Breaking News:

Kabar Tokoh

Jarum Jatuh dan Pagar Mangkuk Visi 18 Tahun Kerja Mantan Bhabinkamtibmas Sondakan Solo

Peran mantan Bhabinkamtibmas Sondakan, 18 tahun abdikan diri dan bekerja dengan visi jarum jatuh serta pagar mangkuk.

Editor: adisaputro
TribunWow.com/Adi Manggala S
Peran AKBP (Purn) Ida Bagus saat masih aktif menjadi Bhabinkamtibmas di Sondakan, Laweyan, Solo. 

Wanita itu terpaksa berbohong dan melakukan pekerjaan tak patut tersebut karena himpitan ekonomi.

"Ada juga seorang itu bilang jangan sampai tahu anaknya, saya koordinasi dengan pembina rehabilitasi sana, akhirnya bisa diselesaikan, karena faktornya pamit ke anak kerja, tapi gak taunya seperti itu, karena faktor ekonomi."

Tak hanya kerap menyambangi Panti Rehabilitasi saja, AKP (Purn) Ida Bagus juga kerap turut serta membina masyarakat tunanetra dan juga Panti Jompo di wilayah Sondakan.

Ia merasa takjub dengan kegigihan masyarakat tunanetra dan para lansia di Panti Jompo yang ternyata memiliki fisik kuat dan keterampilan luar biasa di bidang musik.

"Ada panti jompo, tunanetra, fisiknya kuat-kuat, tapi banyak yang diberikan kelebihan, ada yang bisa latihan orgen, musik-musik, kita selalu mendampingi memberikan motivasi, nanti kalau sudah dapat dipakai yang serius," ungkap Ida Bagus.

Selain menerpakan visi "jarum jatuh", AKP (Purn) Ida Bagus dalam melaksanakan tugasnya juga berpegang teguh dengan istilah "Pagar Mangkuk".

Seperti diketahui, Pagar Mangkuk adalah sebuah metafora dalam masyarakat Jawa yang memiliki makna saling berbagi, peduli dan menjaga di antara orang-orang yang hidup bersama dalam suatu lingkungan.

Beranjak dari metafora atau istilah "Pagar Mangkuk", dalam menjalankan tugasnya, AKP (Purn) Ida Bagus juga berinsiatif untuk berbagi dan peduli dengan masyarakat binaannya dalam hal membukakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang pernah terjerembab dalam kehidupan nakal dan bebas.

Seperti halnya turut menyalurkan masyarakat untuk bekerja di salon, rumah makan, hotel, parkir, cleaning service, sopir dan ada juga yang diarahkan untuk bisa ikut pelatihan satpam.

Hal itu AKP (Purn) Ida Bagus lakukan semata untuk membantu kehidupan mereka agar kembali ke jalan yang positif dan mendapatkan penghasilan untuk menghidup kehidupannya sehari-hari.

"Saya juga pernah salurkan pekerjaan, untuk yang nakal-nakal, disalurkan ke salon-salon lumayan sehari 100 ribu, rumah makan kecil-kecil di area laweyan, betul-betul tersalur sehingga dapat penghasilan."

"Ada yang sopir, kerja di hotel area saya, kebanyakan menjadi karyawan, saya kerjasama dengan pak lurah, lobi manajer perusahaan untuk membantu masyarakat disini ya," jelas Ida Bagus.

Menurutnya, prinsip dan visi Pagar Mangkuk itu ia lakukan karena, orang yang sudah mapan secara pekerjaan akan meminimalisir adanya tindak kejahatan seperti mabuk, malak, mencuri dan sebagainya.

Selain itu, pendekatan lebih seperti ikut nongkrong ajak obrol juga menjadi caranya untuk bisa memberikan binaan terhadap masyarakat yang kerap melakukan tindakan pidana ringan.

"Kalau sudah mapan tidak mungkin mendem, malak orang, yang seperti saya dekatin, akhirnya mereka sadar, tidak pakai kekerasan, masyarakatnya saya ajak nongkrong, pakai metode, akhirnya berhasil itu," terangnya.

Halaman 3/4
Tags:
PolisiKepolisian Republik Indonesia (Polri)Bhabinkamtibmas
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved