Breaking News:

Terkini Daerah

Psikolog Anak Duga Games dan Film Pengaruhi 4 Siswa SD dan SMP di Lebak Tega Siksa Lalu Bunuh ODGJ

2 siswa SD dan 2 siswa SMP di Lebak, Banten tega melakukan aksi penganiayaan dan pembunuhan terhadap seorang ODGJ.

Editor: Anung
Kolase/TribunBanten.com
Empat orang anak di bawah umur ditangkap Polres Lebak karena terbukti melakukan pembunuhan terhadap pria pengidap gangguan jiwa atau ODGJ. 

TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini masyarakat dihebohkan oleh kasus penyiksaan dan pembunuhan sadis yang menewaskan seorang pria pengidap gangguan jiwa (ODGJ).

Mirisnya, penyiksaan dan pembunuhan dilakukan oleh empat anak di bawah umur yakni dua siswa sekolah dasar (SD) berinisial AD (13) dan HB (13) serta dua siswa sekolah menengah pertama (SMP) berinisial MA (14) dan MI (15).

Dikutip TribunWow dari Kompas, ahli menduga adanya pengaruh film ataupun games yang menyebabkan hilangnya empati pada si anak.

Baca juga: Diskusi dengan Ratusan Kiai, Ridwan Kamil Enggan Gegabah soal Ponpes Al Zaytun: Jangan Asal Viral

Dugaan ini disampaikan oleh Psikolog Anak dan Keluarga Sani Budiantini Hermawan.

"Bisa terjadi karena apa yang dia lihat, apa yang dia tonton menimbulkan kurangnya empati pada seseorang, mungkin games tembak menembak, darah menjadi sangat tidak menyakitkan bahkan malah membuat mereka senang melakukan fun activity," kata Sani kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (19/6/2023).

Menurut Sani, semestinya ada kontrol dari lingkungan sekitar seperti orang tua, sekolah maupun pemerintah soal mana mana yang baik, yang boleh atau tidak boleh termasuk soal tontonan.

Pengaruh lingkungan
Saat ini, kata dia, banyak anak yang tumbuh di lingkungan yang keliru sehingga timbul kriminalitas yang dilakukan oleh anak.

Padahal, sang anak belum tentu paham apa yang dilakukannya salah atau tidak karena kurangnya edukasi.

"Menurut saya pemahaman akan norma harus ditingkatkan apa yang anak tonton atau diakses harus dipantau orang tua, sekolah juga harus memberikan informasi tepat edukasi, agar anak tidak lagi jadi korban pelaku," kata dia.

Sani menekankan, seseorang yang menjadi pelaku kriminal di bawah umur tidak bisa disebut sebagai pelaku tetapi korban pelaku.

Hal ini terjadi, karena sistem lingkungan yang keliru sehingga anak tidak mendapat edukasi yang baik dan benar.

Dilaporkan sebelumnya, Mayat tanpa identitas ditemukan dalam kondisi membusuk di Bayah Tugu, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Saat ditemukan, posisi mayat juga dalam kondisi terikat di tangan dan kakinya.

Baca juga: Satpol PP Ungkap Reaksi Ponpes Al Zaytun saat Galangan Kapalnya Disegel Pemerintah Daerah

Mayat pertama kali ditemukan oleh warga bernama Minah (43) pada Rabu (14/6/2023) sore. Lokasi ditemukannya mayat tersebut tidak jauh dari Vila Suma di dekat Pantai Bayah.

Belakangan diketahui mayat tanpa identitas tersebut adalah ODGJ yang dibunuh oleh empat remaja.

Halaman
12
Tags:
ODGJAnak di bawah umurSiswa SDSiswa SMPLebakBanten
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved