Kabar Tokoh
Jarum Jatuh dan Pagar Mangkuk Visi 18 Tahun Kerja Mantan Bhabinkamtibmas Sondakan Solo
Peran mantan Bhabinkamtibmas Sondakan, 18 tahun abdikan diri dan bekerja dengan visi jarum jatuh serta pagar mangkuk.
Editor: adisaputro
Hal itu lakukan karena masyarakat sejatinya tidak bisa diperlakukan dengan keras.
Menggunakan metode humanis lah menjadi pendekatan efektif yang bisa merangkul masyarakat di semua elemen hingga ke lapisan yang paling bawah.
"Karena apa, orang seperti itu kan benci karena merasa diganggu, lee mas kalau kowe ngene terus sek rugi awakmu (mas, kalau kalian gini terus rugi buat badanmu sendiri)," terangnya saat memberikan nasehat kepada oknum masyarakat yang kerap melakukan tindak pidana ringan tersebut (tipiring).
Selanjutnya, setelah mengetahui permasalahan tersebut, kembali, AKP (Purn) Ida Bagus menggunakan visi "Pagar Mangku" untuk bisa memberikan dampak positif lebih terasa kepada masyarakat yang kerap melakukan tipiring.
Dampak positif yang diberikan yakni turut disalurkan kerja sebagai Linmas, tukang parkir,dan jaga malam hotel kecil di area Sondakan.
Meski begitu, AKP (Purn) Ida Bagus juga tetap mewanti-wanti masyarakat yang ia bantu salurkan untuk tak menunjukkan jati dirinya ketika bekerja sebagai mantan preman atau yang ia sebut sebagai dedengkot.
Ia menekankan kepada para masyarakat yang ia bantu salurkan kerja untuk bekerja humanis kepada setiap customer agar dapat memberikan kesan baik di mata masyarakat luas.
"Ada yang tak jadiin linmas, ada yang parkir di area sondakan besar, saya kenalkan, ada yang jaga malam di hotel kecil kan banyak, dulu dedengkot disana, tapi kamu jangan nunjukkin agar pelanggan nyaman pakai sisi humanis. Ada yang cleaning service dsb, dulu di purwosari ada proyek kita libatkan," ungkap Ida Bagus.
Selain turut memberikan dampak kepada masyarakat binaan maupun masyarakt pelaku tipiring, AKP (Purn) Ida Bagus juga turut serta membantu jalannya proses penarikan iuran keamanan dengan metode Jimpitan.
Jimpitan adalah metode iuran untuk retribusi keamanan yang dibayarkan sukarela oleh masyarakt di kisaran Rp 500,00 sampai dengan Rp 2000,00 di setiap harinya.
Hal itu diperuntukkan agar dalam pembayaran iuran keamanan, masyarakat tak terbebani karena melakukannya secara berkala dan sukarela.
"Termasuk jimpitan, saya jadi babin di Sondakan, membantu masyarakat yang tidak mampu untuk membantu masyarakat retribusi
Ia juga turut membantu pembentukan forum kemitraan polisi masyarakat atau Seksi Keamanan Kampung (Siakam).
Dengan beranggotakan per RT dua orang untuk sebagai perwakilan.
Bahkan terkini, anak-anak muda dalam lingkup Karangtaruna juga turut serta dalam kegiatan tersebut.
"Saya membentuk forum kemitraan polisi masyarakat, sikam (seksi keamanan kampung) per rt saya ambil 2, anak-anak muda, karangtaruna, muda-mudi juga ikut agar bisa menyelesaikan masalah-masalah sesuai dengan permasalahan di lingkungan ini," jelasnya.
Berkat peran aktif dan kedekatan serta bantuannya kepada masyarakat Kelurahan Sondakan, Laweyan, AKP (Purn) Ida Bagus mendapatkan timpalan kasih sayang besar dari para warga binaannya.
Hal itu dapat dilihat ketika ia memutuskan untuk meniti karier lebih lanjut dengan bersekolah namun tak diberikan izin oleh masyarakat binaannya di Sondakan.
"Jujur saja saya dulu karena dipindah mau sekolah, masyarakat sampai gondeli, saya jelaskan secara legowo, saya enggak bisa sekolah lebih tinggi," bebernya.
Dan kini, AKP (Purn) Ida Bagus sudah pensiun dari dinasnya sebagai anggota kepolisian.
Meski begitu, ia mengapresiasi langkah Polri yang belum lama ini menurunkan skema lebih dekat dengan masyarakat dengan adanya Polisi RW.
Selain itu, ia juga turut menghimbau kepada rekannya yang masih bertugas untuk tetap memakai tindakan humanis di setiap permasalahan yang ada di masyarakat yakni dengan salam, senyum, dan sapa.
Hal itu guna menghilangkan stigma negatif kepolisian yang sekarang ini banyak merebak karena kecepatan dan kecanggihan teknologi media sosial.
"Istilahnya jarum jatuh kamu harus tahu lebih dulu, berbaur masyarakat bahu membahu, jangan bertindak sendiri nanti masalahnya apa di mediasi, pakai tindakan humanis, salam senyum, sapa, sekarang betul-betul polri tidak bisa yang negatif, sekarang kan serba viral."
"Saya himbau untuk teman-teman di polisi di rw kelurahan untuk radius 200 m harus hafal, tau siapa, rumahnya siapa. Kalau tingkat rw, ada yang punya gawe, ada yang meninggal dunia itu harus dibantu, itu peran yang luar biasa dari kapolri," pungkasnya.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)