Terkini Daerah
Kondisi Menyedihkan Anak yang Dipaksa Inses dengan Ayah di Banyumas, Trauma setelah Lahirkan 8 Bayi
Anak di Banyumas, Jawa Tengah yang dirudapaksa dan dipaksa inses dengan ayah kini berada dalam kondisi menyedihkan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Betapa pilunya nasib ER (28), seorang gadis warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, sejak usia 13 tahun, ia telah dipaksa melayani nafsu bejat ayahnya, Rudi (57) hingga melahirkan delapan bayi.
Dilansir TribunWow.com, kasus ini pun terungkap setelah kerangka bayi-bayi yang dilahirkan ER ditemukan di kebun milik warga.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Pelaku Pengubur 7 Bayi di Banyumas Hasil Inses Ayah dengan Anak
Adapun bayi-bayi tersebut dibunuh oleh Rudi sendiri dengan cara dibekap setelah lahir dalam keadaan hidup kemudian dikuburkan.
Mirisnya, aksi sang ayah yang dilakukan 15 tahun tersebut diketahui juga oleh ibu ER yang merupakan istri Rudi.
Lantaran diancam akan dibunuh, ibu ER memilih bungkam dan justru membantu putrinya saat melahirkan anak-anak dari sang ayah.
Baca juga: Alasan Tak Masuk Akal Inses Ayah dan Anak di Banyumas, 7 Bayi Dibunuh, Istri Dipaksa Bungkam

Mengalami kejahatan di luar nalar selama hidupnya, ER kini diketahui mengalami trauma.
Pihak kepolisian pun berupaya membantu ER agar dapat pulih dan menjalani lembaran baru kehidupannya tanpa takut kembali mengalami kekerasan oleh sang ayah.
"Iya ada pendampingan untuk korban termasuk trauma healing," terang Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, di Kota Semarang, Selasa (27/6/2023), seperti dikutip TribunJateng.com.
Dari keterangan yang telah dihimpun, kejahatan Rudi dilakukan pertama kali pada tahun 2008 saat korban berusia 13 tahun.
ER dirudapaksa oleh sang ayah di gubuk yang menjadi rumah mereka bersama ibunya.
Korban pun hamil dan melahirkan bayi pertamanya pada tahun 2009 ketika berusia 14 tahun.
Diketahui kemudian, bayi pertama tersebut diadopsi oleh pasangan dan dibawa ke Semarang.
Kemudian ER kembali melahirkan bayinya pada tahun 2013, 2015, 2016, 2018, 2019, 2020 dan 2021, terdiri dari empat bayi laki-laki dan tiga bayi perempuan.
"Pengakuan tersangka mengubur bayinya sebanyak tujuh kali, tiga lokasi masih nihil. Hari ini masih dilanjutkan pencarian," lanjutnya.