengan mengerahkan anjing pelacak, Senin (26/6/2023).
Tim Inafis saat masih mencari keberadaan 3 kerangka bayi lain yang dikubur di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, dengan mengerahkan anjing pelacak, Senin (26/6/2023). (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Namun sosok ibu E, menjadi sorotan lantaran ternyata sudah mengetahui aksi bejat suaminya pada sang anak selama bertahun-tahun.

Ibu E merupakan istri ketiga Rudi yang dinikahi secara siri, sedangkan korban adalah anak pertama mereka.

Menurut Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, hubungan inses Rudi dan E sudah terjadi sejak 2013 hingga 2021.

Saat pertama kali disetubuhi sang ayah, E diketahui baru berusia 13 tahun dan melahirkan di usia 14 tahun.

Ibu E bahkan membantu proses kelahiran anaknya namun belum diketahui apakah terlibat dalam pembunuhan sang bayi.

Baca juga: Difitnah Lakukan Inses dengan Anak sejak Putranya Masih SMA, EY Polisikan Wali Kota Bukittinggi

"Semua dalam keadaan hidup dan dibekap lalu meninggal dan dikuburkan. Pada saat melahirkan E dibantu oleh ibunya atau istri Rudi itu sendiri," terang Agus Supriadi dikutip TribunJateng.com, Senin (26/6/2023).

Adapun perbuatan tersebut dilakukan di rumah gubuk lama mereka di pinggir sungai, yang cukup jauh dari permukiman warga.

Ibu kandung E yang tahu kejadian tersebut diancam akan dibunuh oleh pelaku sehingga hanya bisa menurut.

Rupanya hubungan terlarang tersebut sempat terendus warga sekitar yang curiga dengan perubahan tubuh E saat hamil.

"(Kerangka bayi-red) itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," ujar warga berinisial T (35) dikutip TribunJateng.com.

Hingga kini belum jelas nasib ibu E dan perannya dalam kasus ini.

Akan tetapi, pihak kepolisian membeberkan akan ada kemungkinan tersangka lain selain Rudi.(TribunWow.com)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Terkini DaerahKlatenInsesBanyumas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved