Breaking News:

Berita Viral

Kaget Tahu Orangtua jadi Korban Dukun Banjarnegara dari Viral TikTok, Rani Ungkap Pesan Terakhir

Keluarga korban dukun Banjarnegara, Jawa Tengah, mengetahui kematian korban dari aplikasi TikTok.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TribunLampung.co.id
Rani Dwi Ulandari anak kedua korban Suheri dan Riani (kiri) dan suasana evakuasi jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara Jawa Tengah (kanan). 

TRIBUNWOW.COM - Gadis asal Pesawaran, Lampung, Rani Dwi Ulandari mengaku terkejut setelah mengetahui nasib kedua orangtuanya, Suheri dan Riani, yang hilang kontak selama 2 tahun.

Bagaimana tidak, pasangan yang diketahu bekerja di luar pulau, ternyata ditemukan tak bernyawa menjadi korban pembunuhan dukun Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dilansir TribunWow.com, mirisnya kabar tersebut diketahui Rani melalui konten di platform media sosial.

Baca juga: Punya Firasat akan Dibunuh, Viral Rekaman Suara Terakhir Korban Dukun Banjarnegara: Ayah Agak Ngeri

Diketahui, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi sejumlah korban dari total 12 jasad yang ditemukan dikubur oleh Slamet.

Di antaranya orangtua Rani, Suheri dan Riani, serta Paryanto (53) asal Sukabumi Jawa Barat.

Kemudian Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, pasutri asal Lampung dan Mulyadi yang diketahui berasal dari Palembang.

Saat ditemui, Rani mengatakan terakhir kali dihubungi oleh orangtuanya pada 8 September 2021.

Ketika itu, sang ayah berjanji sudah akan pulang ke Pesawaran dalam waktu tak lama lagi.

Namun setelah itu, keluarga tak bisa lagi menjalin komunikasi dengan kedua korban.

"Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif," tutur Rani dikutip Tribunpesawaran.com, Kamis (6/4/2023).

"Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (Paman)," lanjutnya.

Baca juga: Terungkap Identitas 4 Korban Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara, Mayoritas dari Luar Jawa

Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain.
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Rani pun membeberkan pertemuan terakhir dengan ayah dan ibunya yang berpamitan hendak bekerja ke Pulau Jawa.

Sang ayah yang berprofesi sebagai kontraktor, mengaku hendak mengerjakan proyek pembangunan.

"Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong," tutur Rani.

"Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulungagung."

Mirisnya, Rani mengaku pertama kali mengetahui kematian kedua orangtuanya dari sebuah konten yang viral di aplikasi TikTok.

Video viral tersebut dikirim oleh seorang saudaranya di mana tayangan itu mencantumkan lokasi yang dikenali oleh Rani.

Rupanya, orangtua Rani pernah video call dengan sang anak saat berada di rumah dukun tersebut.

"Dan saat itu ada yang ngasih tau video tiktok," ungkap Rani.

"Dan rumahnya sama dengan viralnya video TikTok dengan video call. Dan dicari tahu ke polisi yang ada di sana," tandasnya dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Tak Sempat Teriak, Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara Tunjukkan Reaksi Berikut setelah Minum Racun

Kades: Luar Biasa Miris

Seorang pria bernama Tohari (45) yang mengaku sebagai dukun pengganda uang bernama Mbah Slamet, diduga menjadi dalang pembunuhan berantai.

Dilansir TribunWow.com, kejahatan Tohari terungkap setelah adanya laporan kehilangan pria berinisial PO (53) yang jasadnya ditemukan terkubur di hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Namun ternyata, pada Senin (3/4/2023), pihak kepolisian menemukan ada 10 jasad lagi, diduga korban pembunuhan oleh Tohari dan anak buahnya, BS.

Baca juga: Viral Dukun Pencabut Nyawa asal Banjarnegara, Cari Mangsa Lewat Facebook dan Bunuh dengan Racun

Adapun penggalian tersebut dilakukan sejak Minggu dan dilanjut pada Senin siang hingga pukul 15.00 WIB.

"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan milik pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratamadikutip TribunJateng.com.

Sementara ini, jasad yang berhasil dievakuasi berjumlah 11 orang, termasuk PO.

Namun petugas menduga masih ada korban lain yang mungkin dikubur di sekitar lokasi.

"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan," lanjutnya.

Konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Dihadirkan tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS.
Konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Dihadirkan tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS. (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Baca juga: Awal Mula Terbentuknya Komplotan Pembunuh Berantai Wowon Cs, Berawal dari Perkenalan Tak Biasa

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Balun, Mahbudiono mengaku jarang bertemu dengan Tohari apalagi mengetahui profesinya.

"Kesehariannya jarang kelihatan orangnya, usahanya kelihatannya juga kurang jelas," ungkap Mahbudiono dikutip kanal YouTube Tribun Jateng.

Ditemui di lokasi penggalian, Senin (3/4/2023), Mahbudiono mengaku pernah mendapat aduan orang hilang yang diduga terkait pelaku.

Ia juga mengetahui profesi dukun yang digeluti Tohari dari penuturan warga Pekalongan, Jawa Tengah yang pernah ditipu.

"Ada pengadu ke saya, orang dari Pekalongan bahwa Pak Tohari ini pernah menjadi seorang (dukun) penggandaan uang, tapi hasilnya nihil," beber Mahbudiono.

"Yang datang menemui saya waktu itu satu orang dari Palembang, kita sudah klarifikasi, kita tangani dari kepolisian juga. Dia mencari keluarganya."

Mahbudiono dan masyarakat sekitar mengaku terkejut di desanya ada pembunuh berantai yang berkeliaran.

Apalagi mengetahu mayat-mayat korban dikuburkan di hutan dekat dengan perkampungan mereka.

"Luar biasa ini miris sekali. Satu mayat saja ini juga saya merinding, kenapa ada kasus seperti ini di sini. Apalagi ini sudah tambah lagi, ini di luar dugaan," beber Mahbudiono.

"Masyarakat juga kaget dan resah dengan adanya kejadian seperti ini," tandasnya.

Baca juga: Makam Korban Wowon Cs Pembunuh Berantai Dibongkar Hari Ini, Keluarga Siti Fatimah: Semua Siap

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
TikTokDukunBanjarnegaraViralLampung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved